Perjamuan Yang Dipenuhi Keharuman Teh, Bunga, dan Batin

Jurnalis : Novita Natalia (He Qi Utara 2), Fotografer : Novita Natalia (He Qi Utara 2), Henry Tando


Tiga Peragaan Budaya Humanis: penulisan kaligrafi Chinese oleh Rebecca Halim (Kiri), meracik teh Jing Si Cha Dao oleh Lim Airu (Tengah), dan permainan kecapi oleh Qi Xiang Jun (Kanan).

Memasuki ruang teh yang bersih nan indah membuat peserta Jing Si Tea Gathering, yang adalah para istri Komisaris Kehormatan Tzu Chi merasakan lingkungan yang berbeda, membuat batin lebih tenang. Perjamuan teh pada Jumat, 26 April 2019 ini sangat spesial karena di atas panggung ada tiga macam budaya humanis yang diperagakan, yaitu meracik teh, menulis kaligrafi, dan bermain kecapi.

Li Phing sebagai penulis kaligrafi, Ai Ru sebagai peracik teh, dan Amanda sebagai pemain kecapi. Ketiganya berkolaborasi dengan begitu rapi dan indah. Dimulai dengan beranjali, ketiganya mulai menunjukkan keahliannya. Penuangan teh yang diiringi suara kecapi membuat hati begitu tenang. Penulisan kaligrafi kata Jing si oleh Li Phing menggambarkan situasi yang dirasakan, penuh ketenangan dan khidmat.

 

Anak SD Sekolah Tzu Chi Indonesia memperagakan isyarat tangan Rang Ai Chuan Chu Qu (Biarkan Cinta Kasih Tersebar Luas).

Selanjutnya MC, Ernie Lindawati atau yang biasa disapa Mei Rong melanjutkan dengan pemberitahuan akan tata krama Tzu Chi. Lalu, Yuli shijie mengenalkan acara dan kegiatan rutin yang ada di komunitas. Empat misi besar dari amal, kesehatan, pendidikan, dan budaya humanis, semua dijelaskan dengan sangat jelas.

Anak-anak Da Ai mama dari Tzu Chi School unit primary menunjukkan isyarat tangan “Rang Ai Chuan Chu Qu” (Biarkan Cinta Kasih Tersebar Luas). Penonton sangat kagum dengan anak-anak ini yang dapat menunjukkan kekompakan tim yang begitu rapi dan indah.

 

Sharing Da Ai mama oleh Qi Xiang Jun (kiri) dan Minarni (kanan).

Sementara itu relawan dari tim Renwen, Amanda dan Minarni membagikan kisah jalinan jodoh mereka di Tzu Chi. Dari awal mereka masuk dan sampai sekarang sangat aktif di Tzu Chi. Anak Minarni, James dan anak Amanda, Flora juga ikut dalam tim isyarat tangan tadi. Minarni dan Amanda sj memiliki jalinan jodoh yang kurang lebih sama, mereka berawal dari barisan Da Ai Mama. Da Ai Mama adalah grup mama dari Tzu Chi school yang bersumbangsih dalam lingkungan sekolah.


Peserta dan relawan sama-sama memperagakan isyarat tangan Yi Jia Ren.

“Dulu sebelum mengenal Tzu Chi, melewati hari demi hari begitu biasa saja, tetapi setelah bersumbangsih di Tzu Chi, kehidupan kami berubah menjadi lebih bermakna dan mendapat ilmu yang lebih,” kata Amanda dan Minarni.

Sekilas MC juga memperkenalkan tim Ci You Hui, yaitu barisan tim bahasa isyarat tangan istri komisaris kerhomatan Tzu Chi. Dengan tujuan agar tamu kerhomatan dapat membentuk tim ini. Lalu, acara ditutup dengan melakukan isyarat tangan Yi Jia Ren (Satu Keluarga) versi Mandarin. Peserta dan relawan pun bergandengan tangan sambil menyanyikan lagu tersebut.

 

Foto bersama seluruh peserta bersama relawan Tzu Chi. 

Kehangatan yang dirasakan para peserta ditumpahkan pada sharing session. Ada yang berkomentar bahwa mereka sangat bersyukur dengan acara ini yang membuat merasa sangat terharu. Lalu, Cindy shijie, komisaris kehormatan sekaligus anggota komite Tzu Chi ini juga membagikan sedikit kisahnya bagaimana dia menjalin jodoh dengan Tzu Chi dan berjalan terus sampai sekarang. Untuk pesan cinta kasih, Ketua Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei mengucapkan kata syukur (Gan En) atas kehadiran istri komisaris kehormatan dan juga berharap agar tim ini dapat terbentuk dan bisa mengikuti kegiatan Tzu Chi lainnya.

 

Editor: Khusnul Khotimah


Artikel Terkait

Perjamuan Yang Dipenuhi Keharuman Teh, Bunga, dan Batin

Perjamuan Yang Dipenuhi Keharuman Teh, Bunga, dan Batin

03 Mei 2019

Para istri komisaris kehormatan Tzu Chi mengikuti perkenalan budaya teh Jing Si dan kaligrafi Chinese serta yang diiringi permainan kecapi, Jumat, 26 April 2019.

Melatih diri adalah membina karakter serta memperbaiki perilaku.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -