Program Bebenah Kampung Tzu Chi Hadir di Banyumas, 500 Rumah Akan Direnovasi

Jurnalis : Aryan (Sekretariat Tzu Chi), Fotografer : Aryan, Marwan Yaumal Akbar (Sekretariat Tzu Chi)

Tim Sekretariat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia menjelaskan tujuan dan mekanisme Program Bebenah Kampung kepada warga yang hadir untuk memastikan mereka memahami proses renovasi rumah tidak layak huni yang akan dilaksanakan.

Selasa, 29 April 2025, sebanyak 25 warga dari Desa Dawuhan dan Desa Papringan mengikuti proses verifikasi dan wawancara dalam rangka pelaksanaan Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni. Program ini merupakan kerja sama antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Pemerintah Kabupaten Banyumas yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hunian masyarakat berpenghasilan rendah melalui renovasi rumah yang dinilai tidak layak huni.

Kegiatan verifikasi dan wawancara dimulai pada pukul 09.00 WIB dan bertempat di Kantor Desa Dawuhan. Proses ini dilaksanakan langsung oleh tim dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, dengan dukungan dan pendampingan dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banyumas. Selain itu, kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Wakil Kepala Desa Dawuhan, yang memberikan sambutan dan dukungan penuh terhadap kelancaran proses pendataan dan peninjauan lapangan.

Perwakilan Yayasan Buddha Tzu Chi, didampingi oleh perwakilan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Banyumas, serta Wakil Kepala Desa Dawuhan, ikut melihat langsung proses verifikasi.

Program Bebenah Kampung menjadi bagian dari upaya berkelanjutan pemerintah daerah untuk menanggulangi kemiskinan struktural melalui perbaikan infrastruktur dasar, khususnya di sektor perumahan. Di Kabupaten Banyumas sendiri, program ini direncanakan akan menyasar 23 desa yang tersebar di 13 kecamatan, dengan harapan dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat, aman, dan layak huni bagi masyarakat.

Melalui proses verifikasi dan wawancara ini, tim pelaksana mengevaluasi kondisi rumah warga yang telah mendaftar sebagai calon penerima bantuan. Evaluasi meliputi aspek kelayakan bangunan, kondisi sosial ekonomi penghuni, serta kesiapan masyarakat untuk turut serta dalam proses perbaikan rumah secara gotong royong. Tahapan ini sangat penting sebagai dasar penentuan prioritas penerima manfaat, sekaligus memastikan bahwa bantuan yang diberikan tepat sasaran dan berdampak jangka panjang.

Warga Desa Dawuhan dan Papringan menyimak berbagai penjelasan dan menunggu giliran untuk mengikuti verivikasi dan wawancara program renovasi rumah tidak layak huni.

Kolaborasi Nasional untuk Hunian Layak
Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni merupakan bagian dari Program 3 Juta Rumah (Membangun dan Merenovasi), yang merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) dan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Program ini ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kurang mampu dengan menyediakan hunian yang layak, aman, dan sehat. Renovasi rumah tidak hanya memperbaiki kondisi fisik bangunan, tetapi juga memberikan harapan baru bagi keluarga penerima manfaat untuk hidup lebih bermartabat.

Secara nasional, program ini menargetkan renovasi sebanyak 2.000 unit rumah, yang tersebar di empat wilayah prioritas. Keempat wilayah tersebut meliputi:

  • DKI Jakarta: Sebanyak 500 unit rumah ditargetkan untuk direnovasi, dengan fokus di Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat. Wilayah ini dikenal sebagai salah satu kawasan padat penduduk dengan banyak rumah yang tidak memenuhi standar kelayakan.
  • Provinsi Banten: Sebanyak 500 unit rumah akan direnovasi di wilayah Tangerang, yang memiliki sejumlah kawasan pemukiman dengan tingkat kepadatan dan kerentanan sosial ekonomi yang cukup tinggi.
  • Provinsi Jawa Tengah: Kabupaten Banyumas menjadi wilayah sasaran di provinsi ini, dengan target renovasi sebanyak 500 unit rumah. Banyumas dipilih karena masih terdapat sejumlah desa yang memiliki rumah tidak layak huni dalam jumlah signifikan, sehingga membutuhkan perhatian dan penanganan segera.
  • Provinsi Jawa Barat: Sebanyak 500 unit rumah di Kota Bandung juga menjadi bagian dari program ini, mengingat masih adanya kantong-kantong kemiskinan di kawasan perkotaan yang memerlukan intervensi perbaikan hunian.

Tim Sekretariat Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia tengah melakukan verifikasi data para warga calon penerima bantuan di Kantor Desa Dawuhan, Banyumas.

Program ini merupakan bentuk nyata sinergi antara pemerintah pusat dan lembaga kemanusiaan dalam menjawab tantangan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Melalui pendekatan kolaboratif, diharapkan tidak hanya terjadi perbaikan fisik rumah, tetapi juga penguatan komunitas dan peningkatan kesadaran akan pentingnya lingkungan tempat tinggal yang sehat dan layak.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Doa Oma Ng Ai Lien yang Terkabul

Doa Oma Ng Ai Lien yang Terkabul

03 November 2016

Relawan Tzu Chi memberikan bantuan bedah rumah Oma Ng Ai Lien yang sangat memprihatinkan. Lebih kurang lima minggu pengerjaan pembangunan, penyerahan kunci rumah pun diladakan pada tanggal 25 Oktober 2016. Kini rumah Oma sudah bisa ditempati bersama keluarganya dengan tenang dan gembira. 

Kami Datang, Kami Lihat, Kami Peduli

Kami Datang, Kami Lihat, Kami Peduli

05 November 2018
Keterbatasan ekonomi yang melanda Jumiah saat ini mengharuskannya tinggal di rumah tua, di samping kandang sapi milik tetangganya. Dinding rumahnya hanya bilik bambu tipis dengan lantai tanah, dan atapnya bocor di beberapa bagian. “Kadang cucu saya terpaksa tidur dengan ember menutupi wajah kalau hujan lebat,” kata Jumiah berkaca-kaca.
Kado Imlek untuk Cin Siang

Kado Imlek untuk Cin Siang

09 Februari 2022

Relawan Tzu Chi Cabang Sinar Mas membantu perbaikan rumah Cin Siang di Kampung Suka Damai, Desa Pangkalan, Teluknaga, Tangerang. Sukacita dirasakan seluruh keluarga Cin Siang.

Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -