Perhatian Bagi Korban Kebakaran di Kelurahan Duri Utara

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A

Relawan Tzu Chi memberikan bantuan berupa uang pemerhati kepada Maemanah, ibu dari Aprianto korban meninggal dalam musibah kebakaran di Kelurahan Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat.

Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, hal inilah yang dirasakan Maemanah (63), salah satu korban kebakaran yang terjadi di RW 05 dan RW 07, Kelurahan Duri Utara, Tambora, Jakarta Barat pada Sabtu petang, 8 Juli 2023 lalu. Dua cobaan berat terjadi di usia senjanya ini. Dalam musibah kebakaran ini, putranya Aprianto (30) meninggal dunia, dan Maemanah juga harus kehilangan tempat tinggalnya.

Saat ditemui pada Selasa, 11 Juli 2023, Maemanah sedang berada di posko pengungsian area SDN 01-06 Duri Utara bersama anaknya yang lain Malesari yang juga Ketua RT 07/07. “Kondisi rumah saya habis terbakar begitu pula dengan orang tua saya (Maemanah). Adik saya juga menjadi korban jiwa,” ungkap Malesari, anak kedua Maemanah.

Malesari (kiri) bersama ibunya Maemanah merapikan bantuan paket kebakaran dari Tzu Chi di dalam tenda pengungsian.

Pada saat kejadian, warga kebanyakan sedang berada di rumah karena berdekatan dengan waktu salat Maghrib. Tiba-tiba banyak warga yang berteriak kebakaran. “Kita keluar api sudah besar, panik keluar semua menyelamatkan diri,” jelas Malesari. Pada saat orang-orang menyelamatkan diri, Aprianto yang sudah membawa keluar Maemanah kembali lagi ke untuk membantu memadamkan api serta menyelamatkan lemari es yang dipakai ibunya Maemanah setiap hari untuk berjualan es batu.

“Dia membantu untuk memadamkan api sekalian mau ambil kulkas ibunya. Karena lokasi yang sempit dan kekurangan oksigen, adik saya pingsan. Sempat dibawa ke IGD tetapi tidak terselamatkan,” cerita Malesari.

Selain meninjau lokasi kebakaran, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat (Hu Ai Jembatan Lima) juga mendata serta menyerahkan kupon bantuan kepada warga yang menjadi korban kebakaran.

Maemanah pun hanya bisa pasrah dengan musibah yang menimpanya. “Saya merasa sedih kehilangan anak dan kehilangan rumah. Saya berharap rumah nantinya bisa dibangun lagi,” ucap Maemanah lirih. Relawan Tzu Chi yang hari itu akan membagikan bantuan paket kebakaran juga memberikan perhatian kepada Maemanah dengan memberikan uang pemerhati. “Terima kasih, Alhamdulillah, nanti akan dimanfaatkan uang santunannya,” katanya.

Begitu pula dengan Malesari yang sedari pagi tampak sibuk membantu para relawan Tzu Chi membagikan kupon paket bantuan kebakaran. Dalam kesempatan ini tak lupa ia mengucapkan terima kasih kepada Tzu Chi karena telah memberikan perhatian kepada warganya. “Saya mewakili warga saya mengucapkan banyak-banyak terima kasih untuk Buddha Tzu Chi dan relawan-relawannya. Semoga amalnya diterima dan rejekinya bisa berjalan dengan lancar,” kata Malesari.

Helni warga RT 08/05 yang rumahnya juga hangus terbakar menerima paket bantuan kebakaran dari Tzu Chi yang sudah tersusun rapi di dalam boks kontainer.

Sukacita mendapatkan perhatian dari relawan Tzu Chi juga dirasakan Helni (38) warga RT 08/05 yang rumahnya juga hangus terbakar. Pada saat kejadian, Helni sedang ingin menjalankan ibadah salat Maghrib. Tiba-tiba warga berteriak kebakaran. Saat melihat keluar, Helni melihat api sudah membesar dari dua buah rumah. “Saat kejadian mau salat maghrib, tiba-tiba api sudah besar di dua rumah. Setelah itu ambil surat-surat dan mengamankan anak-anak ke sekitar Stasiun Duri, rumahnya ya hangus,” cerita Helni.

Saat ditemui di posko pengungsian, Helni pun tampak bersukacita mendapatkan perhatian dari Tzu Chi berupa paket bantuan kebakaran. “Alhamdulillah, kita seneng banget dikasih bantuan seperti ini. Terima kasih untuk Buddha Tzu Chi, semoga rezekinya lebih-lebih lagi dari bantuan yang diberikan ini,” ungkap Helni bersukacita.

Menyemangati Warga Lewat Pemberian Bantuan
Dalam musibah kebakaran yang diduga terjadi akibat korsleting listrik ini, sebanyak 94 rumah warga hangus dilalap si Jago Merah yang mengakibatkan 152 keluarga harus kehilangan tempat tinggal. Peduli dengan musibah ini, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kemudian memberikan paket bantuan kebakaran kepada warga berupa selimut, sarung, sandal jepit, dan handuk, yang dikemas dalam satu boks kontainer dan juga ember berisi air mineral dan kelambu dibagikan kepada warga yang sudah mendapatkan kupon dari relawan Tzu Chi.

Bersama relawan Tzu Chi, Lurah Duri Utara, Ari Kurnia juga ikut menyerahkan bantuan paket kebakaran kepada warga yang berada di posko pengungsian di area SDN 01-06 Duri Utara.

Setelah relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat (Hu Ai Jembatan Lima) selesai melakukan survei dan pendataan, sebanyak 160 paket bantuan kebakaran pun disiapkan. “Semoga mereka merasa terhibur dan barang bantuan bisa dimanfaatkan walaupun dalam kondisi yang kurang baik karena dalam sekejap rumah mereka hangus terbakar,” ujar Lim Tet Kong, koordinator kegiatan.

Selain memberikan bantuan paket kebakaran, relawan Tzu Chi juga menghibur dan menyemangati warga korban kebakaran yang berada di posko pengungsian.

Lurah Duri Utara yang hadir untuk memantau kondisi di posko pengungsian juga mengapresiasi bantuan paket kebakaran dari Tzu Chi yang diberikan kepada warganya yang menjadi korban kebakaran. “Kami semua memahami Tzu Chi begitu bersemangat dalam hal kemanusiaan. Ini sangat kami harapkan, dan alhamdulillah hari ini Tzu Chi memberikan bantuan kepada kami, sehingga penderitan warga kami yang menjadi korban kebakaran kami bisa berkurang,” jelas Lurah Duri Utara, Ari Kurnia.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Relawan Cepat Tanggap Membantu Warga Terdampak Kebakaran TPA Rawa Kucing

Relawan Cepat Tanggap Membantu Warga Terdampak Kebakaran TPA Rawa Kucing

25 Oktober 2023

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Tanggerang bergegas meringakan beban para warga terdampak kebakaran di TPA Rawa Kucing Jumat, 20 Oktober 2023.

Keramahan dan Empati yang Mampu Membangkitkan Semangat

Keramahan dan Empati yang Mampu Membangkitkan Semangat

11 Oktober 2019

Empat hari setelah si jago merah melahap pemukiman di Jalan Kebon Jeruk 13, Kelurahan Maphar, Taman Sari Jakarta Barat, aroma sangit masih menusuk hidung. Warga dibantu petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) Kelurahan Taman Sari masih tampak membersihkan puing-puing rumah yang tersisa dari abu dan arang.

Meringankan Beban di Pinangsia

Meringankan Beban di Pinangsia

11 Januari 2017
Senin, 9 Januari 2017, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memberikan paket bantuan kebakaran kepada 182 kepala keluarga di RT 02/04 Kelurahan Pinangsia, Taman Sari, Jakarta Barat yang terkena dampak musibah kebakaran pada Kamis, 5 Januari 2017.
Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -