Perhatian dan Kepedulian untuk Asmat

Jurnalis : Marcopolo (Tzu Chi Biak), Fotografer : Marcopolo, Gunawan Ho (Tzu Chi Biak)

Relawan Tzu Chi Biak menyerahkan bantuan kepada warga Asmat.

Perjalanan panjang untuk memberikan perhatian untuk Asmat ditempuh relawan Tzu Chi Biak. Setelah dua kali transit di Jayapura dan Timika, perjalanan dilanjutkan kembali menggunakan speedboat. Sebelum berangkat ke Asmat, relawan memindahkan barang bantuan cinta kasih dari toko ke speedboat. Pada 31 Januari 2018, tepatnya pukul 04.00 WIT perjalanan dimulai dari pelabuhan Pomako Timika ke Kabupaten Asmat.

Sebanyak 17 orang relawan dari Biak, Jayapura, dan Timika beserta barang-barang bantuan bertolak menggunakan speedboat milik Dishub Kabupaten Asmat. Setelah menempuh perjalanan sekitar 7 jam dengan cuaca sangat cerah dan bersahabat, tibalah rombongan relawan dengan selamat di Kabupaten Asmat.

Loading bantuan cinta kasih Tzu Chi untuk Asmat ke speedboat.

Relawan pun segera menuju ke kota Agats, Kabupaten Asmat untuk berkoordinasi dengan pihak Pemda dan Satgas Kondisi Luar Biasa (KLB) Campak dan Gizi Buruk serta pihak Gereja Katolik Kristus Raja Mbait Asmat tentang maksud dan tujuan kedatangan relawan Tzu Chi.

Setelah koordiansi selesai, keesokan harinya pada 1 Februari 2018 kesibukan relawan pun sudah dimulai sejak pagi hari.  Relawan berkoordinasi dengan Pastur Ino dan Pengasuh Rumah Baca Stefanus Batlayeri kemudian dibagi 2 tim. Tim pertama menuju ke posko KLB dan tim kedua menuju ke Gedung Bulu Tangkis Asmat.

Relawan Tzu Chi dan relawan lokal menyiapkan 600 paket cinta kasih untuk anak-anak Asmat.

Anak-anak rumah baca beserta orang tua yang mengetahui kedatangan relawan Tzu Chi dengan antusias berebutan masuk untuk ke masuk ke dalam Gedung Bulu Tangkis Asmat. Sebelum kegiatan dimulai, ada kunjungan dari Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, S.Ip untuk melihat keadaan masyarakat Asmat. Relawan Tzu Chi pun ikut bertemu dan bersalaman dengan beliau, Panglima TNI juga mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi karena telah ikut meringankan dan membantu KLB ini.

Di dalam Gedung Bulu Tangkis, relawan Hairil dan May Shirley yang dibantu Stefanus menghibur serta mengajak bermain anak-anak rumah baca tersebut. Setelah bermain games dan bernyanyi selama 1 jam anak-anak kemudian diberikan bubur kacang hijau, telur ayam, permen dan biskuit. Orang tua anak-anak juga dibagikan paket cinta kasih yang berupa susu bubuk, susu cair, odol, sikat gigi, selimut, handuk dan biskuit.

Pemberian bubur kacang hijau, telur, biskuit, permen, dan bingkisan kepada anak-anak rumah baca dan orang tua mereka yang berkumpul di Gedung Bulu Tangkis.

May Shirley dan Hairil membawakan games untuk anak-anak di Gedung Bulu Tangkis Asmat.

Petrus Jifat, salah seorang anak dari rumah baca yang duduk di kelas 3 sekolah dasar merasa senang dan berterima kasih karena mendapatkan bingkisan cinta kasih ini. Pada waktu kegiatan berlangsung ia pun berinisiatif mengumpulkan sampah botol dan mengumpulkannya ke dalam satu kantong plastik. Di Gedung Bulu Tangkis Asmat ini sebanyak 398 paket cinta kasih dibagikan bagi orang tua anak-anak rumah baca.

Setelah selesai, relawan kemudian bergerak ke rumah sakit untuk menjenguk dan membagikan paket secara langsung kepada penderita gizi buruk. Pasien yang berada di RSUD Agats sudah berkurang, data dari posko KLB menyebutkan pasien yang dirawat inap pertanggal 1 Februari 2018 sebanyak 18 pasien dan di aula gereja terdapat 2 pasien. Sudah banyak pasien yang pulang ke distrik masing-masing karena telah mendapatkan perawatan lanjutan. Setelah pulang pun mereka mendapatkan bantuan logistik dari Pemda setempat.

Kondisi pasien Juliana (2 bulan) yang masih dirawat secara  intensif di RSUD Agats.

Pasien yang telah pulang ke rumah juga secara rutin diperiksa di posko kesehatan untuk menjaga kesehatan mereka. Walaupun demikian kondisi pasien yang dirawat juga masih memprihatinkan. Penanganan yang lebih serius dan berkelanjutan diperlukan dalam hal ini. Seperti pasien anak bernama Juliana, ia berusia 2 bulan dan mengalami gizi buruk. Baru 3 hari dalam penanganan tim dokter RSUD Agats. Karena kondisinya yang masih kecil dan rentan dengan penyakit, dokter di RSUD Agats pun  memutuskan untuk merawatnya di ruang anak.

Penyerahan secara simbolis 200 paket kepada Bupati Asmat Elisa Kambu oleh Ketua Tzu Chi Biak Susanto Pirono disaksikan oleh Dansatgas KLB Brigjen TNI Asep SG.

Setelah berkeliling dan beremu dengan masyarakat Asmat, relawan Tzu Chi kemudian bertemu dengan Bupati Asmat untuk menyerahkan secara simbolis bantuan cinta kasih kepada para penderita gizi buruk ini. Beliau juga berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia karena telah peduli dan mau membantu KLB di Asmat ini. Sebanyak 200 paket cinta kasih diserahkan kepada posko KLB, dengan total paket yang dibagikan di Asmat adalah 600 paket cinta kasih.

Editor: Arimami Suryo A.


Artikel Terkait

Perhatian dan Kepedulian untuk Asmat

Perhatian dan Kepedulian untuk Asmat

14 Februari 2018
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia merespon Kejadian Luar Biasa (KLB) di Asmat, Papua. Tzu Chi memeberikan bantuan berupa 600 paket cinta kasih kepada warga Asmat yang menderita campak dan gizi buruk. 
Keteguhan hati dan keuletan bagaikan tetesan air yang menembus batu karang. Kesulitan dan rintangan sebesar apapun bisa ditembus.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -