Perumahan Cinta Kasih Menembus Sekat Budaya
Jurnalis : Apriyanto , Hadi Pranoto, Teddy Lianto, Fotografer : Anand Yahya, Apriyanto, Siladhamo Mulyono
|
| ||
Relawan Tzu Chi pun langsung menjalankannya dengan membangun Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng sebagai prinsip membangun kesadaran masyarakat akan lingkungan dan membantu mereka memperoleh kehidupan yang lebih baik. Sejak saat itu penduduk bantaran Kali Angke mulai disosialisasikan tentang program relokasi yang humanis mereka dipindahkan dari tempat yang lama menuju Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi yang dibangun dengan sarana yang lebih baik. Sepuluh Tahun yang Berkesan Kenyataan inilah yang diungkapkan oleh Muhidah dan Nurfriyanto warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi dalam sebuah sharing di Peringatan 10 Tahun Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi. Muhidah menceritakan kalau sebenarnya ia merasa takut saat pertama kali pindah ke Perumahan Cinta Kasih. Takut kalau kelak ia dipindahkan agama, karena yang memberi bantuan adalah Yayasan Buddha. Tapi kenyataan justru berbeda dari yang ia pikirkan. Di Perumahan Cinta Kasih inilah Muhidah justru merasa bersyukur karena mendapatkan banyak berkah transenden yang menembus sekat-sekat budaya dan agama. Saat ia terkena stroke, saat itu pula relawan dan dokter Tzu Chi merawatnya dengan penuh kasih. Dan saat ia membutuhkan buah dari kasih sayang, saat itu pula Kartiyo Handoko putranya yang terkecil menjadi anak yang berbakti yang setia merawat dan melayani ibunya berkat pelajaran budi pekerti di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi.
Keterangan :
Siang itu di tengah tamu undangan yang dihadiri oleh Menteri Perumahan Rakyat Djan Faridz, Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya Purnama, Muhidah menyatakan rasa syukurnya yang mendalam – bersyukur bisa bertemu Tzu Chi dan bersyukur bisa memiliki putra yang berbakti. Demikian pula dengan Nurfriyanto. Ketika pindah di Perumahan Cinta Kasih, ia seolah kehilangan semangatnya – ia merasa sangat sedih karena ia merasa bagian dari korban gusuran. Tapi menurutnya hidup haruslah dilanjutkan dan di perumahan inilah ia justru mendapatkan tempat yang tepat untuk menggapai cita-citanya. Di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi ini pula ia mendapatkan kesempatan untuk belajar secara lebih layak di bawah bimbingan para guru Sekolah Cinta Kasih semangat belajar Nurfriyanto terus terbangkitkan. Hingga akhirnya ia behasil menamatkan pendidikan teknik sipil di Universitas Indonesia. “Hal yang sebelumnya tidak pernah saya bayangkan sebelumnya,” tegasnya.
Keterangan :
Contoh Model Perumahan Selain itu Ahok juga memuji para relawan Tzu Chi yang siap membantu dan merendahkan diri demi kasih kepada sesama, padahal para relawan itu sebenarnya adalah para pengusaha atau para istri pengusaha besar. “Ini tidak mudah, tetapi saya yakin relawan Tzu Chi benar-benar tulus,” katanya.
Keterangan :
Sedangkan Franky O Widjaja, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia memberikan tanggapan, kalau relokasi humanis sepuluh tahun yang lalu membuahkan anak-anak yang berbudaya humanis dan kehidupan warga juga menjadi lebih baik, artinya apa yang diharapkan sudah berhasil. “Jadi inilah harapan Master Cheng Yen. Apa yang bisa dilakukan dengan cinta kasih itu sangat dahsyat, hasilnya ya seperti ini,” jelas Franky. Lebih jauh ia menerangkan jika pemerintah berkeinginan meniru modul yang telah Tzu Chi harapkan, inilah yang diharapkan oleh Tzu Chi. bahwa dengan yang Tzu Chi lakukan dan telah menjadi contoh lalu ditiru oleh pemerintah hingga pemerintah bisa membuat perubahan besar. Peringatan Ulang Tahun Perumahan Cinta Kasih ke-10 bisa dikatakan sebagai pembangkit memori masa lalu yang penuh suka duka. Liu Su Mei, Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia juga menerangkan bahwa perjalanan selama 10 tahun tidaklah singkat. Sejak awal para warga bantaran Kali Angke masuk ke Perumahan Cinta Kasih dengan kebiasaan hidup yang beda hingga bisa berubah ke cara hidup yang lebih baik sungguh bukan hal yang mudah. “Waktu itu saya benar-benar merasa tidak berdaya, apa yang harus dilakukan sudah kita lakukan semuanya, apa yang harus diberikan, apa yang harus diajarkan sudah kita lakukan semua, tapi kenapa mereka tidak bersedia untuk bekerja sama dengan kita,” kenang Liu Su Mei. Sampai akhirnya baru terpikirkan bahwa putus atas, berarti kerja keras menjadi sia-sia. Maka ia pun mulai dari program berantai. Pendidikan budi pekerti dan kedisiplinan dimulai dari guru ke murid, dan murid ke keluarganya. Maka dari itu tak berlebihan jika Liu Su Mei berharap warga Perumahan Cinta Kasih saat ini bisa turut menjadi relawan guna menebarkan cinta kasih yang pernah mereka terima kepada sesama. “Saya berharap warga di Perumahan Cinta Kasih juga bisa gabung ke barisan relawan Tzu Chi, menjadi orang yang bisa bersumbangsih untuk orang lain,” harapnya. | |||
Artikel Terkait
Menggalang hati untuk Cianjur
15 Desember 2022Gempa di Cianjur, Jawa Barat menggerakkan hati relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas di beberapa wilayah untuk menggalang donasi. Seperti yang dilakukan relawan di Xie Li Kalimantan Tengah (Kalteng) 4, Sumatera Selatan (Sumsel) 1, dan Lampung.
Menghapus Kekhawatiran Melalui Bedah Rumah
02 Maret 2022Tzu Chi Pekanbaru memberikan bantuan bedah rumah bagi Ade Putra (38) dan kakaknya Sri Astuti (43). Pembangunan rumah tersebut dilakukan sejak awal Desember 2021 dan selesai pada akhir Januari 2022.
Gathering Gan En Hu: Cerminan Rasa Syukur
14 Agustus 2015Pada Minggu, 2 Agustus 2015, insan Tzu Chi mengadakan gathering gan en hu (sebutan para penerima bantuan Tzu Chi) di Depo Pelestarian Lingkungan Kelapa Gading dan fokus pada topik tahun ajaran baru bagi para anak asuh