Pikiran Manusia yang Menentukan

Jurnalis : Indri Hendarmin (He Qi Utara), Fotografer : Rudi Santoso (He Qi Utara)
 
 

foto
Gan En Hu yang datang kali ini adalah sebanyak 34 orang, dengan rapi Gan En Hu Mendaftarkan diri satu per satu.

Acara gathering Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) kembali dilaksanakan pada tanggal 12 Agustus 2012 di Jing Si Books & CaféPluit dengan Melliza Suhartono Shijie sebagai pembawa acara. Jumlah peserta yang hadir saat itu sebanyak 34 orang dan pada kesempatan ini tak lupa kami juga mengucapkan Selamat Berpuasa dan Idul Fitri 1433H pada segenap umat muslim yang hadir dalam acara Gan En Hu.

 

 

Acara diawali dengan menyaksikan lentera kehidupan, ceramah Master Cheng Yen membahas tentang kehidupan masyarakat bergantung pada pikiran manusia, sangat cocok dengan kondisi saat ini dimana telah terjadi konflik di negara Myanmar berkaitan dengan masalah kepercayaan atau agama. Dalam ceramahnya Master Cheng Yen membahas masalah unjuk rasa yang hanya memberikan dampak negatif termasuk pencemaran lingkungan, Master Cheng Yen menghimbau agar setiap orang dapat menenangkan hati dan menyelaraskan hati  untuk dapat menciptakan kehidupan yang harmonis, semua tergantung pada niat, sebersit niat baik semua dapat dilakukan, niat buruk hanya menciptakan penderitaan, Master Cheng Yen juga memuji Tzu Ching yang telah mempraktikkan semangat Tzu Chi untuk mewariskan ajaran Jing Si dengan membantu bersumbangsih pada pelatihan Tzu Chi di negara Zimbabwe.

Liwan Shixiong pada hari ini juga memberikan sharing yang berkaitan dengan ceramah Master Cheng Yen, Liwan mengatakan bahwa lidah kita tak bertulang, pikiran kita tidak mudah diatur dan majikan kita adalah diri kita sendiri oleh karena itu Liwan Shixiong mengharapkan agar kita dapat menjaga pikiran dan ucapan kita, agar kita membicarakan hal-hal yang bajik, apabila kita mempunyai pikiran tenang dan bersih maka akan menciptakan pikiran yang positif, hal buruk yang terjadi pada kita merupakan ujian untuk melatih kebijaksanaan kita, adanya demontrasi hanya membuat penderitaan bagi rakyat, hendaknya kita berbuat kebajikan untuk dapat merubah nasib kita di mulai dengan satu niat baik dapat membias kebajikan.

foto  foto

Keterangan :

  • Bersama-sama menyatukan hati melalui gandengan tangan (kiri).
  • Liwan mengatakan bahwa lidah kita tak bertulang, pikiran kita tidak mudah diatur dan majikan kita adalah diri kita sendiri oleh karena itu Liwan Shixiong mengharapkan agar kita dapat menjaga pikiran dan ucapan (kanan).

Thjin Hordil Shixiong yang merupakan Relawan Tzu Chi yang beragama Muslim memberikan sharing mengenai makna dari Idul Fitri yaitu kembali seseorang pada fitrahnya yang suci, saatnya bermaaf-maafan, tradisi mudik berarti ajang silahturahmi, pakaian baru merupakan simbol kesucian dimana baju baru bebas dari noda dan Zakat fitrah adalah simbol dari berbagi hati.

Acara selanjutnya adalah sharing bersama dari para peserta yang hadir, ada beberapa peserta yang memberikan sharing pada hari ini, sharing pertama dari Ibu Sani yang memuji Yayasan Buddha Tzu Chi sebagai organisasi yang hebat dan ia telah menjadi donatur Tzu Chi dan juga ikut menabung pada celengan bambu. Ada juga sharing dari Bapak Anton yang mengatakan demo yang terjadi pada berbagai tempat diambil hikmatnya, kebijaksanaan antar sesama perlu di tingkatkan, dan mulai berbuat kebajikan dari diri kita sendiri.

foto  foto

Keterangan :

  • Berdekatan dengan hari raya Idul Fitri kami membagikan paket lebaran kepada Gan En Hu yang hadir pada hari ini, semoga paket ini walaupun tidak seberapa nilainya tapi merupakan bukti cinta kasih Tzu Chi kepada sesama (kiri).
  • Thjin Hordil Shixiong memberikan sharing mengenai makna dari Idul Fitri yaitu kembali seseorang pada fitrahnya yang suci (kanan).

Berdekatan dengan hari raya Idul Fitri kami membagikan paket lebaran kepada Gan En Hu yang hadir pada hari ini, semoga paket ini walaupun tidak seberapa nilainya tapi merupakan bukti cinta kasih Tzu Chi kepada sesama dan tentunya kami mengharapkan agar pemberian ini dapat bermanfaat bagi para Gan En Hu. Seperti biasa kami juga mengajak para peserta yang hadir untuk bersama-sama belajar isyarat tangan dan mempraktekan lagu Satu Keluarga karena kita semua adalah satu keluarga, hidup di bumi yang sama.

Tak terasa kita berada diakhir acara,  Kami memberikan hormat kepada Master Cheng Yen dan berdoa bersama agar dunia bebas dari bencana. Semoga kita semua diberi kesempatan untuk dapat terus  melakukan kebajikan, gan en.

  
 

Artikel Terkait

Melestarikan Keindahan Aula Jing Si

Melestarikan Keindahan Aula Jing Si

03 Mei 2016
Pada tanggal 24 April 2016 diadakan gathering anak asuh beasiswa Tzu Chi di aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Kegiatan ini diikuti olah 120 orang anak asuh yang sedang menepuh pendidikan di akademi atau universitas.
Mari, Berbagi untuk Sesama

Mari, Berbagi untuk Sesama

13 Agustus 2010 Sabtu pagi yang cerah 17 Juli 2010, bertempat di kantor pusat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, para relawan Tzu Chi Perwakilan He Qi Selatan tengah sibuk mempersiapkan kegiatan donor darah, yang menjadi agenda rutin dalam jangka waktu 3 bulan sekali.
Tiga Ribu Rumah untuk Korban Gempa Palu dan Lombok

Tiga Ribu Rumah untuk Korban Gempa Palu dan Lombok

15 Oktober 2018

Dalam rangka restorasi pascabencana yang terjadi di Sulawesi Tengah (Palu dan Donggala) dan Nusa Tenggara Barat (Lombok), Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melakukan kerja sama dengan pihak TNI untuk mempercepat proses penyaluran bantuan kemanusiaan.

Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -