Mengunjungi Gan En Hu guna memberikan perhatian, tetap relawan Tzu Chi sempatkan dengan menjalankan protokol kesehatan yang ketat. Kali ini, lima relawan Tzu Chi dari He Qi Barat 1, termasuk Ng A Ngo mengunjungi Okari Sabtari.
Okari Sabtari (54) merasa sangat senang dikunjungi para relawan Tzu Chi di rumah kontrakannya, di bilangan Kamal, Kalideres, Jakarta Barat, Kamis 29 April 2021. Meski hanya bisa terbaring di kasur karena stroke yang menyebabkan anggota badan bagian bawah lumpuh, suaranya lantang mengutarakan isi hatinya.
“Saya senang sekali, banyak-banyak terima kasih sudah menolong saya dalam keadaan begini,” ujarnya.
“Senang rasanya banyak yang menjenguk suami saya,” sambung Ida, istri Okari.
Terkait kondisi kesehatan Okari, sebenarnya dokter dari RSUD Cengkareng telah menyarankannya menjalani operasi terkait pembekuan darah di otak yang menyebabkan stroke. Namun hingga kini Okari belum berani, meski keinginannya untuk sembuh sangat kuat.
Okari begitu bahagia dikunjungi para relawan.
Dalam hal ini, Tzu Chi sebelumnya memberikan bantuan biaya transportasi pulang pergi ke rumah sakit. Namun karena tak pernah Okari gunakan, para relawan Tzu Chi pun kembali melakukan survey dan kemudian mengganti bantuan biaya transportasi menjadi bantuan biaya hidup.
“Pak Okari sih punya BPJS ya, makanya awalnya kami bantu biaya transportasi. Kami juga tidak bisa memaksa,” kata Ng A Ngo, relawan Tzu Chi dari He Qi Barat 1.
Sejak Agustus 2020, Okari mendapat bantuan dari Tzu Chi, dan saat ini bantuan yang ia terima berupa diapers 30 pcs serta bantuan biaya hidup.
“Saya banyak-banyak terima kasih ke Yayasan Buddha Tzu Chi, yang sudah bantu suami saya buat biaya hidup, buat kontrakan juga,” kata Ida, istri Okari.
Hidup keluarga Okari sungguh serba kekurangan. Terutama sebelum mengajukan bantuan ke Tzu Chi. Biaya kontrakan yang menunggak beberapa bulan, hingga sulitnya mencari sesuap nasi. Para tetangga yang tak tega kerap kali membantu keluarga ini.
Ida mengelap badan Okari.
Sebelumnya Okari bekerja sebagai tukang servis AC panggilan, dan istrinya, Ida membuat kue basah untuk dititip ke warung. Namun sejak Okari sakit, Ida sudah tak lagi membuat kue karena merawat Okari sehari-hari. Di bulan puasa ini, salah satu anaknya berjualan kue, ia pun kadang membantu anaknya berjualan.
Dalam mendampingi seorang Gan En Hu atau penerima bantuan Tzu Chi jangka panjang, tak pelak para relawan menghadapi berbagai tantangan. Di keluarga ini, para relawan He Qi Barat 1 terus berupaya untuk memberikan pengertian kepada anak Okari yang belum mau bekerja, padahal kondisi kesehatan ayah mereka dan juga minimnya pemasukan di keluarga ini seharusnya dapat menjadi motivasi.
“Semoga anaknya lebih sadar ya bahwa bapaknya butuh dukungan dia juga. Dan saya berdoa Pak Okari bisa pulih kembali,” pungkas Ng A Ngo.
Editor: Metta Wulandari