Persemaian di Kala Hujan

Jurnalis : Dewi Soejati (Tzu Chi Batam), Fotografer : Budianto (Tzu Chi Batam)
 

fotoSaat penyerahan sembako, sebagai pertanda ungkapan terima kasih karena telah diberi kesempatan untuk berbuat kebajikan, relawan Tzu Chi membungkukkan badan mereka kepada para warga.

Benih cinta kasih dapat bersemai di mana saja, setiap waktu, setiap saat, dan dalam cuaca apapun. Pada hari Jumat tanggal 18 Desember 2009, relawan Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Pinang mengadakan kegiatan pembagian sembako di Kelurahan Tanjung Unggat, Kota Tanjung Pinang. Hari itu, relawan Tzu Chi membagi-bagikan bahan-bahan sembako berupa beras (10 kg), minyak goreng (1 liter), mi instan (10 bungkus), gula pasir (1 kg), teh celup (1 kotak), dan roti biskuit (1bungkus).

Warga Terharu
Bagi relawan Tanjung Pinang, kegiatan pembagian sembako ini merupakan yang pertama kalinya. Dibantu relawan Tzu Chi dari Batam, relawan Tzu Chi Tanjung Pinang mempersiapkan terlaksananya kegiatan ini dari awal hingga akhir. Dalam pelaksanaan kegiatan ini, banyak juga warga Tanjung Pinang yang ikut membantu menjadi relawan. Mereka sangat antusias sekali sehingga kegiatan ini pun dapat berjalan dengan lancar dan tertib.   

Bahkan, saat itu salah satu warga yang turut menjadi relawan terlihat ikut terharu dan menangis karena merasakan begitu besar rasa peduli yang dilakukan para relawan Tzu Chi. Mereka tidak hanya memberikan bantuan sembako semata, namun juga bersedia membantu membawakan sembako milik para orang-orang tua sampai ke rumahnya.

Selain pemberian sembako, sebagian relawan Tzu Chi juga berbagi kebahagiaan dengan anak-anak warga setempat. Mereka mengajak anak-anak ini bernyanyi dan mengajarkan peragaan bahasa isyarat tangan. Setelah belajar bahasa isyarat tangan, para relawan mengajak anak-anak ini memungut sampah di sekitar lokasi dan mengajarkan mereka agar membuang sampah pada tempatnya.  Anak-anak kelihatan sangat bahagia dan menikmatinya dengan gembira sekali. Semua anak-anak ini pun meminta relawan untuk datang kembali. Saat itu ada seorang anak berusia kira-kira 4 tahun sempat menangis ketika acara hampir selesai. Seorang relawan pun tersentuh melihatnya. Karena tidak ingin membuat si anak kecewa, ia pun mengajaknya membeli permen agar tak lagi menangis.

foto  foto

Ket : - Sebelum pembagian, relawan Tzu Chi terlebih dahulu menyerahkan kupon sembako kepada para warga             Tanjung Unggat yang akan menerima bantuan. (kiri)
        - Di saat pembagian sembako sedang berlangsung, relawan Tzu Chi Batam juga memperkenalkan dan             memperagakan bahasa isyarat tangan kepada para warga dan anak-anak. (kanan)

Pada saat kegiatan berlangsung, semua masyarakat kelihatan sangat antusias dan gembira. Meski saat itu keadaan cuaca di lokasi mendung serta sempat gerimis tetapi warga tetap menunggu dengan tertib sampai acara dimulai. Hujan yang rintik-rintik, tidak menjadi penghalang bagi cinta kasih untuk bersemai di lokasi tersebut.

Memupuk Rasa Cinta Kasih
Membangkitkan kesadaran untuk peduli terhadap sesama bukanlah hal yang mudah. Tetapi bila berhasil dilakukan tentu akan memberikan kepuasan tersendiri bagi mereka yang melakukannya. Setidaknya itulah yang dirasakan oleh Sri selama mengikuti program celengan bambu. Ia merasa berbahagia karena bisa turut memberi meski dalam jumlah yang tidak besar. “Sebenarnya bukan masalah seberapa besar jumlahnya. Tetapi apa yang diajarkan kepada kita adalah menyisihkan sebagian dari yang kita miliki untuk membuat sesuatu yang lebih berarti.” jelas Sri P Christiningsih di akhir wawancara.

foto  foto

Ket:: - Relawan Tzu Chi juga turut membantu membawakan sembako milik warga yang sudah lanjut usia ke rumah            mereka. (kiri).
        - Relawan Tzu Chi mengajak anak-anak warga Tanjung Unggat untuk menjaga kebersihan. Berbagai sampah           daur ulang dikumpulkan dan hasilnya dapat digunakan untuk membantu sesama. (kanan)

Pembagian sembako dimulai dengan acara pembukaan dibawakan relawan Tzu Chi Batam yang kemudian dilanjutkan dengan kata sambutan yang disampaikan oleh relawan Tzu Chi dari Tanjung Pinang. Dalam kata sambutan itu, relawan memberikan penjelasan kepara warga setempat tentang visi dan misi Tzu Chi yang hendak menyalurkan cinta kasih melalui kegiatan ini dan tidak adanya maksud serta tujuan lain. Tujuan kegiatan ini adalah ingin memupuk rasa cinta kasih kepada sesama dan agar dalam kebersamaan ini dapat tercipta kehidupan yang damai serta tenteram.   

Acara lalu dilanjutkan dengan kata sambutan yang disampaikan oleh ketua RT, RW, dan Lurah setempat. Ternyata kegiatan yang berlangsung selama lebih kurang satu setengah jam ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari warga setempat karena mereka merasakan betapa besar kasih dan rasa peduli Yayasan Buddha Tzu Chi kepada sesama, tidak membeda-bedakan suku bangsa, dan agama. Mereka benar-benar mengucapkan terima kasih atas kepedulian Yayasan Buddha Tzu Chi. Acara doa bersama pun lantas dilakukan dipimpin oleh ketua RT setempat.

Adapun warga yang mendapatkan sembako hari itu terdiri dari 4 Rukun Tetangga (RT) dengan total penerima sebanyak 286 Kepala Keluarga (KK). Dalam kegiatan ini, Para relawan Tzu Chi  ingin  menunjukkan kepada masyarakat bahwa kita hidup  di dunia ini saling membutuhkan dan saling mengasihi.

 
 

Artikel Terkait

Bugar bersama dengan Berolahraga

Bugar bersama dengan Berolahraga

04 Oktober 2022

Relawan Tzu Chi Perwakilan Sinar Mas Xie Li Indragiri mengajak guru dan siswa-siswi SMP Eka Tjipta yang berada di PT Bumipalma Lestaripersada untuk berolahraga bersama pada 17 September 2022. 

Kamp Humanis DAAI TV: Menyelami Budaya Humanis Perusahaan

Kamp Humanis DAAI TV: Menyelami Budaya Humanis Perusahaan

10 Maret 2015

Agar frekuensi semua staf menjadi sama, maka DAAI TV mengadakan sebuah kamp humanis yang diperuntukkan kepada seluruh karyawan.

Sarapan Sehat: Nutrisi Sehat, Belajar Giat

Sarapan Sehat: Nutrisi Sehat, Belajar Giat

28 Mei 2024

Program Sarapan Sehat kerja sama antara Tzu Chi Indonesia dengan TNI dan Polri kini hadir menyapa para siswa dan siswi di SMP Remaja Pluit pada Selasa, 28 Mei 2024. Seperti biasa, para siswa mendapatkan roti dan susu.

Umur kita akan terus berkurang, sedangkan jiwa kebijaksanaan kita justru akan terus bertambah seiring perjalanan waktu.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -