Perlahan-Lahan Pulih dari Penyakit
Jurnalis : Jesslyn, Lily Tedja (He Qi Pusat), Fotografer : Jesslyn, Sandi (He Qi Pusat)Veriyanto The, koordinator baksos dan pemerhati pasien berbincang dengan Bapak Suriati, pasien baksos degeneratif yang mengaku merasakan perubahan yang lebih baik dalam tubuhnya.
Jalinan tali kasih kembali berlanjut pada follow up Baksos Degeneratif kedua di SDN 01 Sukaraya, Kecamatan Karang Bahagia, kabupaten Bekasi, pada Minggu, 10 Maret 2019. Baksos yang dilaksanakan sejak pukul 08.00 hingga 15.00 WIB itu berlangsung lancar walaupun cuaca panas melanda satu hari penuh. Para warga bahkan sangat antusias menyambut kembalinya tim medis ke wilayah mereka. Sejak pukul 07.00 WIB, mereka sudah mulai datang padahal relawan masih menyiapkan berbagai keperluan seperti menyiapkan konsumsi, keseketariat, pendaftaran, menyusun ruang tunggu, ruang penyuluhan, hingga ruang pengambilan obat.
Kegembiraan para pasien dalam bahasa isyarat tangan dan senam anti stroke.
Sepanjang kegiatan, Veriyanto The, koordinator baksos dan pemerhati pasien terlihat berbincang dengan para pasien. Ia bertanya tentang perkembangan para pasien setelah mengikuti pengobatan pada baksos pertama. Salah satu pasien, Ibu Saroh yang kini berusia 50 tahun, merasa keadaannya membaik. Sebelumnya ia mengeluhkan penyakit darah tinggi, pusing, dan susah tidur. Tapi begitu mengikuti anjuran dokter dan meminum obat dengan sesuai, ia merasakan perubahan karena keluhannya sudah tidak lagi terasa. “Saya sangat bahagia, akhirnya saya bisa kembali bekerja dan bisa menafkahi keluarga,” ujar Ibu Saroh dengan mata berbinar-binar.
Satu persatu pasien memeriksakan perkembangan penyakit mereka di baksos kedua ini. Sebelumnya mereka juga ikut dalam baksos pertama.
Demikian juga dengan Bapak Suriati yang berusia 65 tahun. Ia mengeluhkan sakit pada kedua lututnya. Pada pengobatan pertama, dokter mendiagnosa kadar asam uratnya sangat tinggi dan harus kembali berobat. Dokter juga memberinya sejumlah pantangan makanan untuk menjaga kadar asam uratnya. Saran dokter tersebut dilakukan dengan baik sehingga Bapak Suriati kini sudah kembali merasa lebih nyaman.
Selain mengobati keluhan penyakit-penyakit degeneratif, baksos ini juga memberikan hiburan seperti nyanyian yang dibawakan oleh relawan. Anak-anak di sekitar lingkungan baksos pun ikut larut dalam keceriaan bernyanyi bersama.
Mereka Ada di Balik Layar
Kelancaran baksos kali ini tentu karena kerja sama seluruhu relawan. Seperti salah satunya bagian sekertariat. Yoan Sanjaya, koordinator sekertariat selalu teliti mencatat dan menyimpan hasil meeting di Xie Li Cikarang. Ia mendata absensi relawan dalam setiap kegiatan dan mengirimkannya ke pusat. Ia berkata, “Saya sangat menikmati tugas karena melalui tugas ini saya bisa mengenal semua relawan yang ada.
Tim konsumsi mempersiapkan makanan di salah satu rumah relawan sebelum hari pelaksanaan baksos.
Selain sekertariat, relawan konsumsi juga memegang peranan pentingnya untuk kelancaran di setiap baksos. Sebelum acara dimulai, relawan bagian konsumsi sudah mempersiapkan diri dengan berdiskusi bersama menu makananan apa yang akan disajikan. Mereka juga berbelanja bahan-bahan apa saja sehari sebelum acara.
Relawan membersihkan peralatan dan perlengkapan konsumsi di sumur milik warga.
Christina Huang, relawan senior menuturkan bahwa ia sangat senang bisa bersumbangsih dengan menjadi relawan konsumsi. Ada perasaan bahagia apabila relawan tersenyum setelah menyantap hidangan yang ada. Lebih lanjut ditambahkan Henni Halim, ia sangat gan en dengan relawan yang ada yang sudah bersumbangsih tenaga dan bahan baku serta dana untuk keperluan tim konsumsi sehingga hidangan yang tersaji terasa lebih nikmat karena ada bumbu rahasianya yakni cinta kasih dan tulus dari para relawan.
Yang lebih unik lagi adalah semangat relawan kali ini dalam membersihkan peralatan makan di lokasi baksos yang mungkin jarang ditemui, yakni menimba air di sumur. Suatu pemandangan dan kegiatan yang sudah langka ditemui membuat para relawan bertambah semangat berbagi untuk sesama.
Editor: Metta Wulandari
Artikel Terkait
Peduli dan Waspada Terhadap Penyakit
11 September 2019Minggu, 1 September 2019, Tzu Chi Bandung mengadakan bakti sosial (baksos) pelayanan kesehatan degeneratif secara gratis di SD Swadaya, Jamika, Bandung. Di hari itu, sebanyak 254 pasien mendapatkan pelayanan kesehatan.