Perjuangan dan Semangat untuk Kembali Sembuh

Jurnalis : Paulina (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

doc tzu chi

Sejak lahir Beby sudah mengidap penyakit congenital talipes equinus varus bilateral. Namun ia tetap semangat.

Beby Ananda Rinaldi yang berusia 7 tahun, sejak lahir sudah mengidap penyakit congenital talipes equinus varus bilateral (kaki pengkong) yang membuatnya tidak bisa melakukan aktivitas seperti anak-anak pada umumnya. Meski begitu, semangatnya terlihat seperti anak yang normal dan tidak merasakan kekurangan pada dirinya. Semangat itulah yang ia tunjukkan saat menjalani proses pengobatan penyakit yang sudah dideritanya selama tujuh tahun ini.

Untuk sembuh dari penyakit yang diidapnya ini, ia pernah melakukan empat kali pengobatan dan kakinya pun sudah sembilan kali di-gips. Setelah melewati berbagai pengobatan di Karimun dan Batam, ia tak kunjung sembuh. Kondisi kakinya pun semakin memburuk. Sebelum melakukan pengobatan ia masih bisa berjalan dengan menggunakan kaki bagian luar untuk menopang tubuh, tapi setelah berobat ia mulai merasakan sakit saat berjalan dan tidak bisa berdiri karena kakinya selalu sakit, sehingga harus berjalan menggunakan lutut. Sebelumnya ia dapat berdiri, bersekolah, dan melakukan banyak hal.  

Karena kedua orang tuanya kekurangan biaya untuk melanjutkan pengobatan ke Jakarta, mereka pun diberikan saran oleh Dokter Adam (Dokter yang menangani Beby) untuk mengajukan bantuan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Batam. Dokter Adam juga membuatkan surat untuk mengajukan permohonan bantuan kepada Tzu Chi Batam, akan tetapi karena Beby merupakan orang Tanjung Balai Karimun jadi mereka pun disarankan untuk ke Yayasan Buddha Tzu Chi Karimun.

doc tzu chi

Rabu, 22 November 2017, Beby Ananda Rinaldi menjalani operasi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Semangat dan ketegarannya yang membuatnya tampak tidak ada rasa takut sebelum masuk ke ruang operasi.

doc tzu chi

Setelah tujuh bulan berada di Jakarta, pada 13 Februari 2018, Beby pun tiba di Tanjung Balai Karimun dengan raut wajah bahagia bersama kedua orang tuanya.

Jalinan jodoh anak belia yang bernama Beby Ananda Rinaldi dengan Tzu Chi Karimun pun bermula. Mamanya pun mengajukan permohonan bantuan kepada Tzu Chi Karimun. Awal datang ke kantor, sang ibu hanya menanyakan syarat dan ketentuan untuk permohonan bantuan. Setelah itu, mamanya pun mengurus semua surat yang dibutuhkan agar bisa dilakukan tindakan selanjutnya oleh relawan.

Setelah semua surat terpenuhi, relawan yang terdiri dari Sukmawati, Mila, dan Listania pun mengunjungi rumah Beby Ananda Rinaldi untuk melakukan survei agar bisa diberikan tindakan yang tepat baginya. Setiap hari Mama Beby bekerja sebagai satpam di Hotel Aston dan sang ayah bekerja sebagai buruh harian lepas. Karena biaya pengobatan yang terlalu besar, Mamanya pun menggadaikan motor yang baru saja ia lunasi. Walaupun memakai BPJS tetapi ada saja yang perlu dibayar, sehingga Mama Beby harus mengajukan bantuan ke Tzu Chi Karimun yang berupa uang transportasi dan tempat tinggal sementara untuk pengobatan ke Jakarta. Relawan pun memutuskan untuk memberikan bantuan berupa biaya transportasi dan akomodasi selama di Jakarta.

Selasa, 18 Juli 2017, Beby Ananda Rinaldi pun berangkat bersama kedua orang tua nya ke Jakarta untuk berobat ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo dan bertempat tinggal di rumah singgah IZI (Inisiatif Zakat Indonesia). Selama tinggal di rumah singgah IZI, ia pun ditemani oleh ayahnya karena mamanya harus pulang ke Karimun untuk mencari nafkah.

doc tzu chi

Beby berusaha berjalan dengan dituntun oleh relawan untuk masuk ke rumahnya. Semangat inilah yang diharapkan relawan agar ia bisa cepat sembuh dan kembali normal.

doc tzu chi

Pasca operasi Beby tetap harus kontrol ulang ke rumah sakit dan melakukan terapi agar bisa sembuh total. Relawan pun percaya bahwa ia bisa cepat sembuh dengan semangat yang selalu ia pancarkannya.

Pengobatan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo pun Beby lakukan tiap hari Rabu dan Kamis. Ia sangat berterima kasih kepada Tzu Chi Karimun karena telah membantunya ke Jakarta untuk berobat. Ia juga merasa sangat senang saat menjalani pengobatan. Setiap Rabu ia harus mengambil nomor antrean dan hari Kamisnya ia pun bertemu dengan dokter untuk melihat perkembangan kakinya dan mengganti Gips dengan ditemani ayahnya.

Berselang empat bulan, pada tanggal 22 November 2017, ia pun melakukan operasi yang ditemani oleh ayahnya. operasi berjalan lancar dan kakinya pun di-gips. Setelah selesai operasi, ia dirawat di ruang bedah anak dan melakukan beberapa kali kontrol ulang. Setelah itu ia didampingi oleh relawan Tzu Chi Jakarta yang bernama Eko untuk mengukur sepatu khusus. Setelah itu gips di kakinya pun diganti sepatu khusus.  Sepatu khusus yang ia pakai mengalami perbaikan sebanyak tiga kali karena menurut dokter tidak cocok. Sepatu khusus tersebut harus digunakannya minimal selama satu tahun, dan setelah sepatu khususnya cocok, dokter pun mengizinkannya untuk pulang.

Selasa, 13 Februari 2018, Beby Ananda Rinaldi pun tiba di Tanjung Balai Karimun dan dijemput oleh relawan Tzu Chi. Ia digendong oleh ayahnya turun kapal karena ramai. Beby  merasa sangat gembira karena telah pulang ke rumahnya lagi setelah tujuh bulan berada di Jakarta. Sesampainya di rumah, ia pun tidak digendong oleh siapa pun untuk masuk ke rumah. Ia berusaha perlahan-lahan untuk berjalan dengan dituntun oleh relawan masuk ke dalam rumahnya. Beby sendiri termasuk anak yang tegar dan tidak rewel.

Relawan bertanya kepada Beby “apakah sakit?” dengan tegarnya Beby mengatakan “tidak, tidak sakit”. Relawan pun memberikan pengertian dan motivasi kepadanya untuk terus berlatih berjalan agar kakinya cepat sembuh dan dapat sekolah kembali. Beby pun bersyukur dan berterima kasih kepada relawan dan akan berusaha untuk bisa cepat sembuh. Ia sangat bersemangat untuk bisa berjalan kembali seperti normal. Pun dengan ayahnya yang selalu mendampinginya selama pengobatan rela untuk meninggalkan pekerjaannya demi kesembuhan anak tercintanya.

“Setiap usaha yang tekun, pasti akan memberikan hasil yang nyata,” Kata Perenungan Master Cheng Yen. Begitu juga dengan perjuangan yang dilakukan Beby Ananda Rinaldi beserta keluarganya. Dengan semangat untuk sembuh, relawan berharap ia akan terus bersemangat berlatih berjalan agar segera sembuh dan kembali normal.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Kunjungan Kasih Tzu Ching

Kunjungan Kasih Tzu Ching

23 Agustus 2010 Pada tanggal 15 Agustus, Jhonny Chang, yang merupakan relawan Tzu Chi dalam misi Kesehatan, menerangkan kegiatan yang akan dilakukan para Tzu Ching hari itu, dimulai sejak jam 2 siang sampai jam 4.
Berbagi Kebahagiaan di Panti Asuhan Terima Kasih Abadi

Berbagi Kebahagiaan di Panti Asuhan Terima Kasih Abadi

20 September 2023

Muda-mudi Tzu Chi atau Tzu Ching bersama dengan mahasiswa dari Universitas Prima Indonesia berbagi kasih dengan adik-adik dari Panti Asuhan Terima Kasih Abadi, Kota Medan.

Welas Asih Tanpa Pamrih

Welas Asih Tanpa Pamrih

03 Januari 2024

Pendampingan relawan komunitas He Qi Utara 2 terhadap penerima bantuan Tzu Chi, Phan Kim Lan (76), terus berlanjut sekalipun kondisinya sudah membaik. Mereka juga memperhatikan saudara kandung oma lainnya.

Orang yang mau mengaku salah dan memperbaikinya dengan rendah hati, akan mampu meningkatkan kebijaksanaannya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -