Peringatan Satu Tahun Tsunami di Hadiri 15 Relawan Tzu Chi Taiwan
Jurnalis : Nisa Famaya, Fotografer : Widodo
Sebanyak 15 orang relawan Tzu Chi yang akan menghadiri peringatan satu tahun Tzunami dan peresmian Rumah Cinta Kasih di Aceh, menyempatkan diri berkunjung ke Perumahan Cinta Kasih I Cengkareng dan Jingse Kafe. Dalam kunjungan kali ini bagi beberapa relawan adalah yang pertama kalinya. Mereka sangat terkesan dengan kemajuan Tzu Chi Indonesia .
Pada tanggal 25 Desember lalu, Tzu Chi Indonesia kembali mendapatkan kunjungan beberapa relawan Tzu Chi yang datang dari Taiwan. Rombongan kali ini berjumlah 15 orang. Mereka adalah rombongan relawan yang akan mengikuti peringatan 1 tahun pasca tsunami dan peresmian Perumahan Cinta Kasih di Panterik , Aceh.
Rombongan yang disambut langsung oleh wakil ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma dan Franky Widjaja, melakukan kunjungan singkat ke Perumahan Cinta Kasih I Cengkareng dan Jingse Kafe. Mereka berkesempatan mendapatkan penjelasan langsung mengenai Poliklinik Cinta Kasih, Sekolah Cinta Kasih, pusat daur ulang, serta fasilitas-fasilitas lainnya yang tersedia di komplek perumahan ini, serta berinteraksi dengan warga setempat.
Bagi beberapa relawan, kunjungan ini merupakan yang pertama kalinya. Mereka terkesan dan terharu melihat langsung kemajuan Tzu Chi Indonesia dan perubahan yang terjadi di tengah masyarakat .
Tzu Chi terus memacu diri terhadap setiap insan untuk terus belajar. hingga dapat terus membenahi diri. Kegiatan seperti ini tentunya akan terus diupayakan keberadaannya.
Artikel Terkait
Menjalin Jodoh di Jalan Bodhisatwa
23 Januari 2015 Para peserta pun satu persatu menerima angpau berkah dari Master Cheng Yen. Angpau ini merupakan royalti dari buku-buku Master yang diberikan sebagai ungkapan syukur dan terima kasih kepada relawan dan segenap pihak yang mendukung Tzu Chi selama ini. relawna juga membagikan bingkisan produk Jing Si berupa nasi Jing Si.
Suara Kasih: Mempertahankan Tekad Tanpa Memandang Usia
16 Januari 2013 Segala sesuatu bisa dicapai seiring berjalannya waktu. Kita harus memanfaatkan waktu dengan baik, janganlah membiarkannya berlalu begitu saja. Menciptakan kehidupan yang berharga adalah hal paling bermakna di dunia ini..JPG)
Sitemap