Perhatian Bagi Korban Banjir Bandang di Bandung

Jurnalis : Eny Herlina (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Firli Agisni Pramono (Tzu Chi Bandung)

Relawan Tzu Chi Bandung meninjau lokasi banjir bandang di jl. Braga, Gg. Apandi, Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung untuk memberikan bantuan kepada warga terdampak.

Jebolnya tanggul Sungai Cikapundung pada Kamis, 11 Januari 2024 menyebabkan banjir bandang ke perkampungan warga di Kelurahan Braga, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung. Ratusan rumah yang terletak di dekat sungai pun terendam banjir. Merspon musibah ini, Tzu Chi Bandung memberikan bantuan bagi warga terdampak banjir bandang tersebut.

Peristiwa ini terjadi pada pukul 17.00 WIB setelah hujan mereda. Air Sungai Cikapundung yang tadinya perlahan surut, tiba-tiba menjadi besar dan deras akibat kiriman air dari hulu sungai dan menyebabkan tanggul sungai jebol. Hal ini sontak membuat warga panik dan beramai-ramai menyelamatkan diri ke daerah yang lebih tinggi di jl. Braga.

Banjir bandang ini juga menyebabkan rumah-rumah di 4 RW, Kelurahan Braga terendam banjir diantaranya RW 8 sebanyak 250 rumah, RW 4 sebanyak 250 rumah, RW 3 dan RW 7 sebanyak 100 rumah. Rumah-rumah yang paling parah terdampak di RW 8, banyak isi rumah yang hanyut terbawa air dan hanya menyisakan dinding.

Salah satu kondisi rumah warga yang rusak dan di penuhi lumpur akibat terdampak banjir bandang di jl. Braga, Gg. Apandi.

Selain memberikan bantuan kepada warga yang rumahnya rusak, relawan Tzu Chi Bandung juga memberikan bantuan bahan makanan ke dapur umum untuk dapat langsung diolah bagi warga yang mengungsi.

Ketua PKK RW 8, Imas Mariana (54) menceritakan kondisi rumah-rumah di RW 8 yang terdampak paling parah akibat banjir bandang tersebut. “Banyak dinding-dinding jebol termasuk dinding di sekitar sungai sehingga rumah-rumah terendam dan tidak terselamatkan isinya. Tapi alhamdulillah tidak ada korban jiwa dan semua mengungsi di rumah saudaranya dan ada juga yang mengungsi di posko,” jelasnya.

Kemudian pada Minggu, 14 Januari 2024 ketika air sudah mulai surut dari pemukiman warga, relawan Tzu Chi Bandung yang berjumlah 9 orang mendatangi tempat kejadian. Kedatangan relawan juga membawa bantuan berupa ember 9 buah, biskuit 5 dus, mi kering 2 dus, minyak goreng 3 dus, beras 200 kg, pakaian dalam pria 3 lusin, pakaian dalam wanita 6 lusin, dan 2 buah sekop untuk dapat langsung digunakan oleh warga yang saat itu sedang membersihkan lumpur.

Relawan juga menghibur dan memberi semangat kepada warga yang rumahnya rusak akibat diterjang banjir bandang.

Bantuan tersebut kemudian diserahkan kepada langsung kepada warga bernama Toni, Bena, Endang, Iman, Nety yang rumahnya sudah tidak berwujud lagi akibat diterjang banjir bandang. Para relawan juga meninjau lokasi yang parah dan membawa bahan makanan ke dapur umum warga untuk langsung diolah. Melihat keadaan warga setempat para relawan Tzu Chi juga sangat berempati karena hanya dalam hitungan menit saja rumah yang dihuni bertahun-tahun lamanya hanyut terkena banjir.

Editor: Arimami Suryo A

Artikel Terkait

Banjir Sentani: Perhatian Bagi Keluarga Korban Banjir Bandang

Banjir Sentani: Perhatian Bagi Keluarga Korban Banjir Bandang

01 April 2019

Selama dua hari (28 – 29 Maret), relawan Tzu Chi memberikan perhatian kepada 40 keluarga korban meninggal akibat musibah banjir bandang di Sentani, Jayapura, Papua.

Perhatian Tulus Dalam Nasi Bungkus

Perhatian Tulus Dalam Nasi Bungkus

10 Maret 2023

Tzu Chi Singkawang menyalurkan bantuan berupa nasi hangat yang diantar langsung ke rumah-rumah warga yang masih tergenang banjir. Kemudian bagi yang berada di posko pengungsian diberikan bantuan paket perlengkapan mandi.

Bantuan Banjir untuk Warga di Aceh Utara

Bantuan Banjir untuk Warga di Aceh Utara

11 Desember 2017
Setelah melalui survei yang mendetail, relawan Tzu Chi di Kota Lhoukseumawe, Aceh bersama pihak RAPI dan Basarnas mendistribusikan bantuan bagi para korban banjir di Kecamatan Perak Timu. Bantuan berupa beras, makanan, juga obat-obatan.
Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -