Peringatan 49 Tahun Tzu Chi

Jurnalis : Yuliati, Fotografer : Yuliati

Sebanyak 128 peserta yang terdiri dari relawan Tzu Chi, staf Tzu Chi, dan masyarakat umum mengikuti acara kebaktian Sutra Bhaisajyaguru Buddha pada tanggal 12 Mei 2015.

Hari jadi Tzu Chi dirayakan setiap tanggal 24 bulan 3 penanggalan lunar. Peringatan 49 tahun Tzu Chi ini jatuh pada tangga 12 Mei. Dalam peringatan HUT Tzu Chi ke-49 dan hari kelahiran Master Cheng Yen, para insan Tzu Chi bersama-sama melantunkan sutra-sutra luhur yang dikenal dengan kebaktian Sutra Bhaisajyaguru Buddha yang diadakan serentak di 11 negara yang terbagi dalam 110 titik dan mendengarkan ceramah Master Cheng Yen secara langsung dengan Griya Jing Si Taiwan. “Dengan kebaktian ini (semoga) semua karma buruk bisa dihindari, aman sentosa, maka semua orang berdoa untuk menghalau bencana, agar dunia damai dan sejahtera,” ungkap Foei Jen Kwan, koordinator acara.

Kebaktian ini sendiri merupakan pelimpahan jasa dari rasa terima kasih kepada para donatur yang telah membantu Master Cheng Yen dalam mendirikan Tzu Chi.  “Empat puluh sembilan tahun lalu banyak donatur yang mendukung Master Cheng Yen untuk mendirikan Tzu Chi. (Kebaktian) ini untuk membalas donatur dengan melimpahkan jasa agar mereka sehat, damai, dan sejahtera,” ujar relawan fungsionaris kebaktian ini. Acara yang diadakan di ruang kebaktian lantai 2 Aula Jing Si ini dihadiri 128 orang peserta yang terdiri dari relawan Tzu Chi, staf Tzu Chi, dan masyarakat umum.

Foei Jen Kwan (kanan) memandu dan mengarahkan setiap peserta yang hadir di ruang Bhaktisala lantai 2 Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.

Setiap insan yang hadir membawa ketulusan dalam berdoa bersama dalam peringatan HUT Tzu Chi ke-49.

Menguatkan Tekad

Dalam menapaki jalan Buddha dengan melantunkan sutra-sutra luhur Bhaisajyaguru Buddha ini memberikan energi dan mengundang setiap insan yang hadir membawa ketulusan dan tekad menapaki jalan Buddha. Salah satunya Theresia Tan (64) yang hadir bersama teman-temannya satu kelas budaya humanis Tzu Chi. Ia mendapatkan info dari pengajarnya mengenai acara kebaktian Bhaisajyaguru Buddha. “Kita kan agama Buddha, kalau ada (kebaktian) gini apalagi tahu Shangren (Master Cheng Yen) ulang tahun ya harus hadir, biar nggak ada waktu juga ke sini,” ucap Theresia.

Theresia Tan (kiri) bersama teman-teman sekelasnya dengan khusyuk melantunkan sutra-sutra luhur Bhaisajyaguru Buddha.

Selain mengikuti kebaktian peringatan Ulang Tahun Tzu Chi, Ng Jan Njoek mengaku sebelumnya juga mengikuti kebaktian peringatan Hari Waisak yang diadakan Tzu Chi.

Theresia sebelumnya sudah mengenal Tzu Chi meskipun belum pernah mengikuti pelatihan relawan relawan Tzu Chi. Ia juga sudah menjadi donatur tetap dan bersumbangsih menyiapkan konsumsi bagi para anggota TNI yang melakukan pembersihan Kali Ciliwung setiap hari Selasa. Ia mengaku senang bisa mengikuti kebaktian ini. “Rasanya damai, ada cinta kasih. Semua bersukacita,” tukasnya. Theresia juga turut mendoakan dengan bertambahnya usia, semoga Master Cheng Yen panjang umur dan diberkahi kesehatan yang baik.

Demikian juga dengan Ng Jan Njoek, salah satu staf yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Divisi Bakti Amal yang juga relawan Komite Tzu Chi ini turut membacakan sutra pada kebaktian ini. “Ini doa untuk peringatan ulang tahun Tzu Chi,” ujar Ayen, sapaan akrabnya. Meskipun pada kebaktian ini tidak terlalu bisa memahami bahasa Mandari, namun tekad dan semangat Ayen tidak pernah larut. Beruntung ada slide ppt dan penerjemah yang menjelaskan pesan Master Cheng Yen dalam ceramah singkatnya. “Master berharap semua bersatu hati dan bersungguh hati,” ungkapnya.

Selain ikut kebaktian peringatan ulang tahun Tzu Chi, Ayen mengaku sebelumnya juga mengikuti kebaktian peringatan Hari Waisak yang diadakan Tzu Chi. ia pun bertekad terus menapaki jalan Tzu Chi. “Tekad saya berusaha lebih baik sebagai relawan dan staf Tzu Chi,” tegas Ayen.

Artikel Terkait

Orang yang memahami cinta kasih dan rasa syukur akan memiliki hubungan terbaik dengan sesamanya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -