Perhatian untuk Para Gan En Hu
Jurnalis : Rudi Santoso (He Qi Utara), Fotografer : Rudi Santoso (He Qi Utara) Chandra Shixiong sedang memberi kata sambutan kepada relawan sebelum melakukan kunjungan kasih. |
| ||
Kali ini relawan Liwan menjadi pembawa acara setelah memaparkan tentang pentingnya kunjungan kasih dan berinteraksi langsung dengan Gan En Hu (keluarga yang patut disyukuri karena mau menerima bantuan Tzu Chi). Seperti biasanya sebelum melakukan kunjungan kasih semua relawan terlebih dahulu mendengar ceramah Master Ceng Yen. Lalu relawan Chandra memberikan masukan yang intinya tentang perlunya menambah relawan kasus supaya kasus yang masuk akan menjadi ringan bila banyak relawan kasus. Setelah itu para relawan yang akan melakukan kunjungan kasih di bagi menjadi 6 kelompok. Satu kelompok terdiri dari 6 sampai 10 orang. Waktu tepat menunjukan pukul 09.00, satu per satu kelompok meningalkan toko buku Jing Si menuju rumah Gan En Hu untuk melakukan kunjungan kasih. Dalam kunjungan kasih kali ini ada bedanya dengan kunjungan kasih sebelumnya. Karena kunjungan kasih kali ini tidak semua kelompok diberi tanggung jawab untuk kunjungan kasih namun juga tanggung jawab untuk menyurvei kasus baru. Ini sangat menantang bagi relawan yang baru pertama kali melakukan survei. Menurut relawan yang sering menangani kasus Saor Suhan dan Anna Tukimin survei kasus adalah awal dari kunjungan kasih. Karena ada survei kasus maka ada sebuah ikatan jodoh dengan Tzu Chi dan selanjutnya dilakukan kunjungan kasih ke Gan En Hu yang sedang melakukan pengobatan atas bantuan Tzu Chi atau yang mendapat bantuan biaya hidup dari Tzu Chi dan banyak juga kunjungan kasih ke Gan En Hu yang telah sembuh dan sehat. Dengan melakukan survei kasus di sela kunjungan kasih juga mengandung pesan agar para relawan lebih giat dalam kegiatan kasus khususnya tindak lanjut dalam penanganan kasus tersebut. Dalam kasus ini sangat dibutuhkan tenaga relawan. Karena dalam setiap kasus tidak berhenti sampai pada survei saja melainkan dirapatkan, diputuskan, dan mendampingi pasien untuk mengurus segala sesuatu yang tidak bisa di lakukan oleh pasien.
Keterangan :
Sharing Kunjungan Kasih Satu lagi Gan En Hu yang mereka datangi adalah sebuah keluarga kecil terdiri dari ayah, ibu, dan seorang anak gadis. Herlianto sang ayah berusia 51 tahun menderita stroke pada tahun 2007, kemudian sembuh dan terserang stroke untuk kedua kalinya sekitar bulan Mei 2010. Indah putri tunggalnya yang kini berusia 27 tahun menderita lumpuh semenjak usia 1 tahun. Yang membuat relawan Eka Limarto dan kawan-kawan terenyuh saat melakukan kunjungan kasih sang anak keluar dari kamar kecil dengan susah payah merangkak. Ekonomi keluarga ini sangat pas-pasan. Sang istri harus menjadi pengasuh anak tetangga dengan gaji Rp 400.000/bulan dan mencuci pakaian dengan gaji Rp 200.000/bulan. Mereka hidup dengan sangat kekurangan. Kini Gan En Hu sudah dibantu oleh Tzu Chi dan kesehatannya telah membaik, karena itu Ia menyatakan sangat berterima kasih atas bantuan yang di berikan padanya.
Keterangan :
Kelompok lain yang melakukan sharing adalah Relawan Hendry, Bun Siat Kong, dan relawan lainnya. Hari itu mereka berkunjung ke Jelambar Aladin. Di sana Gan En Hu bernama Herman mengalami kecelakaan yang mengakibatkan ia lumpuh. Karena berobat terus dan tidak bisa bekerja sehingga semua uang yang dimiliki habis, akhirnya terpaksa dihentikan dan Ia mengajukan bantuan kepada Yayasan Budha Tzu Chi. Kini Herman telah ditangani oleh Tzu Chi dengan diberi pengobatan di rumah sakit. Satu pasien lagi yang di kunjungi adalah Muhamad Fadil 5 bulan. Seorang bocah yang sudah sehat dan terlihat gemuk sekarang. Pada saat sakit, Hendry juga yang melakukan survei ke rumah sakit dan ketika Muhamad Fadil dinyatakan sehat relawan Hendry juga yang mendatangi rumahnya untuk memastikan keadaan kesehatannya. Hendry dan Eka Limarto juga sering mengantar susu pemberian Tzu Chi ke rumah Muhamad Fadil yang terletak di bantaran kali di jalan Lindung, Teluk Gong. Setelah semua kelompok memberikan sharing, maka kegiatan kunjungan kasih kali ini selesai. Namun apa yang relawan lihat dan rasa akan tetap tertanam dalam hati dan pikiran mereka untuk selalu memiliki rasa syukur akan kondisi mereka masing-masing dan menjaga badan dan kesehatan mereka sebaik-baiknya. Hari itu para relawan yang melakukan kunjungan kasih telah menelusuri jejak langkah cinta kasih yang telah dilakukan oleh para relawan Tzu Chi khususnya relawan kasus. | |||
Artikel Terkait
Suara Kasih: Setiap Orang adalah Sutra Hidup
23 Agustus 2011Tzu Ching Medan Mengunjungi Panti Asuhan Bhakti Luhur
30 Juni 2022Tzu Ching (muda mudi) Tzu Chi cabang Medan mengadakan kegiatan Kunjugan ke Panti Asuhan Bhakti Luhur di Jl. Rawe IV / Pasar VI, Martubung, Medan Labuhan. Kegiatan ini diikuti 36 orang relawan Tzu Ching dan relawan kembang.
Mengenang Sejarah Tzu Chi Indonesia
20 Januari 2016Dalam acara Pemberkahan Akhir Tahun 2015 ini menampilkan pentas drama kilas perjalanan Tzu Chi Indonesia. Berawal dari tahun 1993, para istri-istri pengusaha Taiwan (Liu Su Mei, Bao Qing, Liang Qiong, dan Chun Ying) hingga kini menjadi besar yang telah berusia 22 tahun.