Relawan Tzu Chi Medan Komunitias Hu Ai Mandala meresmikan titik Green Point ke-52 di RSU Bunda Thamrin Medan dan yang ke-2 untuk kategori Rumah Sakit.
Relawan Tzu Chi Medan Komunitias Hu Ai Mandala meresmikan titik Green Point ke-52 di RSU Bunda Thamrin Medan pada Jumat, 30 Juni 2023. Kegiatan yang berlangsung sekitar dua jam ini adalah bagian dari sosialisasi pentingnya pelestarian lingkungan yang dihadiri oleh sekitar 70 staf rumah sakit dari berbagai bagian dan didukung 18 relawan.
Dalam sambutannya, dr. Iskandar Chandra selaku Direktur Operasional RSU Bunda Thamrin Medan mengucap syukur dengan kesungguhan hati para relawan Tzu Chi untuk mengadakan sosialisasi pelestarian lingkungan sehingga segenap staf rumah sakit bisa andil bersumbangsih demi terwujudnya sebuah dunia yang lebih baik. Titik
Green Point yang diresmikan hari ini merupakan yang ke-52 di Kota Medan dan yang ke-2 untuk kategori rumah sakit. Beliau juga berharap para staf akan berperan aktif sebagai duta pelestarian lingkungan ke depannya.
Direktur Operasional RSU Bunda Thamrin Medan, dr. Iskandar Chandra berharap untuk terus berkolaborasi dengan Tzu Chi ke depannya.
Kegiatan ini juga di isi dengan serangkaian sesi yang bertujuan untuk mempererat ikatan persaudaraan. Selain memperkenalkan secara ringkas sejarah awal terbentuknya Tzu Chi, para peserta juga diajak untuk mengenal visi dan bentuk-bentuk kegiatan misi yang ada di Tzu Chi. Dengan jalinan jodoh yang ada, semoga akan lebih banyak lagi kolaborasi-kolaborasi ke depannya seperti di kegiatan Misi Amal dan Misi Kesehatan Tzu Chi.
Di depan para peserta, relawan Sylvia Irnawaty Tan yang mendapat berkah membawakan materi pengantar juga mengajak para hadirin untuk lebih peduli keadaan bumi. “Laju peningkatan populasi manusia berbanding lurus dengan kebutuhan hidup seperti tempat tinggal, sandang dan pangan. Akibat berkuranganya lahan hijau yang dipergunakan untuk membangun perumahan, peternakan komersil dan kebutuhan lainnya, hingga terjadinya ketidakseimbangan alam, perubahan iklim dan bencana alam lainnya. Ini semua tidak baik untuk Bumi kita!” seru Sylvia.
Relawan Sylvia Irnawaty Tan memberikan materi tentang Misi Pelestarian Tzu Chi kepada para peserta dalam peresmian titik Green Point ke-52 di RSU Bunda Thamrin Medan.
Bumi adalah tempat tinggal kita satu-satunya. Kita semua bisa andil dalam menjaga lingkungan dan mewariskan sebuah tempat tinggal yang baik kepada generasi mendatang. Tujuan dari titik Green Point bukan untuk menghimpun segala sampah, melainkan sebagai wadah transisi untuk sampah-sampah non-organik yang sudah terlebih dahulu didaur-ulangkan oleh masing-masing dengan menggunakan konsep 5R (Reuse, Reduce, Rethink, Repair, Recycle) dalam pelestarian lingkungan.
Lebih lanjut, Sylvia juga menjelaskan bagaimana caranya untuk mengurangi sampah yaitu dengan mengurangi pengunaan benda-benda non-organik sekali pakai seperti sumpit bambu, kertas tisu, kantong plastik, dan lainnya. Ia juga menjelaskan bahwa setiap orang bisa mengurangi benda-benda non-organik yang lama terurai seperti kaca dan Styrofoam serta mempertimbangkan keinginan untuk membeli sesuatu. “Dengan memperbaiki kebiasaan tersebut, semoga kita semua bisa mengurangi pencemaran lingkungan dan turut mencegah sampah-sampah non-organik yang akhirnya akan bermuara ke sungai dan laut. Dengan membina diri, tentunya kita semua bisa mewujudkan sebuah dunia yang lebih baik,” jelas Sylvia.
Maretinus menerima bingkisan dari relawan Tzu Chi saat kegiatan peresmian titik Green Point ke-52 di RSU Bunda Thamrin Medan.
Acara berlangsung dengan penuh keakraban dan interaktif. Selain di sesi tanya jawab, semangat dan antusias para peserta untuk turut mewujudkan sebuah lingkungan yang lebih baik mulai terpupuk di hati masing-masing. Maretinus salah satunya. Ia merasakan pentingnya untuk mulai membina diri dari hal-hal yang kecil di dalam kehidupan sehari-hari.
“Tanpa kesadaran dan kepedulian sesama, akan semakin banyak sampah yang kita ciptakan bersama. Hal yang akan saya terapkan kedepannya adalah dengan mempergunakan peralatan makan dan minum sendiri dalam sehari-hari sehingga mengurangi pemakaian bahan-bahan non-organik sekali pakai,” tutur Maretinus.
Begitu pula Rina dan Hotmaida, mereka merasakan pentingnya untuk memulai gerakan pelestarian lingkungan dengan mempertimbangkan faktor keinginan dalam keseharian. “Terkadang faktor keinginan memang belum tentu sesuai dengan dengan kebutuhan. Kita harus terus mengingatkan diri untuk berpola hidup sederhana dan membeli barang-barang yang benar-benar dibutuhkan,” ungkap keduanya.
Staf di RSU Bunda Thamrin Medan dan relawan Tzu Chi Medan Komunitias Hu Ai Mandala berfoto bersama setelah meresmikan titik Green Point.
Keinginan untuk membina diri guna mewujudkan lingkungan yang baik juga dirasakan oleh Salim. “Apa yang disampaikan oleh Sylvia sangat mengena. Kita harus hidup berdampingan dengan alam. Pengikisan tanah yang ada di dataran tinggi karena pembabatan pohon-pohon mengakibatkan longsoran dan banjir badang. Bencana yang terjadi akibat ketidakselarasan alam. Dengan mengurangi pemakaian kertas, semoga kita semua bisa terhindar dari malapetaka,” ujar Salim.
Lim Ik Ju, salah satu relawan juga berharap para pserta akan mendapat manfaat dari kegiatan ini. “Master Cheng Yen selalu berpesan bahwa cara terbaik untuk membalas budi atas tubuh pemberian orang tua kita adalah dengan bersumbangsih dan berbuat kebajikan. Dengan bertambahnya satu orang baik di dunia ini, semoga kita semua senantiasa dijauhkan dari bencana,” harap Lim Ik Ju di akhir kegiatan.
Editor: Arimami Suryo A