Penarikan kain merah yang menutupi papan nama depo sebagai tanda diresmikannya Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Dunia Damai.
Minggu, 27 Oktober 2024 merupakan tonggak bersejarah dalam perkembangan Tzu Chi di Kota Dumai dimana diresmikan Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan pertama di Kota Dumai. Depo yang dinamai “Dunia Damai” ini bukan tanpa alasan, dimana kata Dunia Damai bisa disingkat menjadi Dumai, dengan harapan keberadaan depo ini bisa menjadi tempat dan sarana bagi masyarakat Dumai untuk berbuat kebajikan dan melatih diri menjadi lebih baik untuk menciptakan dunia yang lebih damai.
Acara peresmian ini dihadiri oleh Lurah Ratu Sima, Yuli Fitri Yanti, S.Sos, para relawan Tzu Chi dari Pekanbaru dan Dumai, perwakilan dari organisasi keagamaan dan masyarakat, sekolah, para donatur, para simpatisan, dan RT/RW setempat. Lurah Yuli Fitri Yanti mengapresiasi depo ini yang teknisnya bagi kepedulian langsung dari masyarakat terhadap sampah. Ia juga sangat berterima kasih atas perhatian Tzu Chi pada masyarakat Dumai melalui kegiatan-kegiatan sosial yang dilakukan.
Lutiana memberikan tumpeng kepada Ketua dan Wakil Ketua komunitas Tzu Chi Dumai, Tan Chong Yee dan Jeffry Enderson.
Relawan sungguh penuh syukur karena kini Dumai sudah punya Depo yang cukup megah dan baik. Semua ini tidak terlepas dari cinta kasih dan kepercayaan seorang donatur bernama Atan untuk meminjamkan lahannya untuk pembangunan Depo ini. Kepercayaan Atan terhadap Tzu Chi tumbuh ketika melihat sumbangsih para relawan Dumai, salah satu contohnya adalah ketika terjadi kebakaran, relawan di hari yang sama sudah turun menyalurkan bantuan. Atan berharap dengan adanya Depo ini, relawan Dumai semakin bersatu dalam menebarkan cinta kasih bagi masyarakat.
“Saya lihat, saya pelajari, relawan Tzu Chi sosialnya cukup bagus, makanya kita dukung penuh sediakan tempat untuk beramal dan bisa menjalankan amanah Tzu Chi. Itu tujuan utama biar semua relawan bisa berkumpul, harapan semua relawan harus bersatu, bersama menjalankan amanah Tzu Chi, tidak ada memandang perbedaan sesama manusia, yang harus dibantu, dibantu. Supaya relawan Tzu Chi semakin berkembang di Dumai”.
Penyerahan plakat ucapan terima kasih kepada Atan yang telah meminjamkan tanah untuk depo pendidikan ini.
Peresmian Depo ini bukan akhir dari segalanya, tetapi peresmian ini merupakan sebuah awal yang baik untuk perkembangan dan kontribusi lebih baik serta sebagai ladang berkah dan kebajikan untuk warga dumai dan sekitarnya.
Bagi ketua komunitas Tzu Chi Dumai, Tan Cong Yee, depo ini merupakan bagian dari harapan beliau yang terwujud. Enam tahun lalu, ketika beliau mau ikut kegiatan Tzu Chi, beliau harus menempuh perjalanan dari Dumai ke Pekanbaru sekitar 5 jam perjalanan (sebelum ada tol), waktu itu beliau berharap di Dumai ada Tzu Chi sehingga bisa bersumbangsih bagi masyarakat Dumai.
“Dengan adanya depo ini, kita ada tempat yang lebih nyaman, kita bisa lebih banyak menggalang hati lagi, lebih banyak relawan dan sukarelawan yang bergabung, sesuai dengan cita-cita Master, sangat membantu dengan adanya depo ini,” ungkap Jeffry Enderson, wakil komunitas Dumai.
Bakti Sosial Pengobatan Gratis
Dalam acara peresmian ini juga diadakan bakti sosial pengobatan gratis bagi warga Kelurahan Ratu Sima sebagai salah satu wujud nyata manfaat keberadaaan depo ini bagi masyarakat. Seperti yang dirasakan oleh RT 19, Irwan Syahputra dan istri, Yosmey Akbar. Yosmey mengatakan, “Kita sudah disambut dengan begitu hangat, diperiksa, syukur Ahlamdulillah, kami sangat-sangat puas dengan pelayanan dan hasil konsultasi dengan dokter, apa yang bapak rasakan dapat terjawablah”.
Relawan menyambut hangat para tamu undangan dan pasien baksos sehingga membawa sukacita bagi semuanya.
Dalam kesempatan itu bu Yosmey juga menambahkan, “Alhamdulillah warga kami terbantu ada bantuan berbentuk sembako, dan tahun semalam ada bantuan berbentuk takjil. Udah dua tahun warga kami sudah merasakan bantuan dari Tzu Chi yang sangat membantu warga kami.”
Sebanyak 70 pasien yang berhasil dilayani dalam bakti sosial pengobatan kali ini yang membawa sukacita bagi para dokter yang melayani. Dokter Djoni dan Dokter Helga merupakan pasangan dokter yang ikut dalam kegiatan Baksos kesehatan Tzu Chi kali ini. Kesan mereka terhadap Yayasan Buddha Tzu Chi sangat bagus, tidak memandang suku, agama, ras, dan ini sangat sesuai dengan prinsip kedokteran yang harus melayani semua orang tanpa memilih.
Irwan Syahputra dan istri, Yosmey Akbar sangat puas dengan penyambutan dan pelayanan dari kegiatan bakti sosial pengobatan ini.
Pasangan dokter ini sudah berkomitmen setiap ada baksos Tzu Chi akan selalu ikut jika tidak ada berhalangan dengan hal penting lainnya. Dokter Djoni mengungkapkan, “dari awal memang kita komitmen, kalau ada acara di Tzu Chi kita ikut, ada kesulitan cari obat, kita yang cover. Jadi dari awal kita memang komitmen, ada kesempatan kita kerjakan.” Dokter Helga menyambung, “Karena ladang kebajikan pun tidak selalu datang, kapan ada kesempatan, kenapa tidak kita bersumbangsih untuk kebajikan bagi kita semua.”
Editor: Metta Wulandari