Perubahan-Perubahan Positif Lewat Pembelajaran Kata Perenungan
Jurnalis : Lindawati Tjiawi (Tzu Chi Medan), Fotografer : Ryanto Budiputra (Tzu Chi Medan)Darwin, orang tua murid yang sudah 3 tahun bergabung di kelas Kata Perenungan, merasakan adanya perubahan sikap positif pada anaknya. Darwin mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada relawan yang sudah bersungguh hati mendidik anak-anaknya.
Kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen Tzu Chi Medan mengadakan acara penutupan kelas pada Minggu, 24 November 2019. Acara ini dilaksanakan di Depo Pelestarian Lingkungan Mandala Medan yang dipandu oleh 2 orang murid kelas budi pekerti Tzu Chi sebagai pembawa acara: Martin dan Jocelyn. Acara ini diikuti oleh 91 orang peserta, diantaranya 39 relawan, 30 murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi dan 23 orang tua murid .
Acara dimulai dengan penghormatan kepada Master Cheng Yen dan dilanjutkan dengan kata sambutan oleh Koordinator Kelas Kata Perenungan, Siu Lin. Siu Lin berterima kasih kepada para orang tua atas kehadiran dan kerja sama mereka, juga dukungan mereka selama ini . Kepercayaan yang diberikan orang tua kepada Tzu Chi untuk mendidik anaknya serta partisipasi mereka juga merupakan sumbangsih dalam kelas Kata Perenungan.
Mercu Ganis sudah 5 tahun mempercayakan anaknya untuk dididik di Kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen. Mercu merasakan perubahan positif pada anak-anaknya.
Empat orang murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi berkolaborasi dengan 2 orang relawan dan 1 orang Tzu Ching menampilkan isyarat tangan Gan En Zun Zhong Ai yang artinya Berterima Kasih, Menghormati, dan Cinta Kasih.
Acara ini bisa terlaksana dengan baik berkat adanya kerja sama yang baik antara sesama relawan, orang tua murid dan juga murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi. Para hadirin diajak untuk menyaksikan ceramah Master Cheng Yen, dimana dalam cermahnya Master mengatakan untuk mendidik murid-murid di sekolah yang paling penting adalah mengajarkan budi pekerti. Murid dididik dengan baik sesuai metode terampil dan penuh kasih sayang, bukan dengan kekerasan. Guru mengajar dengan sungguh hati, orang tua mendukung dan murid-murid menerima ajaran dengan baik, inilah yang harusnya diterapkan. Anak-anak ibarat pohon kecil, jika dirawat dengan baik akan tumbuh besar dengan bagus dan tegak, akarnya kokoh. Jika tidak maka saat besar daunnya akan berantakan. Demikianlah intisari dari Ceramah Master Cheng Yen, jika dari kecil murid-murid dibimbing dengan budi pekerti, saat besar mereka memiliki budi pekerti, perilaku, dan karakter yang baik.
Siu Lin, koordinator kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen berterima kasih kepada para orang tua murid yang sudah mempercayakan pendidikan budi pekerti anak-anaknya ke Tzu Chi.
Sharing
Orang Tua Murid
Mercu
Ganis adalah ayah dari Mario dan Mandy, yang sudah 5 tahun mempercayakan
anaknya untuk dididik di Kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen. Beliau bisa
merasakan perubahan positif dari anak-anaknya. “Anak-anak saya sekarang sudah ada budaya humanis terhadap teman-teman dan peduli terhadap pelestarian lingkungan, juga sudah
bisa menghargai waktu,” ungkap Mercu Ganis. Demikian juga dengan Darwin, orang
tua dari Clarissa dan Cherish yang sudah
tiga tahun mempercayakan anaknya untuk bergabung di kelas Kata Perenungan. Darwin
merasakan adanya perubahan sikap pada anaknya dan nilai budi pekertinya bertambah. “Terima
kasih kepada relawan yang sudah bersungguh hati mendidik anak-anak kami, memberikan pendidikan budi pekerti yang sangat
baik,” ungkap Darwin.
Kolaborasi bernyanyi yang diikuti oleh 8 orang tua murid, 2 diantaranya sudah menjadi relawan Tzu Chi dan 3 orang relawan menyanyikan lagu “Gan En De Xin” yang artinya hati yang berterima kasih .
Pada acara penutupan kelas tahun ini, Mercu Ganis dan Darwin juga ikut berpartisipasi dalam mengisi acara, yaitu nyanyi bersama dengan relawan. Kolaborasi bernyanyi antara relawan dan orang tua murid ini diikuti oleh 8 orang tua murid, dua diantaranya sudah menjadi relawan Tzu Chi dan 3 orang relawan, menyanyikan lagu Gan En De Xin (Hati yang Berterima Kasih). Suk Yen, Mama dari Jevelyn Hutama merasa senang dapat tampil di acara Tzu Chi. Suk Yen mengatakan dengan ikut bernyanyi bersama dia mendapatkan manfaat positif, “Saya memetik manfaat dari kegiatan ini, yaitu bisa melatih keberanian untuk tampil di depan umum,” tuturnya. Suk Yen mengatakan relawan sudah melatih mereka dengan sepenuh hati dan berharap ke depannya akan ada lebih banyak orang tua murid yang ikut berpartisipasi. Lenny Sumarlin, salah satu relawan yang ikut melatih orang tua murid bernyanyi mengatakan tujuan mereka melibatkan orang tua murid ini adalah untuk mempererat hubungan antara relawan dengan orang tua murid Kelas Budi Pekerti.
Perubahan Diri Dalam Bersikap
Talk show yang dipandu oleh Tony Honkley( tengah) menampilkan Sucin Wong( Kiri), relawan yang sudah mengabdi di kelas Kata Perenungan sejak tahun 2012 dan Kevin (Kanan), murid Kelas Budi Pekerti Tzu Chi yang sudah 6 tahun bergabung.
Di sela-sela acara diselipkan talk show yang dipandu oleh Tony Honkley. Talk show ini menampilkan Sucin Wong, relawan yang sudah bersumbangsih di kelas Kata Perenungan sejak tahun 2012, yaitu saat dimulainya kelas ini. Sudah tujuh tahun Sucin Wong berkecimpung dalam dunia pendidikan di kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen dan sudah banyak suka duka yang dihadapinya. “Saya memilih di misi pendidikan karena merasa senang mengajari anak-anak, apalagi melihat perubahan sikap mereka. Dengan berinteraksi dengan banyak anak-anak membuat saya belajar banyak, terutama dalam mengontrol emosi, dan lebih bertanggung jawab dalam waktu, juga dalam hal kerapian. Dulu (penampilan) saya juga tidak rapi,” ungkap Suci sambil tersenyum. Sucin merasa dirinya dapat berubah karena sebelum mengajari anak-anak, dia harus belajar terlebih dahulu, inilah hal positif yang didapat selama bergabung di kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen. Selain Sucin Wong ditampilkan juga seorang murid yang sudah bergabung di Kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen selama 6 tahun. Dia adalah Kevin. Enam tahun yang lalu Kevin adalah murid yang paling menyita perhatian dan tenaga para pembimbingnya. Selalu membuat onar di kelas dan sulit dinasihati, keras kepala dan sangat emosional. Namun berkat adanya niat dan kesabaran para pembimbing, kini Kevin telah menjadi seorang anak yang baik, yang bisa mengontrol emosi dan sangat patuh kepada guru dan orang tua. Terlihat perubahan yang sangat jelas dalam diri Kevin. “Sekarang saya sudah bisa mengatur emosi,“ kata Kevin.
Pesan Cinta Kasih
Siu Lin, koordinator kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen memberikan apresiasi kepada anak-anak yang berprestasi.
Yanny, relawan Tzu Chi di komunitas Hu Ai Medan Timur yang aktif di Misi Pendidikan mengutip Kata Master Cheng Yen, “Di sekolah murid-murid dididik secara akademis, tetapi di Tzu Chi murid-murid dididik dengan budi pekerti.” Yanny mengatakan akan berusaha semaksimal mungkin menanamkan nilai-nilai budi pekerti kepada murid-murid sejak kecil. ”Kita harapkan anak-anak dapat belajar budi pekerti dari kecil, sejalan dengan pendidikan akademis yang mereka dapatkan di sekolah. Jadi mereka akan tumbuh menjadi orang yang berguna dan bijaksana,” kata Yanny menjelaskan.
Tan Kim Hong (tengah), relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Medan Timur memberikan cindera mata kepada Saphira (kiri) dan Khelly (kanan) yang sudah menyelesaikan masa pendidikan di kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen, untuk selanjutnya mereka bergabung ke komunitas relawan muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching).
Setiap murid yang berprestasi diberikan apresiasi, hal ini untuk mendukung agar anak-anak bisa lebih giat mempraktikkan apa yang telah diterima di Kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen. Tahun 2019 ini, untuk pertama kalinya kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen mengadakan sesi graduation untuk dua orang murid yang sudah menyelesaikan masa pendidikannya. Selanjutnya mereka akan bergabung ke komunitas Tzu Ching. Mereka adalah Saphira dan Khelly. Banyak kesan yang mereka dapatkan saat bergabung di kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen, seperti yang diungkapkan oleh Khelly, ”Banyak kesan yang saya dapatkan selama belajar di Kelas Kata Perenungan, saya juga dapat belajar banyak hal seperti belajar kata perenungan, bahasa Mandarin, juga belajar menjadi pribadi yang lebih baik. Selain itu juga dapat bergaul dengan banyak teman.” Saphira mengungkapkan sejak bergabung di kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen dia lebih bisa bergaul dengan teman-teman. Sebelumnya dia susah untuk bergaul karena pendiam. ”Di sini kita diajarkan untuk mandiri dan bisa berbagi kebajikan dengan yang lain,” kata Saphira melanjutkan.
Editor: Hadi Pranoto
Artikel Terkait
Perubahan-Perubahan Positif Lewat Pembelajaran Kata Perenungan
13 Februari 2020Penutupan Kelas Kata Perenungan Master Cheng Yen Tzu Chi Medan diadakan pada 24 November 2019. Acara ini diikuti oleh 91 orang peserta, diantaranya 39 relawan, 30 murid dan 23 orang tua murid. Banyak perubahan-perubahan positif yang terjadi dalam diri anak-anak ini.