Perhatian untuk Rifki, Zaskia, dan Alisha

Jurnalis : Arimami Suryo A., Fotografer : Arimami Suryo A., Videografer: Chandra S.

Bagi Ade Fitriyah (36) berjodoh baik dengan Tzu Chi menjadi sebuah takdir bagi keluarganya. Kurang lebih selama 5 tahun, Tzu Chi terus memberikan bantuan dan support bagi anak-anaknya yang memiliki keterbatasan. “Saya yakin hal ini bukan kebetulan, pasti ini rencana Allah. Sudah takdir saya bertemu dengan Tzu Chi,” ungkap Ade saat dikunjungi relawan Tzu Chi di rumahnya yang berada di wilayah Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Ade memiliki 3 orang anak, Rifki, Zaskia, dan Alisha yang merupakan penerima bantuan Tzu Chi (Gan En Hu). Ketiga buah hati Ade beserta suaminya, Bhekti Yulianto ini terlahir sebagai anak-anak yang spesial. “Anak-anak saya adalah anak-anak spesial, yaitu Rifki dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) dan autisme tipe Asperger, dan Zaskia memiliki ADHD, dan Alisha juga ADHD dengan Retardasi Mental (gangguan intelektual) ringan,” jelas Ade.

Relawan Tzu Chi Tangerang, Hok Cun memberikan semangat untuk Rifki, Zaskia, dan Alisha saat melakukan kunjungan kasih di wilayah Sawangan, Depok, Jawa Barat.

Tentu saja bukan sebuah kebetulan jika beberapa kali dikarunia anak dengan kondisi spesial. Setelah diperiksa dan diteliti oleh dokter di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, ternyata kondisi spesial yang dimiliki oleh Rifki, Zaskia, dan Alisha karena faktor keturunan. “Kondisi spesial pada anak-anak saya ini dari faktor genetik, karena suami saya juga ADHD sampai dewasa karena dulu tidak diterapi,” kata Ade.


Ade Fitriyah sedang berbincang-bincang bersama Hok Cun mengenai perkembangan ketiga anaknya.

Keadaan yang dialami anak-anak Ade pun membuatnya bingung. Pikirannya langsung jauh tentang masa depan ketiga buah hatinya tersebut. “Waktu awal tahu anak-anak saya spesial, saya benar-benar down. Itu tidak bisa dipungkiri,” ungkapnya. Ade pun merasa sangat terpuruk saat itu, sebagai ibu hatinya sangat bersedih. “Saya benar-benar sedih, saya tidak tau harus gimana. Anak saya yang spesial ini bukan hanya satu, tetapi tiga anak saya. Saat itu nangis banget, nangis luar biasa,” kenang Ade.

Melihat kondisi anak-anaknya, Ade pun berusaha menguatkan hatinya. Berbagai cara ia tempuh untuk penanganan ADHD. “Yang jelas kalau hanya berdiam diri tidak akan menyelesaikan masalah. Saya harus berdamai dengan keadaan serta menerima itu semua sebagai takdir dan saya ikhlas serta lapang dada, itulah yang menguatkan saya. Anak-anak saya kelak harus mandiri,” ungkapnya.

Berjodoh dengan Tzu Chi di Rumah Sakit


Saat berkunjung, Hok Cun juga memeriksa rekam medis perkembangan dari Rifki, Zaskia, dan Alisha.

Setelah mencari informasi-informasi, Ade dan suaminya kerapkali membawa ketiga anaknya ke RSCM Jakarta Pusat untuk mendapatkan penanganan. Dimulai dari Rifki, setelah itu adiknya Zaskia lahir dan mulai tumbuh dengan keadaan yang hampir sama dengan kakaknya, yang terakhir adalah Alisha yang kondisinya hampir sama dengan kedua kakaknya.

“Saat itu tahun 2014 sering bolak-balik ke RSCM, hingga suatu saat bertemu dengan relawan Tzu Chi yang berseragam. Kemudian saya beranikan diri untuk bertanya karena saya tidak mengerti. ‘Maaf kak, Tzu Chi itu apa? Saya pernah mendengar nama Tzu Chi dari televisi’. Kemudian dijelaskan oleh salah satu relawan. Kemudian saya diarahkan untuk datang ke kantor Tzu Chi,” ungkap Ade menceritakan awal mengenal Tzu Chi.


Bingkisan berupa paket sembako juga diberikan untuk Ade Fitriyah dan keluarga.

Pada saat pertemuan tersebut, Ade dan suami masih tinggal di wilayah Ciledug, Tangerang, Banten. Akhirnya Ade pun mendatangi Kantor Tzu Chi Tangerang pada tahun 2015. Berkas pengajuan bantuan pun diterima oleh Tzu Chi Tangerang dan setelah itu dilakukan survei oleh relawan untuk proses verifikasi bantuan.

Setelah survei, proses pengajuan bantuan pun disetujui oleh Tzu Chi yaitu bantuan biaya transportasi untuk pengobatan dari rumah ke rumah sakit. Bukan hanya itu, relawan Tzu Chi juga terus mendampingi Ade sekeluarga saat datang ke RSCM. “Dari 2015 sampai sekarang, Tzu Chi masih melakukan pendampingan untuk anak-anak saya kalau sedang berobat. Termasuk kalau saya ada masalah saya juga sering sharing sama relawan. Mereka memberikan support. Relawan memberikan aura dan semangat yang positif,” ungkap Ade.

Ade pun bersyukur sekali bisa kenal Tzu Chi yang penuh dengan toleransi dan tidak melihat agama. “Semua di Tzu Chi itu dirangkul. Saya nggak tau harus mengucapkan apa. Tanpa Tzu Chi mungkin saya tidak bisa memberikan penanganan ke anak-anak saya. Terima kasih Tzu Chi yang sudah banyak membantu keluarga saya terutama pendampingan selama 5 tahun ini,” ungkapnya haru.


Sesaat setelah membuka bingkisan, Hok Cun juga membacakan surat dari Master Cheng Yen untuk Ade Fitriyah dan keluarga.

Kedatangan relawan Tzu Chi pada Sabtu, 8 Agustus 2020 pun disambut dengan suka cita oleh Ade, suami, dan ketiga anaknya. Saat ini Ade dan keluarga tinggal sementara di rumah orang tua suaminya, Bhekti Yulianto di wilayah Sawangan, Depok, Jawa Barat. Relawan pun kemudian berbincang-bincang sambil bertanya kabar dan kemajuan dari  Rifki, Zaskia, dan Alisha.

“Dulu saya dampingi masih kecil, sekarang sudah belasan tahun. Sekarang tumbuh kembangnya anak-anak tersebut jauh lebih membaik, ini berkat ibunya yang sangat luar biasa dan sosok ayahnya yang sangat membantu. Ini adalah berkat perjuangan dari orang tua,” kata Hok Cun, relawan Tzu Chi yang menjenguk Rifki, Zaskia, dan Alisha.

Selain membawa bingkisan dari Tzu Chi, Hok Cun juga terus menyemangati Rifki, Zaskia, dan Alisha untuk menjalani hari-hari mereka. “Kita harus dapat terus mendampingi mereka agar mereka tambah percaya diri bahwa mereka dengan anak-anak yang lain adalah sama,” ungkap Hok Cun di akhir kunjungan.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Mendukung Kesembuhan Pak Sukandar

Mendukung Kesembuhan Pak Sukandar

02 Januari 2020
Sukandar Tatang (57), warga Ciomas, Bogor merupakan salah satu penerima bantuan Tzu Chi. Pascaoperasi jantung, relawan Tzu Chi dari komunitas Bogor berkunjung ke rumahnya, memberi perhatian dan semangat kepadanya. Kini Sukandar tengah belajar berjalan di tengah-tengah kondisi pemulihannya. 
Mengukir Cinta Kasih di Sekolah Alam Sopo Safari

Mengukir Cinta Kasih di Sekolah Alam Sopo Safari

07 Agustus 2024

Pada Minggu, 26 Juli 2024 relawan Tzu Chi Pematang Siantar mengadakan kunjungan kasih ke Sekolah Alam Sopo Safari di lingkungan TPA (Tempat Pembuangan Akhir) Tanjung Pinggir, Pematang Siantar.

Estafet Cinta Kasih, Dulu Dibantu, Sekarang Membantu

Estafet Cinta Kasih, Dulu Dibantu, Sekarang Membantu

24 September 2021

Setelah sebelas tahun tak berjumpa, siang itu menjadi ajang reuni bagi Vita (34) dan keluarganya yang pernah dibantu Tzu Chi, dengan Ayen dan Yang Pit Lu, relawan yang mendampingi mereka dahulu.

Dengan keyakinan, keuletan, dan keberanian, tidak ada yang tidak berhasil dilakukan di dunia ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -