Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan pemeriksaan pasca-operasi untuk sembilan pasien yang telah menjalani operasi benjolan dan hernia, 5 September 2024. Tampak dokter dan perawat memeriksa kondisi luka pasca-operasi pasien, memastikan proses penyembuhannya optimal.
Setelah menjalani operasi, proses pemulihan merupakan fase penting yang mempengaruhi kesembuhan dan kualitas hidup pasien. Bakti sosial Tzu Chi tidak hanya menyediakan bantuan medis selama operasi, tetapi juga menempatkan perhatian besar pada kegiatan post-operasi, memastikan pasien mendapatkan dukungan penuh selama masa pemulihan.
Pada 5 September 2024, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melaksanakan pemeriksaan pasca-operasi untuk sembilan pasien yang telah menjalani operasi benjolan dan hernia. Acara yang diselenggarakan di Apotek Magga Farma ini dimulai pukul 14.00 WIB, dihadiri para pasien yang datang untuk melakukan pengecekan kesehatan mereka setelah operasi.
Meskipun kondisi para pasien menunjukkan kemajuan, dokter yang bertugas menginformasikan bahwa benang jahitan operasi belum dapat dibuka. Hal ini disebabkan oleh luka yang masih dalam proses penyembuhan, sehingga benang jahitan masih lengket pada daging. Tim medis melakukan pembersihan luka dengan hati-hati dan memberikan obat-obatan yang diperlukan untuk mendukung proses pemulihan, memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan perawatan yang optimal.
Sebagai ungkapan terima kasih kepada dokter dan perawat, para relawan memberikan suvenir sebagai tanda apresiasi atas dedikasi dan perawatan yang telah diberikan.
Tiga hari setelah kegiatan post-operasi sebelumnya, pada 8 September 2024, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Batu kembali melaksanakan pemeriksaan post-op, kali ini untuk pasien katarak. Acara ini berlangsung di Apotek Magga Farma pada pukul 11.00 WIB dan dihadiri 31 pasien yang telah menjalani operasi katarak.
Untuk wilayah Tanjung Batu, para relawan dan pasien harus menempuh perjalanan melalui jalur laut menuju Tanjung Balai Karimun dengan waktu tempuh sekitar 15 menit. Meskipun perjalanan ini relatif singkat, para relawan tetap menunjukkan semangat dan dedikasi tinggi memastikan pasien mendapatkan perawatan yang optimal.
Pada 8 September 2024, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun dan Tanjung Batu kembali melaksanakan pemeriksaan post-op, kali ini untuk pasien katarak.
Pemeriksaan ini bertujuan memastikan bahwa setiap pasien mendapatkan pemantauan kesehatan yang baik setelah operasi katarak. Tim medis memberikan dukungan berkelanjutan untuk memastikan proses pemulihan berjalan dengan baik, sehingga pasien dapat kembali ke aktivitas sehari-hari dalam kondisi yang lebih baik.
"Bagaimana kondisi matanya, sudah lebih baik dari kemarin?" tanya dokter Nany kepada para pasien.
"Sudah lebih terang, Dok," jawab salah satu pasien dengan penuh rasa syukur.
"Lebih jelas juga, Dok," tambah pasien lain, menunjukkan peningkatan yang signifikan.
"Jarak pandang saya juga semakin jauh," kata pasien berikutnya, menggambarkan perbaikan yang dirasakannya setelah operasi bakti sosial Tzu Chi. Setiap pasien memberikan jawaban mereka tentang kondisi mata yang membaik, mencerminkan hasil positif dari bantuan yang diterima.
Dr. Nany Kustyah, Sp.M, seorang dokter spesialis mata, saat ini bertugas di Rumah Sakit Camatha Sahidya dan Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam. Dengan penuh dedikasi, ia telah terlibat dalam bakti sosial (baksos) yang diadakan Tzu Chi Batam. Sejak pertama kali berpartisipasi pada tahun 2018, ia telah mengikuti baksos Tzu Chi sebanyak tiga kali, yaitu pada 2018, 2022, dan 2024.
“Sebenarnya yang paling penting dari baksos ini adalah Baksos Tzu Chi-nya. Kalau cuma baksos-baksos saja itu sebenarnya banyak. Tapi kenapa saya konsen di Baksos Tzu Chi? Yang pertama, pemilihan pasien dan pelaksanaannya itu sangat teratur dan bagus. Jadi yang kita takutkan, seperti komplikasi pascaoperasi, itu minimal sekali pada Baksos Tzu Chi, sehingga pasien-pasien pasti merasa puas,” ujar Dr. Nany.
Para relawan melakukan pemeriksaan visi dan ketajaman penglihatan untuk pasien katarak guna memastikan bahwa penglihatan mereka membaik setelah operasi dan untuk memeriksa ketajaman penglihatan sebelum dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh dokter spesialis mata.
Keterlibatan dalam baksos ini memberikan kesan yang sangat positif baginya. Ia melihat bagaimana Tzu Chi memberi perhatian tanpa membedakan suku, agama, maupun status sosial, khususnya kepada masyarakat di wilayah Kepulauan Riau.
“Itu yang saya senang dari Baksos Buddha Tzu Chi, semuanya diperhatikan, tidak hanya wilayah tertentu atau etnis tertentu, agama tertentu, semua diperhatikan. Saya punya pengalaman di kamar operasi yang baru, seorang bapak-bapak lagi tunggu untuk naik ke meja operasi. Saya tanya, ‘Bapak dari mana?’ ‘Dari Tanjung Batu,’ jawabnya. Kenapa bapak enggak operasi di sana saja? Kenapa harus ikut ini?’ saya tanya lagi. Nggak tahu, Bu. Saya tergerak aja sama Baksos Buddha Tzu Chi. Padahal banyak yang tawarin saya ikut baksos-baksos katarak lainnya, tapi entah kenapa saya tergerak untuk ikut Baksos Buddha Tzu Chi,’ katanya. Dalam hati saya bilang, ‘Oh, you're a good choice.’ Karena operasi Buddha Tzu Chi ini sangat teratur dari awalnya, nggak cuma sembarang saja. Semua mulai dari tajam penglihatan, pemeriksaan darah, atau jika ada kelainan lain, mereka selesaikan sebelum operasi. Jadi, meminimalkan komplikasi pada saat operasi sehingga yang dihasilkan, tajam penglihatannya lebih baik,” cerita Dr. Nany.
Pada baksos Tzu Chi tahun 2024, ia bertugas sebagai dokter pemeriksaan mata dalam tahap penyaringan akhir di Tzu Chi Batam. Selain itu, ia juga terlibat dalam tim medis untuk operasi katarak yang diadakan di Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam. Sebagai seorang dokter yang sudah berpengalaman, ia sebelumnya juga pernah bertugas di Rumah Sakit Muhammad Sani di Tanjung Balai Karimun, sebelum ia berfokus pada pelayanannya di Batam.
Jalinan jodoh yang baik dengan Tzu Chi tidak berhenti pada pelaksanaan bakti sosial saja. Para relawan Tzu Chi kembali mengundangnya untuk turut membantu dalam perawatan pasca operasi (post-op) di Tanjung Balai Karimun. Dengan semangat kemanusiaan, ia menyambut ajakan tersebut dengan sukarela dan berangkat ke Tanjung Balai Karimun untuk turut serta dalam kegiatan tersebut. Baginya, membantu sesama dalam kegiatan kemanusiaan adalah sebuah panggilan hati yang ia jalani dengan tulus.
Dr. Nany Kustyah, Sp.M, rutin mengikuti kegiatan bakti sosial (baksos) yang diadakan oleh Tzu Chi Batam sejak tahun 2018 hingga 2024.
“Pada dasarnya, apapun yang dilakukan oleh dokter itu supaya pasien lebih senang. Salah satunya, seperti operasi katarak, dari yang awalnya hanya bisa melihat cahaya sampai bisa melihat dengan jelas. Itu adalah kebahagiaan sih buat dokter mata,” ucap Dr. Nany.
“Ya, itu sih sebenarnya simpel aja, ya. Kalau saya datang ke sini, saya cuma bawa badan saya dengan handphone saya. Kalau pasien-pasien harus datang ke Batam untuk kontrol, itu sih nggak manusiawi, ya. Ya, sama-sama meringankan pekerjaan,” tambah Dr. Nany.
Pemeriksaan post-operasi yang diselenggarakan Tzu Chi menunjukkan dedikasi yang mendalam dalam mendukung proses pemulihan pasien. Dengan memfokuskan perhatian pada perawatan pasca operasi, Tzu Chi memastikan bahwa setiap pasien menerima perawatan yang optimal dan perhatian penuh.
Semoga para pasien dapat segera pulih dan kembali beraktivitas dengan penuh semangat. Dengan dukungan dan perhatian yang diberikan selama masa post-operasi ini, diharapkan mereka bisa menjalani kehidupan sehari-hari tanpa kendala dari penyakit yang telah mereka derita. Setiap upaya yang dilakukan dalam perawatan ini merupakan langkah penting menuju kesehatan dan kesejahteraan mereka.
Editor: Khusnul Khotimah