Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menyerahkan bantuan barang-barang perabotan rumah tangga kepada warga penghuni Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
Perhatian Tzu Chi setelah peresmian rumah dengan model konsolidasi tanah vertikal di Tanah Tinggi, Jakarta Pusat terus bergulir. Kali ini para penghuni menerima barang-barang perabotan rumah tangga sebagai pelengkap untuk tinggal di huinan yang diberi nama Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi oleh relawan Tzu Chi pada Sabtu, 5 Oktober 2024.
Barang-barang yang diberikan berupa matras, ranjang 2 tingkat, jam dinding, peralatan makan (mangkok, piring, gelas), selimut Taiwan, mi DAAI. Sedangkan relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Pusat yang hadir dalam kegiatan ini juga membawakan beberapa perabotan yang akan diserahkan kepada masing-masing penghuni berupa kompor gas 1 tungku, selang regulator, rice cooker, panci, sapu, pengki, kain pel, ember, dan kain lap.
“Kita melakukan kunjungan kasih pertama setelah Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi diresmikan seklaigus memberikan barang-barang bagi penghuni. Harapannya bisa membantu warga, karena kehidupan mereka begitu sulit. Jadi kita memberikan perhatian kepada mereka dengan bantuan barang-barang ini,” ungkap Johan Tando, Ketua Relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Pusat.
Ketua Relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Pusat, Johan Tando (depan) berjalan membawakan barang-barang perabotan untuk warga penghuni Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi bersama relawan He Qi Pusat lainnya.
Kehidupan warga penghuni Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi perlahan mulai berubah, terutama anak-anak yang kini bisa dengan leluasa beraktivitas dan belajar di rumah yang bersih sekaligus sehat.
Dalam kegiatan ini Johan juga merasa bersyukur karena Tzu Chi bisa mengubah kehidupan mereka yang tadinya hidup tanpa ada toilet, ventilasi udara kurang, hidup tidak sehat menjadi tinggal di hunian yang terang benderang, memiliki sirkulasi udara sangat memadai, dan memiliki toilet sendiri.
“Saya merasa sangat bersyukur karena mereka saat ini sudah memulai kehidupan yang baru. Mudah-mudahan kedepannya akan lebih baik ya seperti harapan Master Cheng Yen karena kita membantu orang lain bukan hanya fisik, tetapi mentalnya juga. Jadi kita akan terus melakukan pendampingan disini,” papar Johan.
Para warga Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi yang menerima kedatangan para relawan yang membawa barang-barang pun terlihat gembira. Setelah mendengarkan sambutan relawan, satu persatu dari mereka menerima barang-barang secara simbolis dari para relawan Tzu Chi.
Koordinator Relawan Program Bebenah Kampung DKI Jakarta, Teksan Luis menyerahkan secara simbolis barang-barang yang diterima kepada Irma Nurjayanti dan para warga penghuni Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi lainnya.
Irma Nurjayanti, salah satu penghuni yang hari itu menerima bantuan barang-barang dari relawan pun sangat senang. Ia bersama keluarganya juga sudah mulai menempati rumah barunya. “Enak adem hehe. Dingin rumahnya karena sirkulasi udaranya bagus. Kalau rumah yang dulu udah mau rubuh malah, hahaha, jelek,” ucap Irma.
Ia pun bersyukur bisa berjodoh dengan Tzu Chi karena sekarang sudah memiliki rumah yang layak huni. “Kami warga Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi sangat senang menerima bantuan ini. Kemarin-kemarin rumah kami dibangun, sekarang juga dikasih barang-barang lengkap. Alhamdulillah, buat dipakai sehari-hari. Saya mengucapkan terima kasih banyak kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dan relawannya. Semoga rejekinya bertambah dan selalu sehat,” ungkap Irma bersukacita.
Muhammad Ridwan bersama istri dan anaknya sangat berbahagia bisa tinggal di Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi. Setelah mendapatkan barang-barang perabotan, Muhammad Ridwan bersama istrinya memeriksa satu persatu barang-barang yang rencananya akan ia gunakan sehari-hari.
Kebahagiaan juga dirasakan Muhammad Ridwan, salah satu penghuni Rumah Cinta Damai Tanah Tinggi yang setiap hari bekerja sebagai pedagang barang bekas. Sebelum menempati rumah barunya, dulu kondisi rumahnya juga sudah tak layak huni. “Ada hujan bocor terus, kasur basah, genangan sana sini. pokoknya kondisinya parah,” kenang Muhammad Ridwan menceritakan rumahnya yang dulu. “Kalau sekarang bukan seneng lagi, gembira saya hahaha,” tambahnya.
Selama tinggal di rumah lamanya, Muhammad Ridwan dan keluarga tidak memiliki toilet. Hal ini pun menjadi masalah bagi keluarganya apalagi jika ingin BAB di malam hari. “Dulu kalau malam mau BAB suka bingung. Ke toilet umum pada tutup, saya lari sana sini cari yang buka. Kalau sekarang kamar mandi udah punya sendiri, ya nyaman. Tinggal masuk hehe,” ungkap Muhammad Ridwan sambil terkekeh.
Barang-barang yang diberikan oleh para relawan juga menjadi penambah kebahagiaan Muhammad Ridwan hari itu. “Wahhh bukan seneng lagi saya mahh. Barang-barangnya baru bisa buat masak, yang bekas nanti saya kiloin ajah. Saya terima kasih kepada Buddha Tzu Chi dan relawannya semua karena sudah banyak bantu,” pungkasnya.
Editor: Metta Wulandari