Amelia Devina, relawan yang menjadi koordinator kegiatan, sekaligus pembawa acara kegiatan Lomba Masak Vegan.
Relawan Tzu Chi di komunitas He Qi Utara 2 mengadakan kegiatan Lomba Masak Vegan, yang merupakan rangkaian program Satu Orang Satu Kebajikan pada Minggu, 6 November 2022. Kegiatan yang juga sebagai wadah mempererat kebersamaan relawan ini diadakan di Kantin Tzu Chi Center, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara dengan melibatkan seluruh relawan fungsional, bahu-membahu dan dengan antusias mempersiapkan lokasi serta peralatan yang dibutuhkan.
Sebelum acara Nelley Shijie selaku fungsional kegiatan memberikan briefing singkat kepada para peserta lomba, yang terdiri dari 11 grup yang masing-masing beranggotakan 2 relawan, dan tepat pukul 09.00 WIB Amelia Devina, relawan yang menjadi koordinator kegiatan dan sebagai pemandu acara menyapa ramah seluruh peserta lomba dan hadirin.
Kegiatan diawali dengan menghadirkan dr. Karin Wiradarma, , M.Gizi, Sp.GK, seorang dokter yang juga konsultan ahli gizi. Dokter Karin, membagikan sharing inspiratif mengenai kandungan nutrisi dan manfaat jamur untuk kesehatan, sebagai alternatif yang baik pengganti nutrisi daging. Jamur ini juga sebagai bahan olahan utama para peserta lomba memasak hari ini.
Dokter Karin Wiradarma, M.Gizi, Sp.GK, memberikan sharing inspiratif tentang Kandungan Nutrisi dan Manfaat Jamur untuk Kesehatan.
“Jamur mudah diolah, banyak jenisnya dan mudah didapatkan. Harganya juga terjangkau, rasa umami, dan kandungannya sarat akan vitamin, mineral, antioksidan dan sebagai sumber protein pengganti daging, juga rendah kalori serta rendah lemak,” jelas dokter Karin, yang juga berpraktik di Tzu Chi Hospital Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara.
Lebih lanjut dokter Karin menjelaskan, “Untuk kesehatan, jamur merupakan sumber vitamin D, menurunkan resiko kanker, management (asupan gizi bagi penderita) diabetes, membantu menjaga kesehatan jantung, kehamilan sehat, kesehatan pencernaan, dan mencegah penurunan kognitif (daya ingat).”
Tak lupa, Dokter Karin juga memberikan tips bagaimana mengolah bahan makanan jamur agar kandungan nutrisinya terjaga, cara pemilihan, cara penyimpanan jamur, serta takaran dalam mengonsumsinya. Walaupun tidak lebih tinggi dari daging merah atau jeroan, jamur juga mengandung purin.
Kesungguhan para peserta terlihat dari bagaimana mereka mempersiapkan, mengolah bahan, dan memasak makanan.
Kegiatan kemudian dilanjutkan pembawa acara dengan mengenalkan tim juri, yang beranggotakan relawan senior Tzu Chi, seperti Efi Shijie (panggilan relawan wanita), Siu Chin Shijie, Chai Suan Shijie, Weni Shijie, Yuli Shijie, sekaligus menginformasikan kriteria penilaian yaitu: berdasarkan penampilan, rasa, kebersihan, waktu serta teknik memasak kepada para peserta lomba. Bahan makanan yang digunakan semuanya harus berbahan nabati, tidak mengandung hewani, telor maupun bawang-bawangan.
Dengan aba-aba dari pembawa acara, lomba masak berdurasi 40 menit pun dimulai. Keceriaan terpancar saat para peserta mulai memasak. Para hadirin juga terus menyemangati para peserta lomba. Sambil menunggu peserta, hadirin juga mendapatkan hiburan dari panitia acara, dengan games menebak lagu dan bernyanyi bersama.
Kesibukan peserta lomba masak. Kerja sama dan kesatuan hati dibutuhkan oleh setiap anggota grup dalam lomba ini.
Para peserta lomba, walau bukan merupakan relawan fungsional konsumsi, namun mereka mampu menunjukan keragaman kreativitas dan kesungguhan teknik dalam memasak. Seperti grup 7, yang beranggotakan Auliani dan Veni, yang merupakan Fungsional Budaya Humanis mengangkat filosofi Zhen (Kebenaran), Shan (Kebajikan), Mei (Keindahan), dalam mengolah masakan mereka, dengan kombinasi jamur king oyster, jamur enoki, brokoli dan sayuran lainnya, didukung tekhnik plating yang indah.
Dan grup 6, beranggotakan Agus dan Nara, yang merupakan Fungsional Pengobatan, menggambarkan tema 4 Misi Utama dan 8 Jejak Langkah Tzu Chi, Tri Ratna, serta kesungguhan hati, dalam mengolah masakan serta saat mendekorasi masakan jamur crispi asam manis sebagai menu andalan grup mereka.
Tim juri memberikan penilaian berdasarkan penataan, rasa, kebersihan, waktu, dan teknik memasak.
Hebatnya, semua grup mampu menyelesaikan kegiatan memasak sebelum waktu yang ditetapkan tim juri berakhir. Saat penilaian tim juri sangat terkesan dan mengapresiasi karena setiap peserta mampu memberikan dan menunjukan usaha terbaik dengan hasil masakan yang enak dan lezat. Hasil penilaian dari tim juri akhirnya terpilih 3 grup: terbaik dari yang baik, dengan juara pertama grup beranggotakan Granny Rusli Lie dan Tandri Meliwatini (Fungsional Pelayanan). Juara kedua grup beranggotakan Melia Tjung dan Linah (Fungsional Isyarat Tangan), dan juara ketiga grup beranggotakan Agus dan Nara (Fungsional Pengobatan). Selamat kepada semua pemenang dan semua peserta lomba memasak vegan.
Panitia, relawan yang hadir, dan dan pemenang lomba mengabadikan momen kebersamaan mereka. Hasil lomba ini tercatat: juara 1 (Granny Rusni Lie dan Tandri Meliwatini), juara 2 (Melia Tjung dan Linah), dan juara 3 (Agus dan Nara).
Dalam pesan cinta kasihnya, Ketua He Qi Utara 2, Anie Widjaja menginformasikan rangkaian program Satu Orang Satu Kebajikan ini telah disosialisasikan sejak pertengahan bulan Oktober, melalui serangkaian kegiatan, seperti pelestarian lingkungan, demo masak, sosialisasi meatless monday ke beberapa sekolah di komunitas He Qi Utara 2, dengan respons yang sangat baik. Anie juga memberikan selamat kepada para pemenang dan seluruh peserta lomba. “Semoga akan semakin banyak relawan-relawan yang bisa turut membantu fungsional konsumsi meneruskan pesan cinta kasih melalui pola makanan nabati (vegan) yang sehat dan nikmat,” kata Anie.
Editor: Hadi Pranoto