Untuk mewujudkan harapan meningkatkan kualitas kegiatan daur ulang, Yudi Kusuma Shixiong yang menjadi koordinator Pelestarian Lingkungan mengambil inisiatif berkunjung selama 2 hari ke Tzu Chi Medan, Sumatera Utara untuk melihat program daur ulang di sana. Bekal pengalaman ini kemudian dibagi pada para pengurus di TzuChi Lampung. Semakin Meluas Karena masih tergolong baru, belum banyak warga Lampung yang memahami konsep pelestarian lingkungan dengan daur ulang. Maka, Kasim Tunggono Shixiong yang merupakan koordinator survei dan kunjungan kasih turut aktif menyampaikan misi daur ulang kepada orang-orang yang dikunjunginya, bahwa dari sampah yang dikumpulkan bisa menjadi emas dan bisa membantu orang lain. Selain kepada teman di lingkungan tempat tinggalnya, Kasim Tunggono Shixiong juga berinisiatif mengambil sampah daur ulang dari rumah makan-rumah makan dan perusahaan-perusahaan yang dikenalnya. Sampah atau barang bekas yang tidak terpakai itu seperti botol air mineral, kaleng minuman, bermacam kemasan plastik, kertas, koran, kardus sampai TV dan peralatan komputer yang tidak terpakai. Kegiatan ini pengambilan sampah pun mulai dilakukan secara rutin sambil berkeliling. Lama-kelamaan ada pula yang memberitahukan lewat telepon bahwa sampah daur ulang di tempat mereka sudah terkumpul dapat diambil. Sampah-sampah ini dipilah oleh para relawan Tzu Chi Lampung setiap hari Sabtu, pukul 09.00 – 14.00 WIB. Keterangan : - Setiap hari Sabtu, para relawan Tzu Chi mengadakan pemilahan sampah di posko daur ulang. Di antara mereka, ada pula yang membawa anak dan cucu untuk berpartisipasi. (kiri)
- Usaha relawan Tzu Chi Lampung untuk melakukan daur ulang meski dalam kondisi terbatas, telah menggerakkan Jonatan Toyib Shixiong dan Tan Neng Kong Shixiong untuk meminjamkan lahan dan ruko mereka sebagai posko daur ulang. (kanan)
Posko Kedua Tak pernah terbayang sebelumnya oleh para relawan Tzu Chi Lampung kalau dukungan untuk kegiatan daur ulang cukup besar. Tak lama setelah adanya posko daur ulang pertama, bulan Januari 2011 Tan Neng Kong Shixiong tergerak untuk meminjam ruko miliknya untuk menjadi posko daur ulang. Lokasi ruko ini hanya berjarak beberapa ruko dari Kantor Tzu Chi Lampung. Tan Neng Kong Shixiong baru bergabung dengan Tzu Chi pada bulan November 2011. Kemudian untuk pertama kalinya ia mengikuti kegiatan bersih-bersih di Pelabuhan Srengsem Panjang. Sepulang dari kegiatan bersih pantai itu, Tan Neng Kong Shixiong bersama relawan lain kembali ke kantor Tzu Chi untuk melakukan daur ulang sampah. Sesampainya di kantor, sampah daur ulang yang ditampung sementara di lantai 3 kantor harus diturunkan ke lantai dasar, dan kemudian dikirim ke posko daur ulang di daerah Kedaton, yang berjarak tempuh 45 menit dari kantor Tzu Chi. Melihat repotnya usaha untuk bolak-balik dari kantor ke ke posko di Kedaton, secara spontan Tan Neng Kong Shixiong tergerak untuk meminjamkan rukonya. Kesediaan ini sangat besar manfaatnya bagi pelestarian lingkungan di Lampung. Pemilahan Sampah Hari Sabtu, tanggal 18 Desember 2010 pagi, 20 relawan bersama-sama berangkat menuju posko daur ulang di Kedaton. Seorang relawan Tzu Chi, Hj.Sutiyah Shijie membawa seorang anak dan 2 cucunya yang baru berusia 3 tahun dan 7 tahun. Menurut Sutiyah Shijie, penting sejak dini menanamkan kebiasaan pada anak-anak untuk mau peduli lingkungan mulai dari membuang sampah pada tempatnya, memilah sampah kering dan barang-barang bekas yang dapat didaur ulang. Anak-anak juga perlu diajak agar mau turun tangan memilah sampah walaupun tangan menjadi kotor. Para relawan ini memilah-milah barang plastik sesuai warnanya, seperti yang transparan dan berwarna. Kertas juga dibedakan antara buku, majalah, koran, dan kardus. Sementara kaleng minuman, dan barang besi dipisahkan tersendiri. Botol-botol plastik dan gelas plastik bekas kemasan air minum harus dilepaskan tutup botol dan stiker label yang melekatinya. Relawan menjalani tugas-tugas ini dalam suasana gembira. Selewat 6 jam, semangat relawan untuk menyelesaikan pekerjaan yang masih menumpuk tetap tinggi. Mereka pulang hari itu dan berharap dapat mengajak lebih banyak orang untuk mengikuti kegiatan ini di lain kesempatan. |