Wajah Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi, Jakarta Pusat di antara pemukiman padat penduduk lainnya menarik perhatian masyarakat sekitar. Rumah ini terdiri dari empat lantai dengan 12 unit yang siap ditinggali oleh 11 keluarga, dan 1 unit dialokasikan untuk Lansia.
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama Pemprov DKI Jakarta, serta Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional meresmikan Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi, Jumat 27 September 2024.
Rumah Cinta Damai yang berlokasi di Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat ini masuk dalam program Bebenah Kampung yang menggunakan model Konsolidasi Tanah Vertikal (KTV) kedua yang dibangun oleh Tzu Chi. Rumah ini terdiri dari empat lantai dengan 12 unit seluas 18 meter persegi yang akan ditinggali oleh 11 keluarga. Sementara satu unit lainnya digunakan sebagai unit atau ruang Lansia. Di dalam unit tersebut, masing-masing sudah ada kamar, dapur, juga kamar mandi.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional hadir dalam peresmian Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi. Ia disambut oleh relawan Tzu Chi serta warga dengan penuh antusias.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri ATR/BPN yang hadir di lokasi mengucapkan terima kasih kepada PJ Gubernur Heru juga Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang terus fokus mengupayakan solusi terbaik bagi permasalahan warga, khususnya di Jakarta.
Sebelumnya PJ Gubernur Heru Budi bersama Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma mendampingi AHY berkeliling rumah dan memberikan pemaparan singkat tentang rumah sebelum dan sesudah dibangun.
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional antusias mendengarkan penjelasan dari Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma ketika berkeliling ke dalam Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi.
AHY menuturkan, permasalahan lahan juga rumah tak layak huni merupakan permasalahan dan tantangan yang dihadapi oleh Jakarta dan kota-kota besar, kota-kota padat penduduk lainnya.
"Untuk itu bagaimana skema konsolidasi tanah vertikal yang dikelola oleh Kementerian ATR BPN termasuk juga mendapatkan support dari Tzu Chi dan dukungan anggaran lain, bisa menghadirkan bangunan yang jauh lebih baik. Mudah-mudahan ini bisa menginspirasi tempat yang lainnya. Dengan ini kita harapkan bisa sedikit mengurangi permasalahan, deadlock, menjadi solusi akan rumah-rumah, hunian, dan juga kekumuhan dari kepadatan warga yang dihadapi sehari-hari," tutur AHY.
Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma beserta Direktur Eksekutif Relawan Global Tzu Chi Stephen Huang (mewakili Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia), bersama PJ Gubernur Daerah Khusus Jakarta Heru Budi Hartono, serta Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional melakukan foto bersama perwakilan warga penerima rumah.
Wakil Yayasan Buddha Indonesia Tzu Chi Sugianto Kusuma pun menyambut baik penuturan Menteri ATR BPN. Ia memastikan ke depannya Tzu Chi Indonesia akan terus memberikan dukungan demi menciptakan masyarakat yang sehat lingkungannya, sehat keluarganya, juga sehat ekonominya.
"Saya rasa semua yang kita lakukan dan kerja sama untuk rumah susun akan kita terus laksanakan di Jakarta. Pertama-tama ya selesaikan Palmerah dan Johar Baru ini. Yang pasti program ini akan jalan terus. Kita terus ajak yayasan lain untuk bergabung dan bisa ikut jejak seperti ini. Kedepannya ya tinggal menunggu waktu serta jalinan jodohnya, nanti kita bisa bangun lebih banyak lagi," ucap Sugianto Kusuma.
Stephen Huang, Direktur Eksekutif Relawan Global Tzu Chi yang mewakili penyampaian sambutan, memberikan apresiasi yang tinggi atas kerja sama yang terus terjalin baik antara Tzu Chi dan pemerintahan sejak puluhan tahun lalu.
“Seperti diketahui selama 30 tahun ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengikuti arahan Master Cheng Yen (pendiri Tzu Chi -red) untuk menyebarluaskan cinta kasih secara universal karena kita semua satu keluarga. Karena darah kita semua sama, merah, tanpa memandang segala perbedaan. Untuk itu, mari kita menyatukan hati dan bergandengan tangan bersama, turut serta membangun komunitas yang baik ini menjadi lebih baik lagi. Terakhir saya ingin mengatakan bahwa ketika Indonesia tersenyum, seluruh dunia tersenyum,” ungkapnya.
Momen syukuran para relawan bersama warga. Teksan Luis memberikan potongan tumpeng kepada Kayun, warga penerima rumah.
Selain membangun rumah ini, Program Bebenah Kampung akan terus dikembangkan ke lingkungan sekitar rumah yang telah dibangun, meliputi pendampingan relawan bagi keluarga penghuni dalam berbagai aspek, seperti kesehatan, pendidikan, perbaikan sanitasi dan penghijauan. Dengan begitu diharapkan program ini dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya di Tanah Tinggi, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun kesehatan.
Sejak tahun 2006, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia telah memulai Program Bebenah Kampung bagi masyarakat yang membutuhkan dengan moto Sehat Lingkungan, Sehat Keluarga, Sehat Ekonominya, dengan lokasi pertama di Kampung Belakang, Kamal, Jakarta Barat. Hingga saat ini, Tzu Chi Indonesia telah membangun 1.441 unit rumah layak huni di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Bandung, Surakarta, Medan, Batam, dan kota-kota lainnya.
Editor: Hadi Pranoto