Perhatian dan Layanan Kesehatan Bagi Lansia
Jurnalis : Yunita (He Qi Utara 2), Fotografer : Lisda, Jansen, Yunita, Aris (He Qi Utara 2)Setelah pendaftaran ulang, para relawan membantu
pasien menimbang berat badan dan mendatanya dalam rangkaian kegiatan baksos
degeneratif Tzu Chi di Teluk Gong, Jakarta Utara.
Merawat tubuh agar tetap sehat dan bugar sangatlah penting, apalagi disaat usia semakin lanjut. Namun tidak semua warga memperhatikan kesehatannya, baik itu karena kesibukan ataupun kondisi ekonomi. Hal tersebut diperhatikan oleh relawan Tzu Chi dengan mengembangkan cinta kasih lewat layanan kesehatan degeneratif untuk warga lansia seperti yang dilakukan di wilayah Teluk Gong, Jakarta Utara.
Pelayanan kesehatan degenerative ini dilakukan secara bertahap, mulai dari sosialisasi door to door ke rumah warga, layanan kesehatan tahap awal, serta tahap follow up 1 dan 2. Kali ini pada Minggu, 11 November 2018 adalah tahap follow up 1. Beberapa hari sebelumnya relawan Tzu Chi juga mengingatkan warga melalui sambungan telepon untuk datang memeriksakan kondisi kesehatan pada baksos kesehatan degeneratif. Selain itu relawan juga saling bekerja sama menyiapkan lokasi dan perlengkapan tim medis untuk memberikan pelayanan kesehatan yang bertempat di Sekolah Dasar Negeri Pejagalan 01 Pagi, Teluk Gong.
Baksos pun dimulai pada pukul 08:00 WIB dan diawali dengan pendaftaran pasien. Warga pun segera mendaftar ulang dengan membawa KTP dan form pemeriksaan awal yang sebelumnya telah dilakukan. Setelah mendaftar, relawan mencatat data pasien, memberikan nomor antrian, lalu menimbang berat badan pasien. Selanjutnya sesuai nomor antrian, pasien diperiksa tekanan darahnya dan dilanjutkan dengan pemeriksaan kesehatan oleh dokter. Pasien juga dapat langsung memeriksakan kadar gula dan kolestrol di bagian analis lab jika memang dianjurkan oleh dokter. Setelah para pasien diperiksa kondisi kesehatannya, dokter akan memberikan resep obat atau vitamin. Kemudian pasien dapat mengambil obat dibagian penyerahan obat.
Bertempat di Sekolah Dasar Negeri Pejagalan 01 Pagi, Teluk Gong relawan melayani warga yang mendaftar dengan ramah.
Relawan
Tzu Chi juga mendampingi pasien yang sedang diperiksa tekanan darahnya oleh tim
medis dari TIMA Indonesia.
Sebanyak 57 orang relawan bersama tim medis dari Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia yang terdiri dari 7 dokter, 1 bidan, 1 analis, dan 5 apoteker berhasil memberikan pelayanan kesehatan kepada 84 warga yang mendaftar. Salah satu tim medis Tzu Chi yaitu dr. Darwin memeriksa pasien dengan teliti. Mulai dari melihat kondisi wajah, memperhatikan keluhan pasien, terkadang mengecek tekanan darah hingga 2 kali, atau mengecek denyut nadi agar hasil pemeriksaan maksimal. “Saya senang baksos ini cukup rapi. Ada tahap awal dan follow up sehingga pemeriksaan lebih terkontrol,” terang dr. Darwin yang sudah pengalaman ikut baksos Tzu Chi ini.
Perhatian relawan dan tim medis dirasakan bermanfaat oleh warga, salah satunya Muin (67). “Saya senang sekali berobat disini. Obat dari dokter disini juga cocok, gula saya turun dari 231 jadi 117, badan saya jadi lebih enak. Relawan juga baik, melalui telepon saya diingatkan untuk datang. Hari ini pagi-pagi saya sudah datang, terima kasih ya,” ucap Muin ramah.
Dr.
Darwin, salah seorang dokter dari TIMA Indonesia memeriksa detak jantung salah
seorang pasien.
Muin (kiri) sedang diperiksa kadar gula dan kolestrol oleh tim medis TIMA Indonesia dalam kegiatan baksos degeneratif.
Pukul 11:00 WIB pendaftaran pasien baksos degeneratif pun telah selesai. Tim medis kemudian menyelesaikan sisa pasien yang masih ditangani. Relawan dan tim medis Tzu Chi sangat senang memberikan pelayanan kesehatan kepada para lansia dan berharap kesehatan warga akan lebih meningkat. Tak hanya memberikan pelayanan kesehatan, relawan juga memperkenalkan warga tentang mengembangkan cinta kasih dan membantu sesama yang membutuhkan sesuai dengan kemampuan masing-masing. Melalui celengan bambu Tzu Chi, relawan mejelaskan maksud dan tujuan dari celengan tersebut. Warga pun cukup tertarik dan antusias. Dalam kegiatan baksos degeneratif ini, ada 22 celengan yang dituang dan 19 celengan baru yang dibagikan untuk warga supaya dapat membantu sesama.