Peringatan Hari Ibu di Xie Li Kubar yang Penuh Haru
Jurnalis : Nurhayati Monita (Tzu Chi Cabang Sinar Mas), Fotografer : Valentina Ratnasari H (Tzu Chi Cabang Sinar Mas)Prosesi basuh kaki ibu yang membuat semua orang merasa sangat tersentuh.
Ada dua hal yang tidak bisa ditunda dalam kehidupan yaitu berbakti kepada orang tua dan melakukan kebajikan. Kata Perenungan Master Cheng Yen inilah yang mendasari peringatan Hari Ibu yang digelar komunitas relawan Tzu Chi di Xie Li Kutai Barat (Kubar) Kalimantan Timur pada 12 Desember 2023 di Kantor Training Center Sungai Pilos Estate.
Acara dimulai dengan berbagi pengalaman berharga para Shijie (panggilan relawan perempuan) dan Shixiong (panggilan relawan laki-laki) mengenai peran ibu dalam keberhasilan dan kesuksesan mereka. Peringatan Hari Ibu ini kemudian dilanjutkan dengan basuh kaki dan pemberian bunga dari anak kepada ibunya. Ada lima pasangan ibu dan anak yang mengikuti basuh kaki ini. Dengan senyuman polos, anak-anak mulai membasuh kaki ibunya. Tak kuasa para ibu meneteskan air mata. Mereka begitu tersentuh atas perlakuan anak-anaknya. Para ibu menatap anaknya, seketika memori itu kembali teringat, anak-anak yang dulu mereka lahirkan sekarang sudah tumbuh besar, teringat kembali kenangan tentang perjuangan mereka menjadi seorang ibu.
Annabel siswi kelas 5 SD, meneteskan air mata saat membasuh kaki ibunya. “Sehat selalu mama,” ucap Annabel saat membasuh kaki Susan Rosita Simanjuntak, ibunya. Mendengar kalimat tersebut, tanpa disadari air mata Susan mengalir deras. Annabel membasuh kaki ibunya dengan lembut sambil mengucapkan terima kasih atas semua pengorbanan yang telah ibunya lakukan. Selesai dibasuh, kaki ibunya yang basah dilap dengan handuk secara perlahan.
Anak-anak memberikan setangkai bunga sebagai tanda terima kasih mereka pada ibunya.
Selesai membasuh kaki ibu, anak-anak pun memberikan bunga sebagai ungkapan terima kasih dan rasa sayang mereka kepada ibunya. “Mama terima kasih sudah berjuang melahirkan Annabel ke dunia bahkan sampai membelah perut mama, mempertaruhkan nyawa mama, terima kasih sudah merawat Annabel dari Annabel bayi sampai sekarang. Maafin Annabel yang masih suka tidak mendengarkan mama, tidak menuruti perintah mama, Annabel berdoa semoga mama bisa menemani Annabel hingga Annabel dewasa,” ucap Annabel saat memberikan setangkai bunga pada ibunya dan lalu memeluk Susan. Seketika keduanya larut dalam tangis haru. “Iya anakku, mama sayang Annabel juga,” ucap Susan sambil terbata.
Bagi Annabel, ibunya merupakan wanita hebat dan kuat. Juga sebagai role model baginya. Saat ibunya pergi mengikuti Gathering Tzu Chi di Jakarta awal November lalu, itu adalah momen pertama kalinya Annabel pisah dengan sang mama berhari-hari. Annabel merupakan anak semata wayang dari Susan Rosita Simanjuntak, Ketua Dharma Wanita Kutai Barat.
“Mama itu sangat semangat dalam melakukan kegiatan Tzu Chi, dulu mama sering rapat Tzu Chi membuat proposal awal-awal ada kegiatan Tzu Chi di Kubar sekarang mama sering ke desa menolong masyarakat. Walaupun mama sangat sibuk tetapi tidak pernah lupa untuk membuatkan sarapan dan bekal Annabel ke sekolah. Karena itu saat mama pergi ke Jakarta ada perasaan sangat sedih saat tidak bisa menikmati sarapan buatan mama. Ayah bahkan sampai kebingungan memikirkan bekal Annabel. Ketika itu Annabel sadar, Annabel sangat butuh mama untuk merawat dan mendidik Annnabel”. Semoga mama sehat selalu dan Tuhan panjangkan umurnya,” tutur Annabel.
Dekapan hangat para ibu setelah menerima bunga dari anak-anaknya.
Hari ibu bukanlah sekedar hari untuk mengenang hari-hari bahagia bersama ibu. Bukan juga cuma diperuntukan para ibu rumah tangga yang sudah mempunyai anak. “Ibu” mempunyai arti yang luas sehingga acara ini juga menyemangati para shjie yang belum diberikan Tuhan anugerah anak. Para shijie yang sedang menantikan dan berjuang menjadi seorang ibu juga diberikan setangkai bunga. Tampak Nova Triana Tarigan tak kuasa membendung air matanya. Ia sangat tersentuh dengan tangkai bunga dan semangat yang diberikan.
“Saya sudah 3 tahun berumah tangga dan kami sangat menantikan buah hati hadir dalam keluarga kami. Sudah banyak usaha yang kami lakukan, kami juga sudah melakukan konsultasi dengan dokter spesialis, namun mungkin belum saatnya,” ujarnya. Alfa, relawan lain yang berada di dekatnya segera memeluk Nova untuk memberikan dukungan dan semangat.
Meksi sederhana, tetapi tampak wajah-wajah bahagia para shijie dan shixiong mengikuti rangkaian acara peringatan Hari Ibu hari ini. Peringatan Hari Ibu ini pun menambah semangat para shijie dalam mengemban tugas sebagai ibu, menjadi ibu yang lebih baik. Karena salah satu kunci rumah tangga yang harmonis adalah kehadiran ibu yang bahagia, serta anak-anak yang memiliki kecerdasan intelektual dan emosionalnya terlahir dari didikan seorang ibu yang hebat di rumahnya.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Gempa Nepal: Waisak Pertama Tzu Chi di Nepal
11 Mei 2015“Kita semua praktisi Buddhis.
kita semua hadir di sini karena kita cinta Buddha. Walau kita datang dari
negara dan tempat yang berbeda tapi di sini kita datang untuk melatih apa yang
Buddha ajarkan kepada kita dan sekaligus mengekspresikan rasa terima kasih
kepada Buddha, Master Cheng Yen dan Sangha yang telah menunjukkan jalan yang
baik kepada kita,” pungkas pria yang pernah mengenyam pendidikan di Negara
Tirai Bambu itu.
Hari Ibu Internasional: Berbakti Pada Orang Tua
29 Mei 2023Memperingati Hari Ibu Internasional relawan Tzu Chi di Bandung mengadakan acara basuh kaki dalam kelas bimbingan budi pekerti pada 21 Mei 2023 di Aula Jing Si Bandung.