Portal Menjadi Relawan Tzu Chi
Jurnalis : Jia Hui (Tzu Chi Batam), Fotografer : Jenny Agusri (Tzu Chi Batam)Para calon relawan mengisi data pendaftaran relawan melalui barcode.
Tzu Chi Batam kembali mengadakan Sosialisasi Relawan Baru yang terakhir di tahun 2022 pada Minggu 23 Oktober 2022. Sosialisasi yang diadakan setiap tahun sebanyak tiga kali ini tidak lain adalah untuk mengajak lebih banyak orang untuk turut bersumbangsih, menanamkan nilai kemanusiaan dan menggalang hati untuk menjadi bagian dari barisan insan Tzu Chi. Sosialisasi ini diikuti oleh 29 calon relawan baru.
Sebelum jam 9 pagi, calon relawan sudah berangsur-angsur berdatangan di Aula Jingsi Batam, mengisi absensi di lantai 1 dan diarahkan untuk berkumpul di lantai 3. Sebelum memasuki ruang sosialisasi, calon relawan dibagi ke dalam 5 kelompok yang masing-masing kelompok terdapat seorang mentor. Hal ini dilakukan untuk lebih mudah menjangkau dan memberikan informasi kepada calon relawan.
Alexander Prayoga membawakan materi perkenalan dan visi misi Tzu Chi.
Sosialisasi dimulai pada jam 9.15 dengan pemberian hormat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Master Cheng Yen. Kemudian dilanjutkan dengan perkenalan dan visi-misi Tzu Chi yang dibawakan oleh Alexander Prayoga. Ia menjelaskan 3 peristiwa yang menyentuh hati Master Cheng Yen untuk mendirikan Tzu Chi, yaitu 3 suster Katolik yang datang menemui Master, Master melihat bercak merah di lantai dari seorang wanita keguguran akibat tidak mampu membayar biaya rumah sakit, dan 30 ibu rumah tangga yang menyisihkan 50 sen setiap hari dari uang belanjanya ke celengan bambu.
Calon relawan juga diajak untuk melihat kembali kegiatan yang telah dilakukan Tzu Chi dengan pemutaran video kilas balik Tzu Chi. Pada saat break time, sambil menikmati suguhan kue dan minuman, calon relawan diberi panduan untuk mengisi data formulir pendaftaran via barcode dari handphone.
Agus Turbarianto (kiri kedua), salah satu relawan yang hadir di Sosialisasi Relawan Baru.
Di sesi sharing peserta, sebanyak 4 orang yang memberanikan diri untuk sharing ke depan dan menberikan kesannya mengenai Tzu Chi. Di antara ada Agus Turbarianto. Agus bercerita mengenal Tzu Chi karena istrinya adalah salah satu penerima bantuan Tzu Chi atau yang biasa disebut Gan En Hu. Istrinya mengidap penyakit diabetes pada tahun 2021. Luka pada kakinya yang mengharuskannya operasi melalui BPJS, namun pengobatan yang mahal tidak sanggup dibiayai oleh Agus yang pekerjaannya terkendala akibat pandemi. Agus kemudian mengajukan bantuan kepada Tzu Chi.
“Selain saya dapat bantuan, saya ingin memberi bantuan ke Tzu Chi dengan tangan saya juga. Jadi saya mengikuti kegiatan-kegiatan dari Tzu Chi, seperti saat vaksin, saya jadi relawan untuk menginput data. Begitu juga saya membentuk tempat pemilahan di lingkungan rumah saya sendiri, saya yang buat, dibantu oleh Ibu Nani untuk membentuk tempat pemilahan.” Tutur Agus.
Menariknya, Agus adalah pelopor pembentukan tempat pemilahan daur ulang di wilayah Tiban beberapa waktu lalu. Ia melihat apa yang dilakukan Tzu Chi sangat bermanfaat dan bermaksud untuk mengajak warga tempat tinggalnya untuk melakukan hal positif ini, dari barang-barang tidak berguna dan menghasilkan sesuatu yang berguna. Melakukan hal yang kecil yang nantinya bisa memberi dampak dan berkontribusi untuk kegiatan amal.
Pada kesempatan kali ini, Agus juga turut mengajak adik iparnya untuk mengikuti sosialisasi. Adik iparnya tertarik dan Agus mengajaknya untuk melihat langsung dan mengenal Tzu Chi lebih dekat. “Saya mengucapkan terima kasih selain pengobatan kepada istri saya juga, Tzu Chi memberikan bantuan biaya pendidikan untuk anak saya yang kedua, yang saat ini sekolah di SMKN 4 Batam.” Ucap Agus ketika ditemui seusai kegiatan.
Para calon relawan turut memperagakan isyarat tangan lagu Satu Keluarga.
Di akhir acara, tim isyarat tangan menampilkan isyarat tangan “Satu Keluarga“ yang diikuti oleh calon relawan yang hadir. Calon relawan dipersilakan meninggalkan ruangan setelah pemberian hormat kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Master Cheng Yen.
Linda, sebagai koordinator kegiatan sosialisasi relawan bersyukur dengan kerja sama tim yang baik sehingga kegiatan berjalan lancar walaupun adanya hambatan kekurangan mentor akibat bertepatan dengan kegiatan pembagian beras yang membutuhkan lebih banyak relawan. Namun Linda bersama relawan lain juga sudah mempersiapkan diri untuk menjadi mentor apabila situasi membutuhkan.
“Sebenarnya ini adalah kegiatan komunitas, kerja sama dari komunitas sangat penting. Jadi semua relawan sangat kooperatif, kegiatan ini berjalan lancar”. Ungkap Linda.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Kuntum Teratai Baru
25 September 2018Sebanyak 21 relawan baru Tzu Chi di Tangerang mengikuti sosialisasi relawan baru. Mereka sangat antusias karena bisa mengenal lebih dalam tentang Tzu Chi, seperti misi-misi Tzu Chi, budaya humanis Tzu Chi, juga tentang Master Cheng Yen.
Sosialisasi Calon Relawan Tzu Chi di Singaraja
21 November 2016Yayasan Buddha Tzu Chi Bali terus berupaya menambah jumlah relawan Tzu Chi, salah satunya dengan cara menggelar sosialisasi. Kali ini, sosialisasi yang digelar pada penghujung Oktober, yakni pada 30 Oktober 2016 ini diikuti oleh 53 orang.
Bertambahnya Barisan Insan Tzu Chi di Bandung
10 November 2023Sebanyak 58 peserta hadir pada sosialisasi relawan baru yang digelar Tzu Chi Bandung pada 4 November 2023.