Perhatian Kesehatan untuk Warga Pesisir
Jurnalis : Yuliati, Fotografer : YuliatiYayasan Buddha Tzu Chi dan masyarakat Pulau Harapan, Kepulauan Seribu bukan kali pertama terjalinnya jodoh baik. Ketika terjadi bencana angin puting beliung yang pernah melanda Pulau Harapan, Tzu Chi turun membantu masyarakat pesisir ini. Berawal dari jalinan jodoh baik itulah, kini relawan berseragam biru putih kembali hadir di tengah-tengah masyarakat Pulau Harapan yang dibawa oleh tim liputan DAAI TV. Ketika itu, Adi Nugroho, salah satu karyawan DAAI TV yang sedang meliput di Pulau Harapan berbincang-bincang dengan salah satu tokoh masyarakat di sana. Warga membutuhkan baksos kesehatan umum karena banyak kaum manula yang sakit, kemudian ia mengoordinasikan hal ini dengan manajemen kantor dan Tzu Chi. Dan gayung pun bersambut. Pada tanggal 14 Juni 2014, DAAI TV bersama Tzu Chi bersama-sama memberikan perhatian kesehatan kepada masyarakat Pulau Harapan dengan mengadakan bakti sosial kesehatan umum dan gigi.
Masyarakat pun dengan antusias mengikuti acara baksos yang diberikan oleh Tzu Chi dan DAAI TV meskipun hujan terus mengguyur sejak pagi. Melihat antusias warga, Adi Nugroho selaku koordinator kegiatan baksos DAAI yang pertama ini merasa bersyukur baksos ini terlaksana dan relawan Tzu Chi pun mendukung kegiatan ini. “Saya senang sekali masyarakat di sini ramah dan antusias,” ucap Adi. Meskipun persiapan yang cukup singkat untuk mengadakan baksos, namun bisa berjalan dengan lancar. “Ke depan saya berharap kesehatan disini terus meningkat, tahu arti kesehatan gigi, dan ada penyuluhan kesehatan,” ungkap koordinator baksos ini.
Niat baik yang diberikan DAAI TV dan Tzu Chi disambut baik oleh pemerintah setempat. Ardani, Sekretaris Kelurahan mengatakan bahwa masyarakat Pulau Harapan yang sebagian besar sebagai nelayan ini membutuhkan pengobatan gratis seperti yang dilakukan Tzu Chi. “Banyak yang menderita penyakit semacam rematik dan jantung, inginnya setiap tahun ada kayak gini (baksos) lagi. Saya atas nama masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi,” ungkap Ardani. Ia juga berharap dengan kegiatan ini, akan ada kegiatan serupa yang diberikan oleh kelompok-kelompok lainnya.
Pentingnya Menyikat Gigi Sejak Kecil
Selain baksos pemeriksaan kesehatan umum dan gigi, juga ada penyuluhan tentang kesehatan gigi kepada anak-anak Sekolah Dasar Negeri Pulau Harapan, yang diberikan oleh drg. Laksmi Widyastuti. Anak-anak yang berkumpul di sekolah mulai dari kelas 1 SD hingga kelas 6 dengan antusias mengikuti penyuluhan tersebut. Pada penyuluhan kesehatan gigi ini anak-anak juga diajak mempraktikkan latihan menyikat gigi yang benar setelah makan pagi dan sebelum tidur. “Gigi akan dipakai selama seumur hidup, diharapkan anak-anak akan melakukan sikat gigi dengan rutin hingga dewasa, dan juga menularkan kepada saudara-saudaranya,” ucap drg. Laksmi.
Leliyanti, satu dari 50-an murid sangat antusias dengan kegiatan ini. Ia menyimak apa yang disampaikan oleh pembicara saat memberikan penyuluhan kesehatan gigi. Ia juga telah latihan menyikat gigi dengan benar bersama teman-temannya yang lain. Setelah mendapatkan penyuluhan ini, Leli mengaku telah mengetahui bagaimana cara menyikat gigi yang benar. “Diajarin menggosok gigi, Leli senang bisa menggosok gigi dengan benar,” ucap siswi kelas lima ini. “Terhadap DAAI TV saya mengucapkan terima kasih,” tutupnya. Setelah penyuluhan, semua murid dibagikan alat tulis sekolah berupa buku, pensil, tempat pensil, dan penghapus.
Bersyukur Ada Pengobatan Gratis
Disaat hujan mulai reda, Saudin bersama istrinya, Supinah datang ke lokasi baksos untuk memeriksakan penyakit yang mereka alami. Saudin menuju ke ruang pemeriksaan gigi sementara Supinah dengan menggunakan alat bantu tongkat dan dibantu relawan dari DAAI TV berjalan menuju pengantrian untuk memeriksakan kesehatannya.
Keluar dari ruang pemeriksaan, Saudin tetap menunggu istrinya yang berada di barisan antrian panjang menunggu panggilan pemeriksaan. Pria yang sehari-hari sebagai nelayan ini mengaku telah memeriksakan giginya yang bengkak. “Sudah seminggu sakit gigi terus, ke kepala sakitnya jadi tidak berlayar,” ucap Saudin. Istrinya telah menderita sakit stroke selama Sembilan bulan lamanya. Supinah yang sempat tidak bisa berjalan dan berbicara, kini sudah mulai bisa berbicara kembali dan berjalan dengan bantuan tongkatnya walaupun belum sembuh total. Saudin sangat bersyukur dengan adanya baksos pengobatan ini. “Terima kasih sudah diberi obat dengan gratis,” ungkap ayah tiga anak ini.
Berbeda dengan Asna, sebagai seorang ibu rumah tangga sekaligus kepala keluarga harus membanting tulang demi mencukupi kebutuhan sehari-hari. Ia mengikuti baksos untuk memeriksakan kesehatannya. Sementara itu, ia juga mendaftarkan ayahnya yang sedang sakit stroke di rumah agar mendapatkan pemeriksaan. Salah satu tim medis Tzu Chi juga melakukan home visit untuk memeriksa beberapa pasien yang tidak sanggup ke lokasi baksos termasuk ayah Asna. Sehari-hari Asna berjualan kue bakpao untuk mencukupi kebutuhan hidup. Ia juga harus mengatur waktu untuk merawat ayahnya yang terkena stroke. “Saya bersyukur, ada pengobatan gratis, sempatin datang ke Pulau Seribu,” ungkap ibu empat anak ini. ia juga berdoa agar semua mendapatkan kesehatan dan usaha semakin maju.
Pada baksos kesehatan umum dan gigi ini, sebanyak 200 warga Pulau Harapan telah memeriksakan dan berkonsultasi mengenai kesehatannya. Selain itu terdapat 66 warga termasuk anak-anak yang telah mendapatkan penyuluhan turut memeriksakan kesehatan gigi mereka. Kesehatan sangatlah penting, dengan kehadiran Tzu Chi diharapkan memberikan pemahaman para warga pesisir Pulau Harapan agar senantiasa menjaganya.
Artikel Terkait
Bakti Sosial Pengobatan Umum dan Gigi
25 September 2015Baksos Kesehatan Umum dan Gigi di Ponpes Nurul Iman
16 Mei 2024Relawan Tzu Chi Tangerang bersama Tim Medis Tzu Chi kembali mengadakan baksos kesehatan umum dan gigi di Ponpes Nurul Iman, Bogor. Kali ini juga ada penyuluhan kesehatan mulut dan gigi serta penyakit kulit.