Potret Cinta Kasih Universal di Tengah Pandemi
Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Arimami Suryo ASantri Pesantren
Al-Quran Tuhfatul Athfal menerima langsung paket sembako Tzu Chi.
Pemandangan sawah yang hijau nan indah di kanan kiri mengiringi perjalanan relawan Tzu Chi dari Jakarta menuju Desa Marengmang di Kecamatan Kalijati, Kabupaten Subang pagi itu, Kamis 2 Juli 2020. Masih dalam rangkaian menyalurkan paket sembako bagi masyarakat yang secara ekonomi terpukul akibat virus corona. Rombongan 10 relawan ini dikomandoi oleh Joe Riyadi, Ketua Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Indonesia.
Ada dua lokasi yang menerima bantuan Tzu Chi kali ini. Keduanya adalah pesantren, yakni Pesantren Al-Quran Tuhfatul Athfal di Desa Marengmang dan Pesantren At-Tawazun di Kecamatan Kalijati.
Kehadiran relawan di Pesantren Al-Quran Tuhfatul Athfal disambut hangat Pengasuh Pesantren, KH. Muhammad Musa Muttaqin beserta para pengajar, dan santri. Sebelum masuk ke area pesantren, rombongan dicek suhu tubuh dan langsung mencuci tangan di keran air yang tersedia.
Sembari menunggu datangnya rombongan dari Komando Operasi Angkatan Udara I (KOOPS AU I) yang juga datang dari Jakarta, para relawan diajak berkeliling melihat bangunan pesantren. Terdapat asrama, sekolah, masjid, dan beberapa ruangan yang masih belum rampung.
Pengasuh Pesantren,
KH. Muhammad Musa Muttaqin tengah berdiskusi dengan salah satu relawan Tzu Chi.
Pesantren Al-Quran Tuhfatul Athfal sudah berdiri selama 30 tahun. Jumlah santrinya saat ini mencapai 400 anak dari jenjang tsanawiyah atau menengah pertama serta aliyah atau menengah atas. Para santri berasal dari berbagai kota, bahkan hingga Jambi di Sumatera.
Pengasuh Pesantren, KH. Muhammad Musa Muttaqin yang juga merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Subang sangat menghargai kehadiran para relawan serta bantuan berupa 150 paket sembako.
“Tentunya kami menyampaikan terima kasih atas bantuannya yang peduli kepada pesantren. Walau bagaimana, pesantren sangat membutuhkan bantuan berupa sembako,” ujarnya.
KH. Muhammad Musa Muttaqin juga berharap Tzu Chi dapat membantu pesantren di bidang pelatihan wirausaha.
“Agar pesantren ini bisa terus berjalan, Maka harus ada usaha yang menyokong pesantren ini, yakni mereka (para santri dan pengurus) bisa belajar untuk wirausaha. Itu yang akan kita kembangkan. Mudah-mudahan dengan beliau (para relawan Tzu Chi) datang ke sini, berkenan (membantu),” tambahnya.
Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I, Marsekal Pertama (Marsma) Tri
Bowo Budi Santoso saat tiba di Pesantren Al-Quran
Tuhfatul Athfal.
Usai para relawan diajak melihat lingkungan pesantren, rombongan TNI Angkatan Udara akhirnya tiba juga. Seperti diketahui bersama, dalam penyaluran bantuan sembako selama masa pandemi, Tzu Chi bekerjasama dengan TNI dan Kepolisian Republik Indonesia.
“Saya rasa hampir semua pondok pesantren punya keterbatasan yang perlu kepedulian. Oleh karena itu saya mengajak kepada seluruh tokoh masyarakat yang punya rejeki lebih, untuk bisa berbagi kasih, lebih peduli dengan lingkungannya untuk sama-sama gotong royong, membantu masyarakat yang kesulitan,” kata Panglima Komando Operasi Angkatan Udara I, Marsekal Pertama (Marsma) Tri Bowo Budi Santoso.
Kepada para santri, Panglima juga berpesan, bahwa selain belajar agama, juga harus mengembangkan keterampilan agar menjadi generasi yang mandiri dan kompeten.
“Kreatifitas adik-adik dalam mengembangkan bakat di bidang ekonomi itu harus terus dipertajam, digali jenis usaha apa yang adik-adik paling mantap. Di sini (Kapubaten Subang), banyak potensi, ada nangka, ada pisang, mungkin nanti bisa dibikin kripik, rambutan, dan lainnya,” tegasnya.
Indahnya Tolong-menolong
Zulfa Maulida dan
sahabatnya Ayu Rahmadini (kanan).
Zulfa Maulida dan sahabatnya Ayu Rahmadini, merupakan santriwati kelas 10 yang ditugaskan untuk menyambut para rombongan tamu dengan berseragam Pagar Nusa. Pagar Nusa merupakan seni bela diri di Nahdlatul Ulama (NU). Keduanya sangat senang pesantren mereka dikunjungi oleh relawan Tzu Chi dan prajurit TNI.
“Kami senang ada yang bantu, kan keadaan sedang begini dan memang baru kali ini,” kata Zulfa tentang bantuan paket sembako.
“Alhamdulillah bersyukur, berati masih ada yang mau bantu. Soalnya dalam keadaan seperti ini kan susah menjalani kegiatan-kegiatan,” sahut Ayu.
Keduanya juga merasakan betapa indahnya hidup saling berdampingan dan saling tolong-menolong yang mereka saksikan dari kunjungan para relawan Tzu Chi ke pesantren mereka.
Tampak Joe Riyadi saat berada di Pesantren At-Tawazun di Kecamatan Kalijati.
Usai membagikan 150 paket sembako di Pesantren Al-Quran Tuhfatul Athfal, rombongan relawan berserta rombongan TNI menuju lokasi kedua, yakni Pesantren At-Tawazun. Sambutan di pesantren kedua ini sama hangatnya dengan yang pertama. Di sini jumlah sembako yang diberikan juga sebanyak 150 paket.
“Kami juga menyampaikan terima kasih atas bantuan terkait Covid-19 ini kepada TNI, juga Yayasan Buddha Tzu Chi, mudah-mudahan bantuan ini bermanfaat,” kata KH. Musyfik Amrullah, Pengasuh Pesantren At-Tawazzun.
Salah seorang santri Pesantren At-Tawazzun menerima paket sembako dari Tzu Chi.
Para relawan Tzu Chi
berbincang dengan KH. Musyfik Amrullah, Pengasuh Pesantren At-Tawazzun.
Bantuan Tzu Chi kepada pesantren tentu bukan yang pertama kalinya. Kunjungan dan bantuan ini pun menegaskan semangat cinta kasih universal Tzu Chi.
“Kita membantu sesama, kan banyak saudara-saudara kita yang terdampak Covid-19. Sedangkan kami juga terus belajar untuk mengasihi sesama kita. Bantuan ini Tzu Chi berikan supaya masyarakat bisa melewati masa pandemi ini,” pungkas Ricky Budiman, relawan Tzu Chi.
Editor: Hadi Pranoto
Artikel Terkait
Oase di Tengah Pandemi
11 Mei 2020Seribu Paket Sembako di Kelurahan Cipinang Besar Utara
30 Juli 2020Hari ini, Kamis 30 Juli 2020, Tzu Chi Indonesia kembali menyalurkan 1.000 paket sembako di Kelurahan Cipinang Besar Utara, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur. Yanto (54), yang sehari-hari berjualan lumpia keliling begitu senang mendapatkan paket sembako dari Tzu Chi. Apalagi sejak pandemi Corona, penghasilannya turun 50 persen.