Perhatian dan Pendampingan untuk Anak Asuh Tzu Chi Medan

Jurnalis : Julin (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)

Anak-anak asuh Tzu Chi Medan Hu Ai Mandala berkumpul bersama untuk menjalin keakraban dengan para relawan sekaligus untuk menerima bantuan beasiswa.

Relawan Tzu Chi Medan Hu Ai Mandala mengadakan acara Kepulangan Anak Asuh di  Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Medan Mandala, Jl. Pukat VII Gg. Indah No. 17 Medan, yang didukung oleh 43  relawan dan 3 anggota TIMA serta dihadiri 56 orang anak asuh beserta orang tua mereka. Suparto, relawan Tzu Chi yang menjadi koordinator kegiatan ini mengatakan bahwa tujuan kegiatan ini adalah untuk menjalin keakraban dan kebersamaan dalam rangka menyambut HUT Kemerdekaan RI ke-79 tanggal 17 Agustus. Dalam kegiatan pada Minggu, 4 Agustus 2024 ini para anak asuh juga mendapatkan santunan uang sekolah dari Tzu Chi.

Di awal kegiatan, relawan Komite Tzu Chi Medan Tony Honkley menjelaskan sejarah Tzu Chi, visi dan misi, filosofi, budaya kemanusiaan serta asal mula adanya celengan bambu kepada para anak asuh Tzu Chi Medan.”Kita semua adalah saudara di dunia ini, karena itu marilah kita mengajak dan menggugah semua orang untuk peduli dan melakukan kebajikan,” ungkap Tony.

Anak-anak bermain games bersama untuk mengakrabkan diri satu sama lain.

Anak-anak asuh ini juga diberikan pembelajaran tentang pelestarian lingkungan oleh relawan Abu Putih Logo, Sylvia Irnawaty Tan. Sebelum memasuki pembelajaran tentang topik pelestarian lingkungan, dijelaskan tentang perlindungan pada 3 Permata dan 4 Sifat Luhur. “Hidup ini terus berubah baik tubuh jasmani cara berpikir, suara, penampilan. Dengan kerja keras, hidup kita akan meningkat ke arah yang lebih baik. Setelah sukses harus mengingat budi orang tua maupun orang lain yang sudah membantu dalam kehidupan kita,” kata Sylvia. Setelahnya, ditampilkan video Master Bercerita berjudul Anak Pengemis Menjadi Kaya. Dari cerita tersebut diambil kesimpulan bahwa sampah (barang-barang bekas) digambarkan sebagai emas (yang memiliki nilai jual), karena itu dilakukanlah daur ulang /pemilahan sampah yang bertujuan untuk membuat dunia ini tetap terjaga bersih, selain itu dapat dijual kembali dan menghasilkan uang.

Orang tua dari para anak asuh diajak untuk melakukan kegiatan pelestarian lingkungan, dengan cara memilah barang daur ulang.

Acara dilanjutkan dengan perayaan 17 Agustus (HUT Kemerdekaan RI ke-79), karena momennya sudah dekat. Anak-anak asuh diajak untuk bernyanyi lagu kemerdekaan sambil memegang bendera, sangat bersemangat! Setelah itu , para anak asuh diajak untuk bermain (games). Di acara permainan ini, anak-anak asuh saling berebut siapa yang duluan mendapatkan pena yang diletakkan di lantai, yang berhasil mengambil duluan itulah yang menjadi para pemenang. Mereka sangat menikmati acara permainan ini karena dirasa seru, diiringi gelak tawa semua peserta yang berada di ruangan.

Kemudian, sesi sharing, salah satu anak asuh yang bernama Kirania Jantira, siswi SMK Negeri 2 Medan, mengungkapkan kesan dan perasaannya  atas  bantuan pendidikan yang diberikan Tzu Chi kepadanya lewat sebuah puisi hasil karyanya sendiri berjudul Penerus itu Adalah Diriku Sendiri, sebuah tema yang tepat dalam rangka menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia. Puisinya bertujuan mengajak generasi muda untuk melakukan perubahan , menghantarkan ke gerbang kesuksesan.

Relawan Tzu Chi Medan mengajak anak-anak asuh untuk bersama-sama menyanyikan lagu isyarat tangan Satu Keluarga.

Selain Kirania, masih ada dua orang anak asuh yang diajak oleh Tony Honkley untuk sesi tanya jawab. Mereka adalah Clara yang duduk di kelas 2 SD yang berasal dari Tanjung Morawa, dan satunya lagi yaitu Dimas yang menjadi juara kelas. Clara mengatakan, ”Saya  berjanji membantu orang tua, menjadi anak yang pintar di sekolah, dan kelak ingin menjadi seorang dokter.” Sedangkan Dimas mengucapkan rasa terima kasih kepada semua relawan Tzu Chi yang sudah membantu keringanan biaya pendidikannya selama 3 tahun menjadi anak asuh. Dimas bercita-cita ingin menjadi seorang anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Relawan Komite Simin dan Imelda membagikan hadiah berupa santunan uang tunai kepada anak-anak asuh yang berprestasi guna memacu semangat belajar mereka serta berpesan kepada anak asuh lainnya yang belum berkesempatan untuk lebih meningkatkan prestasi belajar mereka agar bisa menjadi juara kelas juga.

Dalam momen itu juga diberikan santunan secara khusus kepada anak-anak asuh yang berprestasi.

Acara ditutup dengan pesan cinta kasih. “Terima kasih kepada adik-adik yang sudah datang meluangkan waktu untuk hadir disini. Sangat gembira melihat adik-adik bisa kumpul dalam keadaan sehat. Jangan biarkan keterbatasan baik fisik maupun materi menghalangi kalian untuk mencapai impian. Harapanku, semoga adik-adik tumbuh menjadi insan yang bermanfaat bagi sesama, menyebarkan kebaikan, mengembangkan semangat cinta kasih, dan adanya tekad nyata dari kalian semua untuk mengubah dunia menjadi tempat yang indah dan damai,” kata Elsa, relawan Komite Tzu Chi Medan berpesan.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Pelestarian Lingkungan dimulai dari kita sendiri

Pelestarian Lingkungan dimulai dari kita sendiri

20 Mei 2022

Tzu Chi Medan meresmikan Titik Green Point yang ke 30 pada Minggu, 15 Mei 2022. Titik green point ini berada di Komplek River View di Kota Medan.

Hadirnya Insan-Insan Baru Pelestarian Lingkungan

Hadirnya Insan-Insan Baru Pelestarian Lingkungan

23 Juni 2016

Relawan Tzu Chi, Hu Ai Jelambar mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan dengan para relawan baru pada tanggal 19 Juni 2016. Selain kegiatan daur ulang, Hu Ai Jelambar juga membagikan bingkisan lebaran di komplek Taman harapan Indah.

 

Bazar Reuse, Demi Pelestarian Lingkungan, Lalu untuk Amal

Bazar Reuse, Demi Pelestarian Lingkungan, Lalu untuk Amal

07 Oktober 2019

“Sepuluh ribu dapat tiga potong. Ya! sepuluh ribu tiga jenis pakaian, tinggal dipilih saja. Ada juga pakaian wanita sepuluh ribuan, ada yang tiga puluh ribu. Harga ini tentu menentukan kualitas!” seru Eko Rahardjo, melalui pengeras suara di tengah hiruk pikuk warga yang tengah menyerbu Bazar Reuse di Balai Warga Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

Sikap jujur dan berterus terang tidak bisa dijadikan alasan untuk dapat berbicara dan berperilaku seenaknya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -