Pikiran Manusia yang Menentukan
Jurnalis : Indri Hendarmin (He Qi Utara), Fotografer : Rudi Santoso (He Qi Utara)
|
| ||
Acara diawali dengan menyaksikan lentera kehidupan, ceramah Master Cheng Yen membahas tentang kehidupan masyarakat bergantung pada pikiran manusia, sangat cocok dengan kondisi saat ini dimana telah terjadi konflik di negara Myanmar berkaitan dengan masalah kepercayaan atau agama. Dalam ceramahnya Master Cheng Yen membahas masalah unjuk rasa yang hanya memberikan dampak negatif termasuk pencemaran lingkungan, Master Cheng Yen menghimbau agar setiap orang dapat menenangkan hati dan menyelaraskan hati untuk dapat menciptakan kehidupan yang harmonis, semua tergantung pada niat, sebersit niat baik semua dapat dilakukan, niat buruk hanya menciptakan penderitaan, Master Cheng Yen juga memuji Tzu Ching yang telah mempraktikkan semangat Tzu Chi untuk mewariskan ajaran Jing Si dengan membantu bersumbangsih pada pelatihan Tzu Chi di negara Zimbabwe. Liwan Shixiong pada hari ini juga memberikan sharing yang berkaitan dengan ceramah Master Cheng Yen, Liwan mengatakan bahwa lidah kita tak bertulang, pikiran kita tidak mudah diatur dan majikan kita adalah diri kita sendiri oleh karena itu Liwan Shixiong mengharapkan agar kita dapat menjaga pikiran dan ucapan kita, agar kita membicarakan hal-hal yang bajik, apabila kita mempunyai pikiran tenang dan bersih maka akan menciptakan pikiran yang positif, hal buruk yang terjadi pada kita merupakan ujian untuk melatih kebijaksanaan kita, adanya demontrasi hanya membuat penderitaan bagi rakyat, hendaknya kita berbuat kebajikan untuk dapat merubah nasib kita di mulai dengan satu niat baik dapat membias kebajikan.
Keterangan :
Thjin Hordil Shixiong yang merupakan Relawan Tzu Chi yang beragama Muslim memberikan sharing mengenai makna dari Idul Fitri yaitu kembali seseorang pada fitrahnya yang suci, saatnya bermaaf-maafan, tradisi mudik berarti ajang silahturahmi, pakaian baru merupakan simbol kesucian dimana baju baru bebas dari noda dan Zakat fitrah adalah simbol dari berbagi hati. Acara selanjutnya adalah sharing bersama dari para peserta yang hadir, ada beberapa peserta yang memberikan sharing pada hari ini, sharing pertama dari Ibu Sani yang memuji Yayasan Buddha Tzu Chi sebagai organisasi yang hebat dan ia telah menjadi donatur Tzu Chi dan juga ikut menabung pada celengan bambu. Ada juga sharing dari Bapak Anton yang mengatakan demo yang terjadi pada berbagai tempat diambil hikmatnya, kebijaksanaan antar sesama perlu di tingkatkan, dan mulai berbuat kebajikan dari diri kita sendiri.
Keterangan :
Berdekatan dengan hari raya Idul Fitri kami membagikan paket lebaran kepada Gan En Hu yang hadir pada hari ini, semoga paket ini walaupun tidak seberapa nilainya tapi merupakan bukti cinta kasih Tzu Chi kepada sesama dan tentunya kami mengharapkan agar pemberian ini dapat bermanfaat bagi para Gan En Hu. Seperti biasa kami juga mengajak para peserta yang hadir untuk bersama-sama belajar isyarat tangan dan mempraktekan lagu Satu Keluarga karena kita semua adalah satu keluarga, hidup di bumi yang sama. Tak terasa kita berada diakhir acara, Kami memberikan hormat kepada Master Cheng Yen dan berdoa bersama agar dunia bebas dari bencana. Semoga kita semua diberi kesempatan untuk dapat terus melakukan kebajikan, gan en. | |||