Perhatian untuk Warga Kampung Simpak di Masa Pandemi

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto, Videografer: Clarissa R.

Kampung Simpak, sebuah kampung sederhana dengan jumlah penduduk sekitar 279 kepala keluarga yang terletak di desa Jagabaya, Kecamatan Parung Panjang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Di sini warga hidup dengan sederhana dan jauh dari hingar bingar kehidupan perkotaan. Meski sudah ada beberapa warga yang tinggal di rumah beratapkan genteng dan berdinding semen, tetapi masih banyak pula warga yang masih tinggal di rumah yang beratapkan jerami dan berdinding bilik. Meski hidup dalam keterbatasan, tetapi warga hidup berdampingan secara harmonis, akur dan dekat satu sama lain.


sebanyak  115 paket sembako dibagikan untuk warga Kampung Simpak yang terdampak pandemi Covid-19


Gobang merasa bersyukur, disaat ia kesulitan masih ada orang-orang yang mau membantu.

Melihat kehidupan warga yang terbatas, relawan Tzu Chi pada tahun 2013 lalu membagikan sembako sekaligus menggalang hati mereka untuk dapat bersumbangsih melalui celengan bambu. Kini di masa pandemik Covid-19, relawan Tzu Chi Tangerang kembali berkunjung ke Kampung Simpak pada Minggu, 31 Mei 2020. Kunjungan kali ini bertujuan memberikan semangat kepada warga dan sekaligus membagikan paket sembako untuk 115 kepala keluarga yang terdampak Covid-19. Jemmy, Ketua RT setempat mengatakan jika karena pandemi, banyak warganya yang “dirumahkan” dari tempat kerjanya dan usahanya tidak berjalan lagi karena menurunnya jumlah pembeli. “Bersyukur di masa pandemi ini (warga) Kampung Simpak tidak terjangkit penyakit, tetapi warga kurang mampu ini yang terimbas sehingga tidak memiliki penghasilan untuk membeli kebutuhan sehari-hari,” kata Jemmy.

Meringankan beban masyarakat

Yayah merasa bantuan yang diberikan cukup memmbantunya dalam kehidupan sehari-hari. Kebutuhan membeli beras bisa dialokasikan untuk kebutuhan lainnya.

Paket sembako dibagikan di halaman Vihara Dharma Mulia dengan tetap menjaga jarak, dimana para penerima bantuan mengambil jarak satu sama lainnya, sesuai formasi tempat duduk yang sudah disusun relawan. Edi Sheen, koordinator kegiatan merasa bersyukur acara dapat berjalan lancar dan bisa terus menjalin jodoh dengan warga Kampung Simpak. Relawan Tzu Chi telah mendampingi warga (Kampung Simpak) sejak tahun 2013 dan hingga kini sudah ada beberapa warga yang telah menjadi relawan Tzu Chi. “Semoga dengan pembagian (paket sembako) ini bisa meringankan beban warga,” kata Edi.


Pembagian paket sembako ini dilakukan dengan menerapkan physicall distancing (menjaga jarak satu sama lain), mengenakan masker, dan sarung tangan.

Yayah (33), salah satu warga Kampung Simpak merasa senang, disaat suaminya terpuruk akibat “dirumahkan” dari tempat kerjanya, masih ada relawan Tzu Chi yang memberikan semangat dan bantuan sembako. “Banyak kebutuhan yang harus dipenuhi, misalnya listrik, beli gas, uang jajan anak, meski sepi (dagangan) ya tetap harus cari (nafkah),” terang Yayah.

Sejak suaminya tak lagi bekerja, Yayah ikut memikul tanggung jawab sebagai pencari nafkah. Untuk membantu biaya pendidikan kedua putranya dan kehidupan sehari-hari, ia berjualan sayur keliling hingga akhirnya memiliki warung sayur di rumahnya sendiri. “Bantuan ini sangat membantu. Biaya beli beras jadi dapat dialokasikan ke kebutuhan yang lain,” ungkap Yayah.


Edi Sheen, koordinator pembagian paket sembako ini (tengah) berkooordinasi dengan Jemmy (kanan) mengenai alur pembagian paket bantuan.

Sama halnya dengan Gobang (73), warga Kampung Simpak lainnya. Gobang tinggal bersama kelima anak dan 11 cucunya. Sehari-hari ia dan putranya  mencari nafkah sebagai petani singkong dan pedagang kue Pepe di Pasar Kue (Subuh) Senen, Jakarta Pusat. Dalam sehari ia dapat membuat 1.500 kue dan dikirim ke Pasar Senen. Tetapi sejak pandemi Covid-19, Maret 2020 lalu, ia dan keluarga tidak leluasa untuk keluar rumah berjualan sehingga mereka hanya mengandalkan pendapatan dari hasil tani. “Terima kasih, bantuan ini sangat cukup untuk kebutuhan sehari-hari keluarga, semoga yang membantu diberikan rezeki yang setimpal,” ungkap Gobang dengan penuh syukur.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Perhatian untuk Warga Kampung Simpak di Masa Pandemi

Perhatian untuk Warga Kampung Simpak di Masa Pandemi

02 Juni 2020

Akibat pandemi, banyak warga Kampung Simpak yang mengalami kesulitan ekonomi, mulai dari berkurangnya penhasilan sampai kehilangan pekerjaan. Prihatin dengan kondisi ini, relawan Tzu Chi bantuan paket sembako kepada 115 keluarga kurang mampu pada Minggu, 31 Mei 2020. 

Kita hendaknya bisa menyadari, menghargai, dan terus menanam berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -