Praktik Nyata Melindungi Kebersihan Lingkungan

Siswa kelas 3C Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi melaksanakan kegiatan Ai De Xi Wang, wadah untuk para murid mengenal misi dan visi Tzu Chi yang kali itu diisi dengan tema Mengenal Lebih Dekat Seperti Apa Pelestarian Lingkungan Tzu Chi di Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Cengkareng.

Minggu, 6 November 2016 sebanyak 60 orang yang terdiri dari murid kelas 3C dan guru Sekolah Cinta kasih Tzu Chi, Cengkareng bergerak menuju Depo Pelestarian Lingkungan Tzu Chi Cengkareng, yang berlokasi tidak jauh dari sekolah. Pada kesempatan tersebut mereka melaksanakan kegiatan Ai De Xi Wang, wadah untuk para murid mengenal misi dan visi Tzu Chi yang kali itu diisi dengan tema Mengenal Lebih Dekat Seperti Apa Pelestarian Lingkungan Tzu Chi.

Di depo, para murid dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan melakukan praktik nyata pemilahan sampah, antara lain memisahkan kertas putih dengan kertas berwarna, memilah botol, mencabut stapler, dan menggepengkan minuman kemasan kaleng. “Kita mau anak-anak lebih peduli terhadap lingkungannya. Makanya materinya hari ini adalah pelestarian lingkungan, kemudian ditambah kreasi dari daur ulang. Jadi mereka lebih mengerti bagaimana pelestarian lingkungan dan tahu jika sampah itu ada juga yang bisa didaur ulang,” ujar Lening Linche, PIC acara tersebut.

Di depo, para murid dibagi menjadi beberapa kelompok kecil dan melakukan praktik nyata pemilahan sampah, antara lain memisahkan kertas putih dengan kertas berwarna, memilah botol, mencabut stapler, dan menggepengkan minuman kemasan kaleng.

Lening Linche yang juga mengajar Bahasa Indonesia di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi menerangkan jika kegiatan Ai de Xi Wang merupakan sebuah wadah yang diciptakan sekolah untuk anak-anak kelas 2 hingga 6 SD. Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak anak-anak berkumpul satu kali dalam sebulan di hari Sabtu atau Minggu untuk melakukan hal yang positif daripada hanya sekedar menghabiskan hari dengan bermain.

Usai belajar memilah sampah di depo, para murid diarahkan ke aula gedung A, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi untuk belajar membuat prakarya dari barang daur ulang. Ketika membuat kreasi dari daur ulang, Firnia, peserta kegiatan menerangkan bahwa dengan ikut melakukan pemilahan berarti ia juga turut membantu melestarikan lingkungan dengan menambah nilai guna barang daur ulang sehingga lingkungan sekitarnya dapat kembali hijau. “Jadi nyaman, enak, bersih sehingga nggak gampang terkena penyakit,” ujar Firnia, siswi kelas 3 Sekolah Cinta Kasih ini.

Lening Liche, PIC acara kali itu mengajakpara murid untuk membuat karya dari kertas atau bahan daur ulang

Hal yang sama juga dirasakan Florensia yang membantu memisahkan kertas putih dengan yang berwarna. “Agak sulit tadi. Memisahkan stapler dari buku,” ujar Florensia. Florensia sendiri merasa senang karena jika giat melakukan pemilahan di rumah, keluarganya pasti akan sehat. Dalam keseharian, Florensia juga belajar untuk mengurangi sampah dengan mendonasikan barangnya yang tidak terpakai kepada orang yang membutuhkan. “Barang-barang yang sudah tidak dipakai akan diberikan kepada orang lain,” ujar Florensia yang gemar menanam pohon di taman rumahnya.

Dalam kegiatan tersebut, guru pun kerap mendampingi dan memberikan contoh sehingga murid-murid bisa menirunya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Dengan adanya praktik nyata ini, diharapkan anak-anak dapat memiliki sebuah gambaran, bagaimana cara pemilahan barang daur ulang di rumah mereka masing-masing. Karena semua orang bertanggung jawab untuk melindungi kebersihan lingkungan mereka, serta bumi tempat kita tinggal.