Perhatian untuk Warga Pasaman

Jurnalis : Rukiat Tasib (Tzu Chi Padang), Fotografer : Rukiat Tasib (Tzu Chi Padang)
 

fotoRelawan Tzu Chi Padang bahu-membahu menurunkan bahan bantuan bagi korban banjir bandang di Pasaman, Sumatera Barat.

Tiga tahun lalu Sumatera Barat mengalami bencana gempa yang cukup besar. Di awal tahun 2012 ini tepatnya tanggal 22 Februari 2012, Sumatera Barat tepatnya di Kabupaten Pasaman kecamatan Simpang Alahan Mati, Tigo Nagari, dan Bonjol mengalami banjir bandang yang cukup besar. Mendengar bencana yang begitu parah 9 orang relawan Tzu Chi datang untuk melakukan survei ke lokasi bencana.

 

 

 

Kota Pasaman yang dulunya rapi dan hijau oleh pepohonan menjadi rusak berantakan oleh gelondongan batang-batang kayu yang mulai membusuk. Sembilan orang relawan Tzu Chi yang dikordinasi oleh Ahui Shixiong berangkat menuju lokasi bencana. Banyak rumah-rumah warga yang hancur dan di beberapa rumah masih ada yang tergenang air. Banyak harta benda warga yang yang masih tertimbun oleh lumpur dan tumpukan kayu gelondongan.

Para relawan Tzu Chi langsung berkoordinasi dengan Posko Bencana Lubuk Sikaping. Menurut Indra, relawan yang bertugas di posko bencana tersebut, lebih kurang 200 rumah mengalami kerusakan yang sangat parah. Selain itu sarana dan prasarana umum seperti tempat ibadah dan sarana pendidikan juga mengalami kerusakan. “Dari hasil survei dan pengamatan langsung kami di lokasi bencana, para korban saat ini sangat membutuhkan bantuan pangan, peralatan rumah tangga dan bahan bangunan untuk memperbaiki rumah mereka,” kata Ahui Shixiong. Untuk meringankan beban warga, relawan Tzu Chi Padang memberikan bantuan berupa beras sebanyak 2 ton dan mi instan sebanyak 50 dus.

Akibat Luapan Air Sungai
Kecamatan Simpang Alahan Mati adalah lokasi yang cukup parah terkena dampak banjir bandang. Lebih kurang 135 unit rumah mengalami rusak berat dan rusak ringan.  Selain itu, sekitar 120 hektar areal sawah rusak. Banjir bandang juga merusak 11 jembatan dan 13 saluran irigasi. Sejumlah fasilitas umum lainnya berupa jalan raya sepanjang 1 kilometer mengalami kerusakan di sembilan titik.

foto   foto

Keterangan :

  • Lebih kurang 200 rumah mengalami kerusakan yang sangat parah akibat banjir bandang. Selain itu, sarana dan prasarana umum seperti tempat ibadah dan pendidikan juga mengalami kerusakan (kiri).
  • Banjir bandang itu sendiri terjadi akibat meluapnya Sungai Batang Malampah dan Sungai Batang Buluh di Pasaman (kanan).

Satu unit rumah ibadah, empat los di Pasar Simpang, serta satu unit Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) ikut rusak karena disapu banjir bandang. Selain Kecamatan Simpang Alahan, kerugian juga dialami Kecamatan Tigo Nagari. Di Tigo Nagari, 30 unit rumah rusak ringan hingga berat. Satu jembatan rubuh dan dua lainnya rusak berat. Banjir juga merusak lima saluran irigasi di kecamatan tersebut dan dua unit rumah ibadah.

Banjir bandang juga menyeret tiga mobil dan 39 unit sepeda motor serta merusak sawah warga seluas 50 hektar. Saat ini warga masih takut untuk kembali ke rumah mereka. Para warga mengungsi di gedung sekolah dan rumah ibadah dan rumah warga yang selamat dari banjir bandang.

Banjir bandang itu sendiri terjadi akibat meluapnya sungai Batang Malampah dan sungai Batang Buluh yang melintas di antara dua kecamatan tersebut. Dari musibah yang terjadi ini hendaknya kita dapat memetik pelajaran untuk selalu waspada, mawas diri, dan selalu menjaga kelestarian lingkungan. Seperti kata Master Cheng Yen dalam ceramahnya, “Keselarasan sangatlah penting, begitu juga dengan manusia. Jika hati manusia selaras maka 4 unsur alam juga akan berjalan seimbang.” Semoga dunia aman dan tenteram serta terhindar dari bencana.

  
 

Artikel Terkait

Donor Darah itu Membahagiakan

Donor Darah itu Membahagiakan

14 Juni 2016

Komunitas Hu Ai Jelambar bekerja sama dengan Rumah Sakit Fatmawati Jakarta menggelar kegiatan donor. Kegiatan kali ini berhasil mengumpulkan sebanyak 53 kantong darah dari 59 pendonor.

Memperkenalkan Budaya Humanis Tzu Chi

Memperkenalkan Budaya Humanis Tzu Chi

03 Juli 2009 Bangunan permanen ini tak lain adalah gedung kantin dan dapur. Di sampingnya, sedang dibangun pula sarana sanitasi untuk umum. Total tanah untuk bangunan ini seluas 35x50 meter, sementara untuk bangunannya sendiri seluas 23x30 meter. Sejak pertama kali dibangun pada tanggal 10 Mei lalu, perkembangan pembangunan gedung ini telah mencapai 70%.
Jalinan Jodoh Baik BNN dan Yayasan Buddha Tzu Chi

Jalinan Jodoh Baik BNN dan Yayasan Buddha Tzu Chi

13 Agustus 2014 Jalinan jodoh baik mempertemukan Yayasan Buddha Tzu Chi dengan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) DKI Jakarta serta rombongan dari Tzu Chi University of Taiwan untuk membahas jumlah pecandu narkoba yang peningkatannya kian hari kian mengkhawatirkan.
Saat membantu orang lain, yang paling banyak memperoleh keuntungan abadi adalah diri kita sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -