Peringatan Hari Ibu Bagi Anak Asuh: Kasih Tanpa Pamrih

Jurnalis : Beti Nurbaeti (He Qi Tangerang), Fotografer : Beti Nurbaeti, Sukandi (He Qi Tangerang)

Sukandi, relawan Tzu Chi memandu peringatan Hari Ibu Internasional yang diadakan oleh Tzu Chi komunitas He Qi Tangerang.

Ada yang spesial di Sabtu pagi 4 Mei 2024 di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Tangerang, yaitu wajah-wajah penuh kekhidmatan dan haru biru. Para anak asuh yang berjumlah 30 anak bersama orang tua mereka mengikuti acara peringatan Hari Ibu Internasional tahun 2024 yang digagas oleh relawan Tzu Chi komunitas He Qi Tangerang dengan penuh semangat dan welas asih.

Acara pertama dimulai ketika pembawa acara, Sukandi mempersilakan para anak asuh memasuki ruangan menemui para orang tua mereka dengan membawa nampan yang berisikan teh dan kue. Setelah melakukan penghormatan pada Master Cheng Yen, mereka diajak melihat video kisah nyata di balik lagu populer Shi Shang Zhi You Mama Hao. Derai air mata tak terbendung kala film tentang perjuangan mama dan anak itu diputar, di setiap sudut terdengar lirih isak tangis anak asuh dan orang tua mereka. Suasana makin syahdu Ketika film kedua diputar yang berjudul Ibuku yang Cerewet dan ditutup dengan video ungkapan kasih sayang dari para siswa Kelas Budi Pekerti untuk mamanya yang membuat para anak asuh dan orang tua yang menonton film itu berderai air mata.

Para anak memberikan teh dengan penuh kasih sayang pada orang tua.

Suasana semakin terasa haru ketika prosesi basuh kaki dilakukan. Masing-masing anak memulai membasuh kaki ibu mereka lalu mengelapnya hingga kering, dilanjutkan dengan menyuapi kue, memberi teh, dan memijat tangan serta pundak orang tua lalu mendekapnya dengan penuh kasih. Semuanya terbawa suasana.

“Saya sampai meneteskan air mata di acara ini karena teringat perjuangan ibu merawat saya sejak kecil hingga dewasa,” ujar Saskia Nabila, siswi SMK kelas 1 sangat terharu. Ibunya pun amat terharu dan bahagia bisa merasakan kedekatan yang manis bersama anaknya. “Saya baru pertama kali ikut acara ini dan berterima kasih pada Tzu Chi karena dengan adanya ini kami menjadi semakin dekat dengan anak,” ucap ibu dari Saskia Nabila.

Louis Menyuapi kue untuk orang tuanya, ini merupakan wujud kasih sayang anak pada orang tuanya.

Hal yang sama juga dirasakan oleh Louis Amadio pelajar SMK yang datang bersama ayah tercinta, Tjia Bunarko. Louis juga baru pertama kali mengikuti prosesi basuh kaki ini. “Terus terang tadi saya meneteskan air mata mengingat pada perjuangan ibu yang telah melahirkan dan membesarkan saya, juga pada ayah saya yang banyak mengajari saya tentang kehidupan,” ungkap Louis. Sang ayah Tjia Bunarko pun turut terbawa rasa haru, ia mengatakan bahwa kegiatan basuh kaki ini sangat bermanfaat bagi mereka. “Acara ini menambah erat kasih sayang antara anak dan orang tua, dan saya berharap di tahun tahun mendatang acara ini tetap ada karena kami berdua merasakan manfaatnya,” tutur Tjia Bunarko.

Bagi relawan Tzu Chi acara basuh kaki yang baru pertama kali diadakan bagi anak asuh ini memberikan rasa yang sangat spesial karena begitu banyak keharuan dan cinta kasih yang tulus yang tergambar jelas selama prosesi berlangsung. Hal ini dinyatakan oleh Hoyan, relawan penggagas acara basuh kaki ini, “Di momen ini kami ingin mengingatkan kembali bagaimana perjuangan orang tua dalam membesarkan anaknya sejak kecil hingga dewasa dengan penuh perjuangan, dan selayaknya mereka menunjukkan baktinya pada orang tua yang tergambar pada prosesi basuh kaki ini,” ujar Hoyan.

Momen haru saling berpelukan antara anak dan orang tuanya, tanda keterikatan batin antara orang tua dan anak.

Banyak momen haru Ketika orang tua dan anak ini melakukan prosesi basuh kaki, tak sedikit pula air mata keharuan tak terbendung mengalir. Semoga air mata keharuan yang menyeruak ini memberikan banyak inspirasi sesuai seperti yang dituangkan dalam sepenggal kata perenungan Master Cheng Yen, “Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan yaitu berbakti kepada orang tua dan melakukan Kebajikan.”

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Tunes of Love

Tunes of Love

15 Januari 2024

Tunes of Love merupakan acara yang dilakukan untuk merayakan Hari Ibu atau yang dikenal dengan istilah Filial Piety day. Kegiatan ini diadakan di Aula Jing Si lt. 1, Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara.

Momen Kehangatan Anak dan Orang Tua

Momen Kehangatan Anak dan Orang Tua

27 Mei 2016

Sebanyak 161 anak bersama orang tua hadir dalam perayaan Hari Ibu. Moment ini memberikan kehangatan dan keharmonisan hubungan antara anak dan orang tua. Tidak sedikit dari mereka yang terharu setelah mengikuti acara ini.

Hari Ibu yang Dirayakan Anak Asuh Tim Teratai

Hari Ibu yang Dirayakan Anak Asuh Tim Teratai

04 Desember 2018

Relawan Tzu Chi di Komunitas He Qi Pusat setiap bulan di Minggu pertama mengadakan pertemuan dengan Anak-anak asuh Tim Teratai. Pada bulan Desember ini, pertemuan anak asuh jatuh pada Minggu, 2 Desember 2018. Sebanyak 73 orang, terdiri dari 45 anak asuh dan 28 wali anak asuh menghadiri pertemuan yang kali ini juga merayakan Hari Bakti atau Hari Ibu.

Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -