Peresmian Titik Green Point di Thamrin Plaza

Ucapan terima kasih Tony Honkley kepada seluruh pimpinan dan staf Mal Thamrin Plaza atas kesediannya bekerja sama misi pelestarian lingkungan, dengan menyediakan Titik Green Point di lingkungan Mal Thamrin Plaza, Medan.

Misi pelestarian lingkungan semakin giat diterapkan untuk semua lapisan masyarakat. Tzu Chi Medan dengan giat mengajak seluruh masyarakat, mulai dari anak murid di sekolah-sekolah, perkantoran, hingga warga di kompleks-kompleks perumahan agar mengerti dan mau menjalankan misi pelestarian lingkungan ini. Tujuannya untuk menjaga Bumi ini dari pemanasan global. Salah satu program terbaru yang dijalankan adalah dengan menyediakan titik Green point, tempat dimana warga ataupun murid-murid sekolah  bisa mengumpulkan barang-barang yang sudah tidak dipakai lagi dan meletakkannya ke wadah yang ada di titik green point. Barang-barang (daur ulang) ini kemudian akan dibawa ke Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi untuk dipilah dan didaur ulang.

“Setelah berhasil menerapkan misi pelestarian lingkungan di sekolah dan di kompleks- perumahan, kali ini misi ini akan diterapkan di pusat perbelanjaan, dan kita mendapat dukungan dari pusat pembelanjaan Thamrin Plaza yang merupakan mal pertama di Kota Medan yang begitu antusias mendukung misi pelestarian lingkungan," kata Tony Honkley, relawan Tzu Chi Medan. 

Sosialisasi tentang Pelestarian Lingkungan kepada para staf di Mal Thamrin Plaza.

Rony, mewakili  Thamrin Plaza, sangat terima kasih kepada relawan Tzu Chi Medan yang sudah mengajak pihak Thamrin Plaza terlibat di dalam pelestarian lingkungan.

Agar para staf dan pekerja di Thamrin Plaza bisa mengerti tujuan dari titik green point ini maka pada tanggal 8 November 2019, sebanyak 7 orang relawan Tzu Chi Medan dari Komunitas Medan Timur mengadakan sosialisasi tentang pelestarian lingkungan di  Thamrin Plaza yang dihadiri oleh total 30 orang staf Thamrin Plaza. Para staf inilah yang nantinya akan terlibat langsung dalam misi pelestarian lingkungan, diantaranya mereka yang mengumpulkan barang-barang yang akan dibuang dari toko-toko di Thamrin Plaza dan juga petugas keamanan. "Dengan adanya sosialisasi pelestarian lingkungan ini diharapkan para staf memahami pentingnya pelestarian lingkungan dan manfaatnya untuk kita semua. Barang-barang (daur ulang) setelah diletakkan di titik green point ini oleh para staf dipisahkan berdasarkan jenisnya, sampah basah dan kering,” kata Rony dari Thamrin Plaza menjelaskan.

Setelah melakukan sosialisasi pelestarian lingkungan kepada para staf Thamrin Plaza maka tanggal 15 November 2019 diresmikan Titik Green Point di pusat perbelanjaan Thamrin Plaza, yang dihadiri 18 orang relawan Tzu Chi dan 25 orang Staf Thamrin Plaza.

Walaupun para staf ini nantinya akan mendapat tugas tambahan, yaitu memisahkan antara sampah kering dan sampah basah namun mereka tidak merasa keberatan. Mereka benar-benar seperti pahlawan yang menyelamatkan Bumi dari global  worming. Selanjutnya barang-barang yang sudah tidak dipakai lagi yang berasal dari toko-toko yang ada di Mal Thamrin Plaza dan dalam kategori barang-barang kering akan dimasukkan ke dalam wadah titik green point.

Pembukaan Titik Green Point dimulai dengan acara simbolis memasukkan barang-barang daur ulang ke Titik Green Point.

Relawan Tzu Chi Medan staf dari Mal Thamrin Plaza mengabadikan momen kebersamaan mereka dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Semoga dengan adanya titik green point di Thamrin Plaza ini akan menjadi teladan bagi pusat pembelanjaan lainnya, dan ke depannya kita akan buka lagi titik-titik green point di mal-mal lain,” kata Tony Honkley berharap.

Ucapan terima kasih disampaikan Lim Ik Ju, Ketua Komunitas Hu Ai Medan Timur. Dalam pesan cinta kasihnya, Lim Ik Ju mengatakan, “Kami dari Yayasan Buddha Tzu Chi Medan mengucapkan terima kasih kepada seluruh staf Thamrin Plaza yang sangat mendukung misi pelestarian lingkungan ini, semoga barang-barang yang terkumpul nantinya ini bisa menjadi berkah untuk membantu sesama.” Di Tzu Chi, barang-barang daur ulang ini disebut dengan “emas”. Dan emas-emas ini nantinya akan dijual dan dananya akan digunakan untuk membantu sesama. Istilahnya, mengubah sampah menjadi emas, dan emas menjadi aliran cinta kasih yang mengitari dunia.

Editor: Hadi Pranoto