Pertukaran Ilmu dan Budaya

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Hadi Pranoto

fotoAssistant Professor the Department of Social Work Universitas Tzu Chi Taiwan, Yueh Mi Lai (kanan) memberikan cindera mata kepada Ketua Program Sarjana Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia Dra. Etty Rahayu, M.Si (kiri).

Seminggu kunjungannya ke Indonesia, kelima belas mahasiswa Tzu Chi Taiwan jurusan Social Work berkesempatan mengunjungi Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat. Didampingi Yueh Mi Lai (Assistant Professor the Department of Social Work Universitas Tzu Chi Taiwan), 4 relawan Tzu Chi dan 6 anggota Tzu Ching para mahasiswa Tzu Chi Taiwan ini bertemu dan berdiskusi dengan mahasiswa UI dari jurusan Kesejahteraan Sosial (Social Welfare).

 

Diskusi dimulai dengan pengenalan dari masing-masing pihak (Universitas Tzu Chi Taiwan dan Universitas Indonesia) yang diwakili oleh masing-masing pembimbing dari universitas ini. Dalam kesempatan itu juga dilakukan pertukaran cindera mata dari Universitas Tzu Chi Taiwan kepada pihak Universitas Indonesia, demikian pula sebaliknya. Setelah saling mengenal dan berdiskusi, para mahasiswa Tzu Chi Taiwan ini juga diajak untuk berkeliling lokasi Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan ruang perpustakaan Universitas Indonesia.

Kerjasama Lanjutan
Dra. Etty Rahayu, M.Si, Ketua Program Sarjana Kesejahteraan Sosial Universitas Indonesia dengan tangan terbuka dan hangat menerima kunjungan ini. “Kita senang karena ini berarti dari pihak Tzu Chi University ingin mengenal lebih dalam tentang kami. Kebetulan kami di bidang jurusan yang sama, sosial,” ujarnya. Ke depannya, Etty juga berharap ada kerjasama antara pihak UI dan Universitas Tzu Chi Taiwan. “Mungkin kita bisa lakukan bedah kurikulum, studi banding dan lainnya,” tambahnya.

foto    foto

Keterangan :

  • Pertemuan ini menjadi kesempatan bagi pihak Universitas Tzu Chi Taiwan dan Universitas Indonesia bertukar informasi dan pengalaman di kampus mereka masing-masing (kiri).
  • Mahasiswa Tzu Chi Taiwan memeragakan isyarat tangan (shou yu) di hadapan mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Ini merupakan salah satu budaya humanis Tzu Chi yang universal (kanan).

Harapan yang sama diungkapkan Yueh Mi Lai (Assistant Professor the Department of Social WorkUniversitas Tzu Chi Taiwan), “Karena Universitas Indonesia dan Universitas Tzu Chi ini merupakan universitas yang bersaudara, sehingga kali ini mahasiswa dari Universitas Tzu Chi (jurusan Social Work) yang sudah belajar di tahun ke-4 datang ke Indonesia mempelajari hal-hal mengenai kerelawanan dan pekerja sosial. Selain mempelajari cara pelayanan relawan internasional, kami juga berharap dapat terjalin adanya pertukaran akademik bersama dengan universitas saudara kita ini.”

Alasan mengapa Universitas Indonesia yang menjadi tujuan kunjungan kali ini, Yueh Mi Lai mengatakan bahwa UI merupakan universitas yang sangat besar di Indonesia. “Mahasiswa kami ada yang baru pertama kali keluar negeri, dan ada juga yang pernah ke tempat lain. Namun begitu, bagi kami, selain belajar di kelas, yang terpenting kita juga bisa belajar ke tempat lain, khususnya UI ini. Dilihat dari sudut pandang internasional, kami mengharapkan para mahasiswa kami dapat mempelajari lebih banyak. Karena di bumi ini kita semua adalah Satu Keluarga jadi kami dalam mempelajari pekerjaan sosial bukan hanya di Taiwan saja, kami juga berharap kita dapat memberikan bantuan di tempat atau negara lain. Kelak para mahasiswa kami nanti dapat pergi ke tempat manapun sebagai pekerja sosial.”

Manfaat Bersama
Bagi Ronny Khalisandi Suryanegara, mahasiswa UI jurusan Social Welfare ini, ia merasa bangga karena pihak Universitas Tzu Chi Taiwan menjatuhkan pilihan ke kampusnya untuk melakukan studi banding. “Kebanggaan kami untuk menerima mereka adalah bahwa pada akhirnya ilmu kesejahteraan sosial ini merupakan sebuah isu yang penting (global), dibuktikan dengan kunjungan dari mahasiswa Tzu Chi Taiwan sehingga kami pun merasa ilmu kesejahteraan sosial ilmu yang mendunia dan global.”

foto   foto

Keterangan :

  • Para mahasiswa Tzu Chi Taiwan ini juga berkesempatan melihat berbagai fasilitas belajar-mengajar di FISIP UI dan ruang perpustakaan (kiri).
  • Dengan adanya kunjungan ini diharapkan bisa terjalin kerjasama yang lebih erat antara pihak Universitas Tzu Chi Taiwan dan Universitas Indonesia dalam bidang kesejahteraan sosial (kanan).

Dari perkenalan tersebut Ronny mendapatkan gambaran mengenai universitas Tzu Chi yang menurutnya cukup baik dan berpengalaman dalam bidang sosial. “Ini Tzu Chi merupakan universitas yang cukup baik dan berpengalaman. Ini dibuktikan dengan praktik lapangan, mereka berpencar ke distrik-distrik untuk melakukan kegiatan sosial. Aplikasi antara ilmu (teori) dan praktik di lapangan dilakukan secara baik sekali. Mereka terlihat sekali berpengalaman sekali dalam melakukan kegiatan-kegiatan sosial, sehingga sangat bermanfaat bagi kami untuk mengetahuinya,” kata Ronny, “Tzu Chi juga mempunyai ragam budaya tertentu (shou yu), budaya untuk menyampaikan sesuatu kepada siapapun melalui bahasa isyarat tangan.”

Sementara bagi Wu Shi Min, mahasiswa Universitas Tzu Chi Taiwan, ia merasakan manfaat yang cukup banyak dari kunjungan ini, salah satunya adalah bersosialisasi dan berkomunikasi dengan mahasiswa dari negara lain. “Kita bisa saling belajar dan komunikasi,” kata Wu Shi Min.

“Sangat banyak manfaat yang didapat. Aku rasa para mahasiswa selain belajar di kelas di Taiwan , seharusnya juga lebih mengenal teman-teman di luar negeri dan berkomunikasi dengan teman-teman dari luar negeri ini. Aku rasa komunikasi yang tadi dilakukan itu sangat bagus, dengan isyarat tangan menyampaikan rasa terima kasih kita, juga membuat mahasiswa UI mengetahui bagaimana keadaan Universitas Tzu Chi Taiwan,” ungkap Yueh Mi Lai.

  
 

Artikel Terkait

Harapanku Bersama Tzu Chi

Harapanku Bersama Tzu Chi

02 Agustus 2010
Aku adalah seorang tukang kayu dari Purwodadi. Namaku Yoto dan aku lahir 22 tahun silam. Latar belakang keluargaku adalah petani dan ayahku cukup mahir dalam membuat perkakas kayu. Dalam kemandirianku, aku melangkahkan kakiku di kota impian, yaitu Jakarta.
Dua Ribu Paket Beras untuk Masyarakat Terdampak Covid-19 di Tasikmalaya

Dua Ribu Paket Beras untuk Masyarakat Terdampak Covid-19 di Tasikmalaya

30 November 2020

Senin, 30 November 2020, Polres Tasikmalaya dan Kodim 0612 Tasikmalaya menyalurkan bantuan 2.200 paket beras (@ 5 kg) dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia kepada masyarakat kurang mampu di Tasikmalaya, Jawa Barat.

Jika menjalani kehidupan dengan penuh welas asih, maka hasil pelatihan diri akan segera berbuah dengan sendirinya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -