Peresmian Titik Green Point di Kompleks Villa Jati Prima

Jurnalis : Liani (Tzu Chi Medan), Fotografer : Liani, Rifandi (Tzu Chi Medan)

Relawan Tzu Chi Medan dan warga Kompleks Villa Jati Prima bersama-sama meresmikan titik green point.

Relawan Tzu Chi Medan giat mensosialisasikan program pelestarian lingkungan dengan meletakkan keranjang besi di titik green point. Green point adalah titik daur ulang, yang mana sampah daur ulang dikumpulkan untuk dimanfaatkan kembali. Dalam arti, sampah daur ulang jangan dibuang karena masih mempunyai nilai.

Pada Minggu, 8 Mei 2022, Tzu Chi Medan meresmikan titik Green point ke-29 di Kompleks Villa Jati Prima, Jl Perintis Kemerdekaan Medan. Kegiatan ini diikuti 14 relawan dan 15 warga Kompleks Villa Jati Prima Medan.

Robin Halim, ketua kompleks menyambut baik kedatangan para relawan dan penempatan keranjang Green point di kompleks mereka.

“Saya mewakili seluruh warga di Kompleks Villa Jati Prima ini mengucapkan banyak terima kasih, di sini kami merasa sangat dihargai dengan kunjungan relawan dan memberikan arahan serta pembelajaran pengolahan sampah yang benar dan bermanfaat bagi warga di sini,” ujarnya.

Dengan konsep pelestarian lingkungan yang diarahkan kepada warga, tambah Robin Halim, ia berharap Kompleks Villa Jati Prima Medan menjadi lebih bersih dan nyaman. Juga warga semakin paham akan barang yang masih bisa disumbangkan, dan didaur ulang.

Warga Kompleks Villa Jati Prima sangat mendukung adanya titik Green Point di tempat tinggal mereka.

Para relawan Tzu Chi berterima kasih kepada warga kompleks yang telah mendukung adanya titik Green Point ini.

Pada kesempatan ini, Tony Honkley, relawan Tzu Chi turut menyampaikan sosialisasi tentang pentingnya pelestarian lingkungan. Ia menjelaskan konsep 5R (Rethink, Reduse, Reuse, Repair dan Recyle) sambil membawakan contoh barang seperti kertas koran, botol plastik, botol kaca, botol kaleng, kemasan makanan dari styrofoam, plastik asoy dan lainnya.

“Barang barang yang kita gunakan sekarang ini tidak akan mudah terurai dalam beberapa waktu, jika dibiarkan dan dibuang sembarangan dapat merusak habitat dan komunitas laut dan menimbulkan pencemaran serta bahaya bencana untuk kita semua, merusak bumi kita,” tutur Tony.

Setelah mendengar sosialisasi, relawan bersama warga membawakan isyarat tangan lagu Punso yang artinya sampah. ”Punso men thang ope” sebait lagu yang sangat menginsipirasi, artinya sampah tidak boleh sembarangan dibuang, tetapi kita dapat melestarikannya sehingga mempunyai nilai.

Tony Honkley saat mensosialisasikan sejarah Tzu Chi dan upaya pelestarian lingkungan dengan membawakan contoh barang seperti kertas koran, botol plastik, dan plastik asoy.

Isyarat tangan dengan lagu Punso turut menambah suasana keakraban relawan dan warga.

Suasana kebersamaan dan keakraban terpancar dari wajah warga kompleks ketika mengikuti setiap gerakan isyarat tangan yang dibawakan relawan.

Dengan adanya titik green point ini, warga lebih dipermudah karena tidak perlu jauh-jauh membawa sampah daur ulang mereka ke depo pelestarian lingkungan. Warga setelah mengumpulkan, dapat memasukannya ke keranjang besi yang telah disediakan.

“Kami relawan Tzu Chi Medan sangat berterima kasih kepada warga kompleks Villa Jati Prima yang telah mendukung Misi Pelestarian Lingkungan dan titik Green Point ini. Semoga barang yang terkumpul nantinya bisa menjadi berkah untuk membantu sesama. Di Tzu Chi sampah daur ulang juga menjadi ladang berkah,” tutur Aini Lidjaya dalam kata sambutannya.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Bekerja Sama dengan Harmonis

Bekerja Sama dengan Harmonis

25 Mei 2018
Setiap minggu ketiga tiap bulannya, Relawan Tzu Chi di Komunitas Hu Ai Pluit, He Qi Utara 2 melakukan daur ulang. Kali ini kegiatan yang digelar pada Minggu pagi 20 Mei 2018, diikuti oleh sebanyak 40 relawan.
Bukit Plastik Menjadi Bukit Intan

Bukit Plastik Menjadi Bukit Intan

20 September 2017

Teriknya matahari tak menghalangi semangat para relawan mengumpulkan botol plastik dari satu rumah ke rumah lainnya di pondok-pondok warga. Tidak sampai di sini saja, setelah plastik terkumpul, relawan langsung memilah dan membersihkan botol-botol itu bersama-sama.

Suara Kasih : Kualitas Pelestarian Lingkungan

Suara Kasih : Kualitas Pelestarian Lingkungan

29 Juli 2010
Relawan lanjut usia ini bernama Gao Xuemei. Ia menderita radang sendi dan mengalami kesulitan untuk berjalan. Untuk mengambil barang pun terasa sulit, namun ia dapat melakukan daur ulang. ”Saya memindahkan sebuah televisi 29 inci ke lantai dasar. Meski lelah, saya senang.”
Menghadapi kata-kata buruk yang ditujukan pada diri kita, juga merupakan pelatihan diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -