Relawan Elisa Intan (kanan) menjelaskan manfaat eco enzyme bagi pelestarian lingkungan. Lalu Jenni Lo menjelaskan proses pembuatannya.
Relawan Tzu Chi di Komunitas Hu Ai Medan Perintis mengadakan sosialisasi tentang manfaat dan praktik pembuatan eco enzyme di lingkungan warga di Jalan Besar Tembung Medan pada Minggu 27/08/2023. Ini berawal dari melihat lingkungan dan kondisi air yang kurang bersih di salah satu rumah penerima bantuan Tzu Chi yakni di rumah Ayub Rajagukguk.
“Dua pekan yang lalu anak saya kulit di bagian kaki dan tangan banyak benjolan seperti bisul. Saya diberi oleh relawan eco enzyme untuk dioleskan pada bagian kulit anak saya yang bermasalah. Setelah pemakaian dua minggu, benjolan dan bisul yang ada di kedua tangan dan kakinya menjadi hilang dan sembuh. Hari ini relawan datang berbagi dengan kami untuk belajar membuat eco enzyme dan menjelaskan manfaatnya,” kata Meliana Hutabarat, ibu dari Ayub.
Meliana menceritakan manfaat eco enzyme yang sudah dirasakannya.
Di lingkungan rumah Meliana, sumber air sumur kurang bersih sehingga anaknya pun mengalami penyakit kulit dan bisul. Melihat hal ini relawan tergerak hati untuk mengajarkan cara membuat eco enzyme. Tak hanya Meliana, para tetangga Meliana pun antuasias ikut praktik.
Apa itu eco enzyme? eco enzyme adalah cairan alami multi fungsi dari hasil olahan bahan organik, seperti limbah sampah dapur yang difermentasi selama tiga bulan dengan rumus dari 1:3:10 (Dr Rosukun Penemu rumus eco enzyme). Rinciannya; 1 bagian gula ,3 bagian Bo dan 10 bagian air.
Warga praktik langsung membuat eco enzyme.
Pembuatan eco enzyme hanya membutuhkan bahan sederhana yang ada di rumah tangga seperti wadah plastik tertutup, bahan organik limbah dapur yang segar berupa ampas kulit buah dan sayur,diolah dengan menggunakan air dan gula molasses/gula aren/gula merah selama 3 bulan.
Hasil dari cairan eco enzyme bermanfaat luar biasa untuk menjaga bumi lebih baik. Membersihkan udara dengan cara spray ke udara, membersihkan dan menjernihkan air dengan penuangan eco enzyme seperti ke selokan, parit, sungai, waduk, danau, dan pengolahan tanah untuk mengembalikan kesehatan dan kesuburan tanah.
Editor: Khusnul Khotimah