Perubahan itu Dimulai dari Diri Sendiri
Jurnalis : Prisicilia Mareta, July Elvia (Tzu Ching Batam), Fotografer : Tjoa Susanto, July Elvia (Tzu Chi Batam)
Para mahasiswa praktik memilah botol plastik.
Bertepatan dengan Hari Pelestarian Lingkungan, para mahasiswa Universitas International Batam yang bergabung dalam organisasi UIB Social Activities (USA) mengunjungi beberapa titik pemilahan dan Depo Daur Ulang Tzu Chi Batam. Dalam kesempatan ini para relawan juga memberikan edukasi tentang jenis barang yang dapat didaur ulang dan tidak dapat didaur ulang.
“Melalui program ini, jujur saya tadi banyak sekali memperoleh ilmu baru. Ternyata sampah plastik itu tidak hanya bisa sekedar dimanfaatkan sebatas kerajinan tangan saja, tetapi ternyata bisa juga dimanfaatkan untuk bikin furnitur dan benang bikin baju, menurut saya sangat bagus sekali”, ujar Muhammad Farhan, salah satu mahasiswa.

Santoso menjelaskan asal-usul Tzu Chi.

Para mahasiswa antusias menyimak edukasi tentang urgensi dari daur ulang sampah.
Setelah melakukan pemilahan daur ulang, para mahasiswa berkesempatan mengikuti tur di Aula Jing Si Batam. Melalui tur ini, para peserta dikenalkan dengan sejarah, filosofi, dan berbagai Misi Tzu Chi yang bertujuan membantu masyarakat yang membutuhkan.
Santoso, relawan Tzu Chi menjelaskan secara rinci makna setiap sudut aula, termasuk simbolisme dari kursi, desain interior yang menggambarkan nilai spiritual dan budaya organisasi. Mahasiswa diajak memahami pentingnya cinta kasih universal dan kontribusi nyata dalam menciptakan dunia yang lebih harmonis.
Peragaan Pembuatan Eco Enzyme
Eco Enzyme merupakan cairan hasil fermentasi limbah organik yang memiliki banyak manfaat, seperti pembersih alami, pupuk cair, dan banyak lagi. Eco Enzyme tidak hanya mengurangi ketergantungan terhadap pembersih kimia yang dapat memperparah pencemaran, tapi juga berperan dalam mengurangi jumlah sampah yang akan berakhir di tempat pembuangan akhir.

Widiana (kiri) dan Nelly Novita (kanan) mengajarkan cara membuat Eco Enzyme.

Kunjungan ini mempererat semangat para mahasiswa dan muda-mudi Tzu Chi dalam berkontribusi positif bagi lingkungan sekitar.
Colin Tio salah satu peserta sangat terkesan dengan peragaan pembuatan Eco Enzyme. “Saya pasti akan sharing mengenai Eco Enzyme karena saat ini banyak pemuda-pemudi atau Gen Z meskipun mereka tahu cara daur ulang ataupun kegunaan Eco Enzyme, tetapi masih kurang dalam segi action-nya,” ujarnya.
Pemanasan global dan cuaca ekstrem bukan hanya propaganda, melainkan ancaman nyata bagi segenap makhluk di hidup bumi. Keadaan tersebut tidak akan berubah tanpa tindakan nyata dari setiap insan, terutama para generasi muda. Setiap kita dapat mulai dari diri sendiri dengan memilah sampah domestik menjadi organik, dapat didaur ulang dan tidak dapat didaur ulang. Perubahan besar selalu merupakan hasil akumulasi dari kebiasaan kecil. Generasi muda yang sadar lingkungan dan memahami nilai ini akan membawa perubahan besar untuk masa depan yang lebih baik.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Merebaknya Virus Pelestarian Lingkungan Melalui Bank Sampah
21 April 2016Usai melakukan studi banding tentang
pengelolaan sampah di Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Cengkareng
pada 6 Februari 2016 lalu, Kompas Gramedia, Komunitas Salam Rancage, dan warga
sekitar sepakat untuk membentuk Program Bank Sampah dengan konsep tabungan.
Belajar Melestarikan Lingkungan
12 Oktober 2018Kelas budi pekerti untuk anak-anak Rusun II Cinta
Kasih Tzu Chi Muara Angke yang rutin diadakan setiap bulannya kembali
dilaksanakan pada 7 Oktober 2018. Bertemakan Pelestarian Lingkungan, anak-anak
dibimbing untuk senantiasa sadar akan kebersihan dan tidak membuang sampah
sembarangan.

Tujuh Tahun Konsisten Membangun Tekad Pelestarian Lingkungan
10 Agustus 2018Perlahan namun pasti
kegiatan pelestarian lingkungan itu mulai diminati warga. Banyak yang
bersumbangsih dan terinspirasi menggalang hati warga untuk turut melakukan prinsip
5R (rethink, reduce, repair, reuse,
recycle) dalam mengelola barang-barang.