Persatuan Hati Berbasis Budaya Humanis
Jurnalis : Clara Mutia Yoka (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas), Fotografer : Clara Mutia Yoka (Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas)Mega Chandra bercerita betapa dirinya bersyukur memiliki kesempatan untuk berbuat kebaikan. Mega juga mengajak para relawan abu putih untuk mengemban misi Tzu Chi dengan keikhlasan dan ketulusan.
Sebagai salah satu bagian dari misi budaya humanis, pelatihan relawan sering dilakukan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas. Pelatihan relawan dilakukan dalam tiga kali pertemuan guna menyamakan visi dan misi para relawan. Pada tanggal 12 dan 13 Januari 2015, Pelatihan Relawan Abu Putih 1 dan 2 dilaksanakan di Region Downstream, Lampung. Relawan yang mengikuti pelatihan tidak hanya berasal dari Region Downstream saja. Sebanyak enam relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Kantor Penghubung Lampung juga turut mengikuti pelatihan yang berlokasi di PT Sumber Indah Persada tersebut.
Pelatihan dimulai dengan memberikan pengetahuan dasar mengenai Yayasan Buddha Tzu Chi berkaitan dengan sejarah, tata cara berseragam, tata cara makan dan latar belakang Master Cheng Yen. Riani Purnamasari dan Mega Chandra berkesempatan untuk memberikan pengetahuan tersebut kepada para relawan abu putih yang hadir.
Para relawan juga mempraktikkan langsung materi mengenai Pradaksina.
Mega Chandra memulai materi dengan menceritakan pengalamannya menjadi relawan di Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Perwakilan Sinar Mas. “Dulunya saya ikut karena diminta atasan, tapi lama kelamaan kepedulian terhadap sesama kok tumbuh dengan sendirinya di dalam diri saya,” tutur Mega Chandra. Lebih lanjut, Mega menceritakan pengalamannya yang memberikan inspirasi dan motivasi kepada para relawan abu putih. Para relawan abu putih diajak untuk mengemban misi kerelawan dengan keikhlasan dan ketulusan hati.
Keesokannya, para relawan abu putih kembali menjalani pelatihan. Kali ini Riani Purnamasari memberikan materi mengenai Pradaksina. Pradksina merupakan salah satu bentuk penghormatan dengan mengitari objek searah jarum jam. Riani mengajak para relawan abu putih mempraktikkan langsung. Setelah berpradaksina, para relawan kembali diberikan materi mengenai Tzu Chi yaitu tentang latar belakang Aula Jing Si, struktur 4 in 1 (fungsional), konsep lingkaran keindahan dan tentang kesetaraan. Pelatihan ditutup dengan kesenian isyarat tangan berjudul Satu Keluarga dan doa bersama.
Kesenian isyarat tangan (shou yu) menutup pelatihan ini. Para relawan bersyukur dapat ikut menyumbangkan waktu mereka untuk bersumbangsih bagi masyarakat yang membutuhkan.
Pelatihan ini menjadi suatu awal yang baik bagi para relawan untuk mendalami mazhab Tzu Chi. Selain itu, pelatihan ini juga memberikan kebahagiaan kepada para relawan abu putih. Salah satunya adalah Indah. Indah menuturkan keinginannya memperdalam semangat kerelawanan dan berganti seragam menjadi biru putih. “Saya senang bisa mengikuti pelatihan abu putih dari kemarin hingga sekarang dan saya berharap bisa datang ke Jing Si Tang (Aula Jing Si –Red), mengikuti pelantikan relawan dan menjadi relawan biru putih,” akunya.