Peringati Hari Ibu, 1300 Anak Basuh Kaki Ibu Secara Bersama
Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Hadi Pranoto, Teksan Luis (He Qi Utara), Agus DS (He Qi Barat)Kegiatan Basuh Kaki Ibu di Pasar Seni Ancol pada Sabtu, 17 Desember 2016 ini digelar DAAI TV Sebagai apresiasi dan bentuk cinta kasih kepada seluruh ibu di dunia.
Pasar Seni Ancol, Jakarta Utara pagi itu sudah ramai. Ratusan ibu bersama anaknya, satu persatu memasuki lokasi kegiatan Basuh Kaki Ibu yang digelar oleh DAAI TV. Kegiatan bertajuk Kasih Sepanjang Masa ini digelar sebagai bentuk apresiasi dan cinta kasih kepada seluruh ibu di dunia. Kegiatan ini juga sekaligus menyambut Hari Ibu yang jatuh pada 22 Desember mendatang.
Para relawan menyambut kedatangan para peserta dan mempersilahkan mereka menempati kursi yang telah disediakan. Di bawah kursi sudah disiapkan baskom kecil berisi air dan juga handuk yang terbungkus cantik. Di antara peserta orang tua yang didominasi para ibu, terlihat juga beberapa orang ayah.
CEO DAAI TV Indonesia, Hong Tjhin mengatakan, hiruk pikuk kehidupan sering membuat orang lupa meluangkan waktu secara khusus untuk mengungkapkan rasa cinta dan terima kasih kepada orang tua. Karena itu acara ini digelar untuk menciptakan momentum yang indah tersebut.
“Tapi meskipun acara ini diadakan dalam rangka hari ibu, mudah-mudahan bukan hanya satu tahun sekali. Jadi kita hendaknya kasih sepanjang masa sesuai dengan temanya. Kita selalu ingat pada apa yang orang tua kita korbankan dalam kehidupan kita,” ujar Hong Tjhin.
Acara ini diikuti oleh 1300 pasang ibu dan anak atau 2600 peserta dari masyarakat umum. Ada juga dari siswa-siswi Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, serta ibu-ibu PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) dari Jakarta Utara dan Jakarta Timur. Karena banyaknya peserta, panitia membaginya menjadi dua sesi. Sesi pertama lebih dulu mengikuti basuh kaki, sementara peserta di sesi kedua terlebih dulu mengikuti lomba, seperti lomba mewarnai dan lomba fashion show.
Maria Ontoe, bintang radio era 80an
memandu acara Basuh Kaki Ibu dengan suaranya yang merdu diiringi alunan musik yang lembut.
Aditya Prawira mengungkapkan kata sayang kepada ibunya, Violen.
Acara basuh kaki dipandu oleh pemilik suara merdu nan khas, Maria Ontoe. Bintang radio era 80an ini menyentuh hati para peserta dengan narasi yang indah tentang kasih orang tua diiringi alunan musik yang lembut. “Anak-anakku bisa mendekat ke ibu kalian dengan penuh cinta kasih. Lihat wajah ibu dan berkata hari ini ibu terlihat sangat cantik,” pandunya.
Sebagian anak-anak terlihat malu mengatakannya. Maria dengan sabar menyemangati anak-anak mengungkapkan kalimat tersebut. Mereka pun akhirnya mengucapkannya dengan tulus. “Para Ibu, kami persilahkan untuk memeluk buah hati dan ucapkan terima kasih atas pujiannya tersebut. Silahkan ibu-ibu,” ucap Maria.
Para ibu yang sudah tak kuasa menahan air matanya, sontak memeluk anak mereka. Para ibu tampak begitu bahagia dengan pujian yang diucapkan sang anak.
“Setiap orang tua, pasti menginginkan yang terbaik bagi putra-putrinya, betul tidak? Mulai dari pendidikan sebagai bekal masa depan, etika yang baik, taat beragama, dan menjadi orang yang berguna. Ya, anak-anak harus senantiasa mengingat budi orang tua yang membesarkan anak-anak hingga sekarang ini, memberikan yang terbaik untuk kalian dan selalu ada di sisi kalian dalam suka maupun duka,” lanjutnya.
Saat memandu, Maria juga mengajak peserta menonton video yang begitu menyentuh tentang pengorbanan orang tua kepada anaknya. Tak hanya para ibu, anak-anak juga berlinang air mata.
Anak-anak meminta maaf atas semua kesalahan yang pernah dilakukan dengan cara sungkem lalu mulai membasuh kaki ibu dan mengeringkannya dengan handuk. Semua tahapannya dilakukan dengan penuh kasih sayang. Anak-anak kemudian memeluk ibu mereka sambil mengucapkan terima kasih atas budi baik yang tak terbalaskan. Anak-anak juga memberikan kotak berbentuk hati yang berisi sabun tangan sebagai salah satu ungkapan cinta.
Violen (43), warga Pondok Bambu Jakarta Timur, tak kuasa menahan air matanya saat sang putra, Aditya Prawira (9 tahun) membasuh kakinya.
“Saya sangat tersentuh. Saya telah menunggu kehadiran Aditya selama delapan tahun. Saya kira saya hanya punya satu anak saja. Bagi saya, Aditya dan kakaknya merupakan karunia terbesar. Saya juga teringat dengan orang tua saya,” kata Violen.
Saat membasuh kaki ibunya, Aditya juga menangis. “Saya teringat kebaikan mama, mama sayang sama saya. Mama juga sangat sabar. Setelah acara ini saya ingin lebih berbakti lagi kepada mama, tidak bohong lagi kepada mama, saya juga akan rajin membersihkan kamar,” kata Aditya.
Acara ini terbuka untuk umum. DAAI TV membuka pendaftarannya sejak dua bulan lalu dan menutupnya tiga hari menjelang acara dengan total peserta 2600 orang.
Sementara Adung (46), memeluk erat putranya Erwin, usai membasuh kakinya. Matanya berkaca-kaca. Ayah dua anak ini mengaku begitu menyayangi kedua anaknya.
“Saya lebih dekat kepada anak saya karena ibunya lebih banyak di toko. Urusan sekolah, les, jemput Erwin ini semuanya saya yang mengurus,” kata Adung.
Air mata Erwin terus mengalir. Ayahnya kembali mendekap dan mengelus kepalanya. “Papi orangnya sangat baik dan sayang sama saya. Papi jarang marah. Saya akan terus membantu papi kerja jaga toko dan menjadi anak yang lebih baik lagi,” kata Erwin terisak.
Stevanie Angelina siswa SD kelas 3D dan kakaknya Stevie Angelina siswa SMP kelas 7B di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng juga terlihat sembab. Air mata menetes di pipi keduanya.
“Saya ikut membasuh kaki mama tapi hanya sebentar karena berdua sama kakak. Saya ingin jadi anak yang lebih baik lagi, lebih berbakti dengan cara membantu orang tua seperti cuci piring, cuci baju, menyapu, mengepel. Saya berharap mama selalu sehat,” kata Stevanie.
CEO DAAI TV Indonesia, Hong Tjhin menerima piagam dari MURI.
Melihat tangis orang tua dan anak, CEO DAAI TV Indonesia, Hong Tjhin larut dalam suasana keharuan. “Rasa haru adalah ungkapan tulus dari rasa cinta. Kita percaya bahwa dalam setiap hati anak dan ibu, ada cinta kasih. Jadi kita perlu dari waktu ke waktu untuk istilahnya menghapus debu-debu yang menempel di cermin hati kita. Sehingga cinta kasih kita bisa bersinar lebih terang,” kata Hong Tjhin.
Ketua Umum Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI), Jaya Suprana mengapresiasi kegiatan yang memberikan contoh yang baik bagi masyarakat ini.
“Terima kasih untuk kesekian kalinya Buddha Tzu Chi juga DAAI TV kembali memberikan suri tauladan, budi pekerti, dan akhlak. Bagus sekali, hari ini anak-anak membasuh kaki ibu, tepuk tangan untuk rekor yang luar biasa ini,” kata Jaya Suprana.
Karena banyaknya peserta dalam kegiatan basuh kaki ibu ini, yakni 1300 pasang ibu atau ayah beserta anak, atau dengan total 2600 peserta, MURI pun memberikan rekor. Yakni rekor dunia, Membasuh Kaki Ibu dengan jumlah peserta terbanyak yang pernah dilakukan secara bersama di satu tempat.
“Sekarang kami menunaikan tugas kami. Rekor ini diajukan sebagai rekor Indonesia, tetapi kami tolak. Rekor ini bukan rekor Indonesia, karena belum kami dengar di mana pun ada pembasuhan kaki ibu oleh anak-anak. Yang ada Sri Paus membasuh kaki kaum miskin. Tapi kalau anak-anak membasuh kaki ibu itu hanya terjadi di Indonesia. Maka rekor ini bukan rekor Indonesia, tetapi rekor dunia,” tambahnya disambut sorak gembira para peserta.
Veronica Tan, istri Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama berharap kegiatan seperti ini lebih sering digelar.
Senada dengan Jaya Suprana, Veronica Tan, istri Gubernur DKI Jakarta non aktif Basuki Tjahaja Purnama yang juga hadir, berharap kegiatan seperti ini lebih sering digelar.
“Tentu kegiatan seperti ini perlu digalakkan lagi. Karena dengan sentuhan-sentuhan kasih inilah yang bisa membuat kita semua menjadi lebih lembut hati. Dan kasih bisa mengalahkan segalanya,” ungkap Veronica Tan.
Artikel Terkait
Kasih Ibu Bagaikan Sinar Mentari
30 Mei 2024Relawan Tzu Chi di Pematang Siantar kembali mengukir jejak cinta kasih dengan merayakan Hari Ibu Sedunia yang juga bertepatan dengan ulang tahun Tzu Chi, dan Hari Waisak.
Ungkapan Syukur dalam Tiga Perayaan
27 Mei 2015 Dengan bersimpuh di hadapan ibu, seluruh relawan maupun undangan memberikan apel dan sepucuk bunga mawar sebagai lambang wujud cinta dan rasa terima kasih atas kasih sayang yang telah ibu berikan selama ini.Kasih Ibu Sepanjang Masa
17 Mei 2019Kelas Bimbingan Budi Pekerti Tzu Chi Medan mengadakan acara Hari Ibu pada 5 Mei 2019. Gendang dan genderang pun dipukul sebagai pembuka acara yang dibawakan para Bodhisatwa cilik yang berjudul Krayon Kehidupan.