Relawan Tzu Chi membantu salah satu warga Desa Tanjung Pasir yang akan memeriksakan kondisi kesehatannya dalam kegiatan bakti sosial dan bakti kesehatan dalam rangka HUT Yayasan Kemala Bhayangkari ke-44.
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama dengan Yayasan Kemala Bhayangkari dan instansi lainnya mengadakan kegiatan bakti sosial dan bakti kesehatan dalam rangka HUT Yayasan Kemala Bhayangkari ke-44. Kegiatan ini berlangsung di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten pada Selasa, 5 Maret 2024.
Dalam kesempatan ini, warga Desa Tanjung Pasir dan sekitarnya mendapatkan pengobatan umum dan penyakit ringan, pembagian vitamin, pembagian sembako, bantuan paket alat tulis sekolah, paket makanan anak stunting, eduksi kesehatan gigi, pemeriksaan gigi, pemberian paket kesehatan gigi, serta pemberian kursi roda dan kruk.
Antusias warga Desa Tanjung Pasir dan sekitarnya mengikuti kegiatan bakti sosial dan bakti kesehatan.
Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia juga membuka pelayanan kesehatan umum, gigi, kulit, serta memberikan bantuan obat-obatan. Sedangkan tim medis gabungan dari Polri dan instansi lainnya memberikan pengobatan lainnya. Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari, Evi Agus Andrianto bersama jajaran.
Evi Agus Andrianto juga sempat berkeliling melihat jalannya kegiatan bakti sosial dan bakti kesehatan. Selain menyerahkan secara simbolis bantuan kepada para warga, Evi Agus Andrianto juga memberikan plakat penghargaan kepada instansi dan organisasi yang ikut mendukung kegiatan di Desa Tanjung pasir tersebut.
“Kita berterima kasih sekali dengan Tzu Chi dan dibantu dengan RS di Tangerang serta RS Polri. Benar-benar ini kegiatan yang bersinergi dan harapannya semoga bisa bermanfaat serta bisa dirasakan oleh masyarakat luas khususnya di wilayah Tanjung Pasir ini,” ungkap Wakil Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari, Evi Agus Andrianto.
Dr. Ruth O. Anggraeni mewakili Tzu Chi Indonesia menerima plakat penghargaan dari Wakil Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari, Evi Agus Andrianto sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi dalam bakti sosial dan bakti kesehatan.
Dalam kegiatan ini, sebanyak 1.474 warga berhasil mendapatkan layanan kesehatan dari tim medis gabungan. “Wilayah ini (Tanjung Pasir) termasuk slum (kawasan pemukiman kumuh) di Kabupaten Tangerang. Jadi ini yang kita harus bantu dan berkolaborasi dengan instansi pemerintahan untuk mencapai tingkat kesehatan yang lebih baik lagi. Harapannya dengan kita datang kesini relawan Tzu Chi yang juga hadir pada saat ini bisa mapping apa yang menjadi keluhan-keluhan dan menjadi target bantuan selanjutnya bagi masyarakat disini,” jelas Koordinator Baksos Kesehatan Tzu Chi Indonesia, dr. Ruth O. Anggraeni.
Selain Tim Medis Tzu Chi Indonesia, para relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 juga ikut berpartisipasi dalam mengatur jalannya baksos kesehatan. Mulai dari pendaftaran, mengatur alur pasien, membantu pasien Lansia atau yang kesulitan berjalan, hingga membantu mengarahkan pasien ke pengambilan obat.
Tim medis TIMA Indonesia memerikan pelayanan kesehatan kepada warga Desa Tanjung Pasir dalam kegiatan bakti sosial dan bakti kesehatan dalam rangka HUT Yayasan Kemala Bhayangkari ke-44.
Membantu Warga yang Membutuhkan
Desa Tanjung Pasir yang terletak di sebelah utara Kabupaten Tangerang ini mayoritas warganya bekerja sebagai nelayan, pedagang, serta buruh pabrik. Wilayah yang berada di pesisir pantai ini juga kerap kali terjadi banjir rob dan warganya juga banyak mengalami berbagai macam keluhan kesehatan. Hal ini ini terlihat dari para warga yang antusias serta berbondong-bondong menuju lokasi bakti sosial dan bakti kesehatan untuk memeriksakan kesehatannya.
Dokter Andreas dari TIMA Indonesia memeriksa Sanah yang memiliki keluhan darah tinggi dan kebas-kebas.
Sanah (32), salah satu warga Tanjung Pasir yang datang dalam kegiatan ini bermaksud untuk memeriksakan darah tinggi dan kebas yang ia rasakan selama beberapa bulan terakhir. “Mumpung ada pengobatan gratis, trus dekat jadi saya periksa. Biasanya kan di Puskesmas ya agak jauh,” ungkap Sanah.
Setelah diperiksa dengan seksama oleh dokter Andreas dari TIMA Indonesia, Sanah kemudian dihimbau untuk menjaga pola makan dan beropola hidup sehat. Ditemani relawan Tzu Chi, Sanah diantarkan menuju lokasi pengambilan obat setelah mendapatkan resep dari dokter Andreas. “Ini bermanfaat. Terima kasih atas bantuannya pengobatan, senang dapat sembako juga kan beras mahal,” kata wanita yang sehari-hari menjadi buruh di pabrik plastik ini.
Dengan penuh ketelitian, dokter gigi dari TIMA Indonesia memeriksa satu persatu kondisi gigi Rosidah.
Hal serupa juga dirasakan Rosidah (32), warga Tanjung Pasir lainnya yang datang bersama anaknya untuk memeriksa kondisi gigi yang sama-sama berlubang. Saat gigi sakit, Rosidah kerap kali kesulitan beraktivitas. “Bolong (giginya), kalau kambuh juga sakit, ganggu banget,” jelasnya. Setelah diperiksa dan di observasi oleh dokter gigi TIMA Indonesia, akhirnya gigi Rosidah yang berlubang pun disarankan untuk dicabut.
“Alhamdulillah, ada kegiatan ini bermanfaat banget dan bagus bisa membantu kita. Kalau kita ke rumah sakit nggak mampu karena perekonomian nelayan kan sulit. Untuk Buddha Tzu Chi terima kasih, semoga semua lancar dan terus berjaya,” ungkap Rosidah.
Editor: Metta Wulandari