Praktik Nyata di Keseharian

Jurnalis : Teddy Lianto, Fotografer : Teddy Lianto

Praktik nyata untuk memilah barang-barang daur ulang dan jenis-jenis barang yang masih dapat dimanfaatkan kembali dilaksanakan murid-murid SMP Strada Maria di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat.

Tanggal 21 Maret 2016, sebanyak 171 murid dengan ditemani 6 orang guru dari SMP Strada Santa Maria Jakarta berkunjung ke Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. “Kami ingin mengenalkan pada anak-anak praktik nyata membangun relasi yang baik dengan sesama manusia dan lingkungan. Karena selama ini mereka hanya tahu secara teori. Kami ingin mengajak agar teori yang telah mereka dapat pelan-pelan dipraktikkan seperti yang ada di Tzu Chi. Karena praktik biasanya lebih mengena daripada teori,” terang Arini, Wakil Kepala SMP Strada Santa Maria, Jakarta Barat yang mengenal Tzu Chi melalui siaran DAAI TV.

Selama hampir sehari penuh anak-anak belajar mengenai sejarah Tzu Chi di Indonesia, aktivitas relawan di tengah masyarakat, dan budaya humanis Tzu Chi. “Anak- anak di sini (Aula Jing Si) dibiasakan mengevaluasi diri mengenai apa yang sudah dikerjakan dan apa yang akan dikerjakan. Harapannya anak-anak dapat mengembangkan kasihnya kepada sesama,” ujar Arini di sela-sela kegiatan.

Dalam sharingnya, Arini, Wakil Kepala SMP Strada Santa Maria berharap para anak didiknya dapat mempraktikkan apa yang dilakukan relawan Tzu Chi.

Dengan melakukan aktivitas selama hampir seharian penuh, banyak hal positif yang Sekar dapatkan, salah satunya ialah pengendalian diri selama berada di dalam kelas.

Tidak hanya itu, anak-anak juga diajak melihat dan praktik langsung proses pemilahan barang daur ulang Tzu Chi dengan mengunjungi Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi. “Semoga kami bisa menjadi lebih  tahu mengenai bagaimana membangun lingkungan hijau yang bersih dan memantapkan kebiasaan  berbagi untuk sesama dalam diri anak-anak,” harap Arini dengan penuh senyum.

Anak-anak juga menyatakan kesediaannya untuk membantu sesama melalui gerakan semangat celengan bambu di sekolah.

Memperoleh Hal Positif

Selama proses pembelajaran, salah seorang murid terus mendengarkan dengan tenang dan mencatat setiap hal yang menarik baginya. Ia adalah Sekar, murid kelas 2 SMP Strada Santa Maria. Sekar yang pada awalnya datang karena itu merupakan jadwal studi wisata dari sekolah, merasa tergugah karena selama kunjungan ia mendapat banyak hal positif dari  setiap sharing yang diberikan. “Yayasan ini sangat bagus bisa menginpsirasi siapa saja yang datang ke sini, memberikan ketenangan karena di sini sangat hening,” terang Sekar menjelaskan perasaannya selama menjalani aktivitas di Aul Jing Si.

Menurut  Sekar, selama pembelajaran banyak hal positif yang bisa ia petik. Salah satunya ialah berbagi kepada sesama, serta kemampuan mengontrol diri untuk diam dan menyimak dengan fokus. Karena dengan diam dan menyimak secara seksama banyak hal yang dapat diserap dan hal baik ini sangat cocok diterapkan terutama di dalam kelas. “Karena di kelas kami satu kelas ada 43 orang murid, jika kita dapat mengontrol diri untuk tenang selama jam pelajaran,  jadi guru enggak capek mengajar dan dapat fokus dalam mengajar,” jelas Sekar yang juga aktif di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) di sekolahnya ini. Dengan melakukan praktik nyata untuk berbagi dan melestarikan lingkungan, Sekar mengaku jadi lebih memahami dan mengerti apa yang relawan Tzu Chi lakukan dan akan mencoba menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.


Artikel Terkait

Pembelajaran Cinta Kasih untuk Siswa Seminari

Pembelajaran Cinta Kasih untuk Siswa Seminari

28 Maret 2016 Kunjungan, pengenalan, serta sharing sekolah Seminari Wacana Bhakti, Pejaten, Jakarta Selatan ke Yayasan Buddha Tzu Chi pada 11 Maret 2016 terkait program pendalaman spiritualitas.
Praktik Nyata di Keseharian

Praktik Nyata di Keseharian

29 Maret 2016 Selama hampir sehari penuh anak-anak belajar mengenai sejarah Tzu Chi di Indonesia, aktivitas relawan di tengah masyarakat, dan budaya humanis Tzu Chi.
Silaturahmi Suster Katolik Carolus Borromeus

Silaturahmi Suster Katolik Carolus Borromeus

26 Januari 2018
Sabtu, 13 Januari 2018 sebanyak 15 relawan menyambut kedatangan rombongan 12 Suster dari Kongregasi Suster-suster Cinta Kasih St. Carolus Borromeus. Kali ini suster yang datang adalah yang berkarya di bidang pendidikan
Sikap mulia yang paling sulit ditemukan pada seseorang adalah kesediaan memikul semua tanggung jawab dengan kekuatan yang ada.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -