Program Bedah Rumah Tzu Chi di Sukabumi Dimulai

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Teksan Luis (kiri) mengajak relawan Tzu Chi Sukabumi untuk bergotong royong membongkar kusen dan dinding gedek rumah Dede Supandi di Kampung Koleberes Wetan, Kelurahan Dayeuhluhur, Kota Sukabumi.

Program bedah rumah dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia terus berjalan tidak hanya di DKI Jakarta tetapi juga menjangkau ke pelosok-pelosok daerah. Salah satunya di Kota Sukabumi, Jawa Barat. Program bedah rumah ini merupakan upaya Tzu Chi dalam mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih baik, sehat, dan sejahtera.

Pada Jumat, 5 Januari 2024, relawan Tzu Chi membongkar tiga unit rumah yang segera dibangun kembali menjadi rumah layak huni. Tiga rumah ini berlokasi di Kelurahan Dayeuhluhur, Kota Sukabumi dan mendapat apresiasi dari relawan Sukabumi dan masyarakat di Kota Sukabumi.

Ketiga rumah itu adalah milik Ibu Nining Ratningsih di Kampung Cigadog Rt 01, rumah Bapak Dede Supandi Kampung Koleberes wetan Rt.03, dan rumah Ibu Icoh Kampung Koleberes Wetan Rt 04. Ketiga unit rumah ini berada di Rw. 12 Kelurahan Dayeuhluhur, Kota Sukabumi, Jawa Barat.

Relawan Tzu Chi Jakarta dan Sukabumi bergotong royong membongkar rumah yang akan dibangun kembali menjadi hunian yang sehat, bersih dan layak huni.

Pembongkaran rumah dilakukan oleh delapan orang relawan Tzu Chi Jakarta dan tujuh orang relawan Tzu Chi Sukabumi yang secara bergotong royong membongkar rumah yang memang kondisinya sudah sangat memprihatinkan dan kurang layak huni dan membahayakan pemiliknya – sewaktu-waktu bisa roboh.

Benardy, Koordinator Relawan Tzu Chi Sukabumi mengatakan bahwa awalnya ada tujuh unit rumah yang diajukan untuk dibedah, namun setelah dilakukan survei maka diputuskan tiga rumah ini yang layak dibantu. Salah satu syarat bedah rumah ini adalah pemiliknya harus bisa membuktikan kepemilikan rumah dan tanah secara sah dan bersedia untuk tidak mengalihkan kepemilikan rumah selama minimal 10 tahun. Tujuannya adalah agar bantuan ini memang benar-benar tepat sasaran.

“Memang ketiga rumah itu benar-benar sudah tidak layak huni,” tegas Benardy.
Teksan Luis, relawan Tzu Chi Jakarta mengatakan bahwa tujuan bedah rumah Tzu Chi ini adalah agar warga bisa hidup sehat, nyaman, dan sekaligus dapat meningkatkan perekonomian warga. “Kita (relawan Tzu Chi)  berharap program bedah rumah ini dapat meningkatkan kualitas hidup warga dengan tinggal di rumah yang lebih layak huni dan sehat,” kata Teksan.

Benardy Koordinator relawan Tzu Chi Sukabumi (kiri) merasa terharu atas perhatian Tzu Chi Indonesia kepada warga Sukabumi yang rumahnya tidak layak huni.

Bersyukur Rumah Dibangun Kembali
Salah satu penerima bedah rumah adalah Nenek Icoh (80), warga Kampung Koleberes Wetan Rt 04/12. Nenek Icoh tinggal di rumah berdinding setengah tembok dan bilik kayu di pemukiman padat penduduk. Komarudin (60), anak dari Nenek Icoh yang bekerja sebagai buruh bangunan menceritakan kondisi rumahnya ini.

Nenek Icoh sangat senang rumahnya dibangun oleh Yayasan Tzu Chi. Nenek Icoh beberapa waktu yang lalu sempat terjatuh di dalam rumah karena lantai rumah yang licin karena atap rumah yang bocor.

Rumah Nenek Icoh kondisinya sangat tidak sehat dan jauh dari kata nyaman. Di ruangan kamar dan dapur banyak kayu-kayu yang mulai keropos di dalam rumahnya.

Rasa bahagia yang sama juga dirasakan Dede Supandi, warga Kampung Koleberes wetan Rt.03 yang hanya berjarak lebih kurang 6o meter dari rumah Nenek Icoh. “Beberapa bulan lalu sekitar bulan Oktober 2023, ada relawan datang bersama Pak RW ngabarin rumah kalau rumah saya masuk dalam program bedah rumah, Alhamdulillah, gembira saya,” ucap Dede yang sehari-hari berjualan jengkol.

Komarudin, anak dari Nenek Icoh menunjukkan ruangan-ruangan di dalam rumah Nenek Icoh yang berdinding gedek. Komarudin sangat senang rumah yang sejak ia kecil belum pernah dibangun kini bisa dibangun kembali menjadi rumah berdinding tembok.

“Ini rumah kalau hujan datang atapnya dari dalam rumah saya tutup sama terpal biru, lantai pada basah semua, ini kaki pada sakit, dingin,” ucap Komarudin ketika menunjukkan ruangan di dalam rumahnya.

Komarudin juga mengatakan  awal mulanya rumah orang tuanya bisa masuk dalam program bedah rumah Tzu Chi. “Awalnya Pak RW datang ke sini, foto-fotoin rumah, trus dia bilang mudah-mudahan nanti ada yang survei, trus beberapa bulan kemudian ada datang relawan ke sini ngasih beras sama sembako dan bilang mudah-mudahan rumahnya bisa dibangun (kembali),” ungkap Komaudin.

Nenek Icoh juga mengungkapkan rasa syukur dan senang ketika ditanya oleh Komarudin dengan bahasa Sunda.

Mak rumah Mak mau dibangun jeng iye atohh nte,” (“Mak rumah Mak mau dibangun sama relawan senang tidak”?).

Dibangun jeng saha?” (“Dibangun sama siapa?”)

Iye relawan, Atoh ente” (ini relawan, senang tidak?)

Atoh” (senang)”jawab Nenek Icoh sambil tertawa.

Komarudin mengatakan jika hujan tiba hampir seluruh lantai rumahnya basah. Atap kayu rumah yang keropos dan genting rumah yang pecah membuat “kecemasan dan ketakutan” melanda keluarga ini jika musim penghujan tiba.

Pada bulan Oktober 2023, relawan Tzu Chi bersama Ketua RW 12 datang langsung dan mendata serta menanyakan kelengkapan surat-surat rumah dan kelengkapan lainnya Dede menjelaskan kondisi rumahnya saat ini atap rumahnya banyak yang bocor. Rumahnya ditinggal ia beserta istri dan kedua anaknya. Kayu-kayu rumah banyak yang keropos, dan tembok rumah dibuat setengah bata dan setengahnya lagi dari anyaman bambu. Jika hujan sudah pasti bocor disana-sini, dan jika ada angin Dede hanya bisa berdoa dan berharap rumahnya tidak ambruk.  Tiang penyangga rumah Dede sudah lapuk dan dinding anyaman bambu sudah banyak yang terkelupas.

“Makanya Alhamdulillah terima kasih banget untuk perhatiannya kepada keluarga saya, rumah saya dibangun kembali,” ucap Dede terharu.

Sejak tahun 2008, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melakukan Program Bebenah Kampung yang diawali dengan pembangunan 82 rumah warga di daerah Dadap, Cengkareng, Jakarta Barat. Dengan slogan 3 S (Sehat Rumah, Sehat Warga, Sehat Ekonominya), Tzu Chi berupaya mewujudkan rumah yang bersih, sehar, dan layak untuk warga kurang mampu.

Dalam perjalanannya program ini terus berlanjut dan tidak hanya di wilayah Jakarta, tetapi juga di berbagai kota-kota lainnya di Indonesia, seperti Bandung, Medan, Padang, Palembang, Kepulauan Riau, Singkawang, Makassar, Biak, Lombok, Manado, Pontianak, dan lainnya. Total rumah yang sudah dibangun hingga saat ini (tahun 2022) sebanyak 1.326 unit rumah.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Bergotong Royong Mengecat Rumah di Kamal Muara

Bergotong Royong Mengecat Rumah di Kamal Muara

07 Maret 2022

Lima puluh orang relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 2, Hu Ai Pluit 1 dan 2 mengecat tiga unit rumah yang sedang dibangun oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di Kamal Muara.

Melihat Langsung Bedah Rumah Tzu Chi di Pademangan

Melihat Langsung Bedah Rumah Tzu Chi di Pademangan

05 Agustus 2018

Setelah September tahun lalu melihat dari dekat seperti apa Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng, TBN kembali mengunjungi karya kemanusiaan Tzu Chi Indonesia lainnya. Kali ini, Jumat 3 Agustus 2018 mereka melihat rumah-rumah warga Pademangan Jakarta Utara yang telah diperbaiki oleh Tzu Chi.

Sebuah Ikhtiar Menghadirkan Rumah Layak Huni bagi Warga Prasejahtera

Sebuah Ikhtiar Menghadirkan Rumah Layak Huni bagi Warga Prasejahtera

01 September 2022

Darwis (57) diliputi haru ketika tim relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Utara 1 pagi itu tiba di rumahnya, Selasa 30 Agustus 2022 untuk menyurvei kondisi rumah juga kehidupannya sehari-hari.

Melatih diri adalah membina karakter serta memperbaiki perilaku.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -