Puasa Bentuk Pelatihan Diri

Jurnalis : Supriadi Marthaen (Tzu Chi Biak), Fotografer : Nining Tanuria (Tzu Chi Biak)

Barisan relawan Tzu Chi menyambut tamu undangan dan masyarakat sekitar dengan senyuman cerah

“Musuh terbesar kita bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri” Kata Perenungan Master Cheng Yen

Ibadah puasa merupakan bentuk pelatihan diri yang dijalankan umat Muslim setiap bulan Ramadhan. Bentuk pelatihan diri ini sejalan dengan apa yang dijalani pada jalan Bodhisatwa, Tzu Chi kantor penghubung Biak kembali mengadakan acara berbuka puasa bersama. Acara ini sudah diselenggarakan mulai tahun 2012 lalu namun pada tahun ini memiliki perbedaan yang terletak pada tempat acara. Di tahun sebelumnya KP Biak selalu menjadi tuan rumah dan khusus untuk tahun ini bertepatan pada 19 Juli 2014, lokasi yang dipilih yaitu  Sekolah Al Madinah, Sorido. Alasan kuat dipilihnya tempat di luar KP Biak adalah sebagai salah satu upaya untuk terciptanya kebersamaan dengan masyarakat setempat dan menggalang hati mereka secara langsung. Langkah seperti itu akan membuka peluang baik yang dapat membentuk xie li baru di areal masyarakat Biak. Peserta yang diutamakan berasal dari kalangan anak dan remaja dari Panti Asuhan Hidayatullah 29 anak, Pondok Pesantren Babbusalaam ada 52 anak, Sekolah Al-Madinah ada 58 anak dan tamu yang hadir dari warga sekitar, simpatisan serta relawan Tzu Chi kurang lebih 300 orang.

Anak-anak sekolah  Al Madinah memperagakan Shou Yu “LaskarPelangi” dengan antusias

Pengharapan Baik
Tujuan diutamakannya anak-anak dalam acara berbuka puasa kali ini adalah KP Biak sedang berupaya merintis komunitas remaja Tzu Shao dan juga anak-anak kelas Budi Pekerti. Sehingga diharapkan acara berbuka puasaini menjadi langkah pertama untuk menjalin jodoh baik dengan komunitas anak-anak. Sebelumnya KP Biak sudah menjalin jodoh baik dengan komunitas Rumah Baca Pelangi, Rumah Baca Opiaref, Taekwondo dan Wushu. Upaya menggalang jodoh baik berlanjut dengan Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi (SMAT) yang disampaikan oleh Nining shijie. Mensosialisasikan celengan bambu dapat mendidik pola hidup anak dengan menyisihkan sebagian uang jajan mereka untuk menolong sesama. Bukan besaran dana yang diutamakan melainkan niat baik yang tulus untuk berbuat kebajikan setiap kali mereka memasukkan logam ke celengan bambu Tzu Chi.

Anak-anak sekolah Al Madinah dan para relawan melakukan Anjali dengan membungkuk kan badan 90 derajat sebagai cirri khas budaya humanis  Tzu Chi dalam mengucap syukur “Gan En” kepada para tamu undangans etelah Shou Yu “SatuKeluarga

Tanggapan positif datang dari para guru di Sekolah Al Madinah, salah satunya Ibu Hidayatul Qoriyah. Beliau mengungkapkan perasaan senang yang dirasa, disamping itu anak-anak mendapat pengetahuan tambahan mengenai kebiasaan beramal sejak dini melaui celengan bambu. Dalam acara ini anak-anak Al-Madina menampilkan pertunjukkan Shou Yu “Laskar Pelangi” sebagai pembuka dan diakhir acara mereka melakukan Shou Yu “Satu Keluarga” bersama relawan Tzu Chi. Sebelum melakukan pertunjukkan anak-anak sudah berlatih bersama relawan Tzu Chi selama 2 minggu dan mereka dapat tampil dengan baik dan bersemangat. Sedangkan anak-anak dari Pondok Pesantren Babbusalaam menampilkan qasidah yang menghibur. Rangkaian acara siraman rohani Ustad Burhan mengingatkan pentingnya bersumbangsih kepada sesama, menurut beliau seorang yang tidak pernah mempraktekkan ajaran agamanya dalam kehidupan nyata sama saja bagaikan seorang pendusta agama. Setelah siraman rohani acara dilanjutkan berbuka puasa dengan makan kolak dan es timun. Acara kemudian dilanjutkan dengan Sholat berjamaah dan kemudian makan bersama. Di akhir acara anak-anak dibagikan paket hadiah lebaran oleh para relawan Tzu Chi dan beberapa donatur.

Chandra Shixiong melayani anak-anak  yang ingin makan kolak dengan senyuman tulus

Kegiatan berbuka puasa Tzu Chi KP Biak ini juga mendapatkan apresiasi dari Kabag Kabupaten Biak Numfor. Numfor mewakili Pemerintah Kabupaten Biak menyampaikan rasa terima kasih sekaligus juga harapan bahwa kegiatan serupa yang dihadiri semua elemen agama yang dapat membaur dengan suasana harmonis ini dapat terus dilangsungkan di tahun-tahun mendatang. Hal serupa juga diungkapkan oleh Ustad Burhan selaku Ustad Pembina Sekolah Al Madinah dan Pondok Pesantren Babbusalaam, beliau juga menyampaikan harapan bahwa semoga keteladanan Yayasan Buddha Tzu Chi Biak dalam mengadakan acara lintas agama ini dapat diteladani organisasi-organisasi lainnya.

Budaya humanis tetap ditunjukkan oleh Ade Shixiong pada anak-anak penerima bingkisan


Artikel Terkait

Merengkuh Kebersamaan dan Kehamonisan

Merengkuh Kebersamaan dan Kehamonisan

24 Mei 2018

Menyambut bulan Ramadhan, relawan Tzu Chi mengadakan acara buka puasa bersama anak-anak kurang mampu di Roemah Tawon. Sebanyak 68 anak dan 27 relawan berbaur dan berbagi kasih.


Cinta Kasih Menginspirasi Gan En Hu

Cinta Kasih Menginspirasi Gan En Hu

23 Juli 2014
Untuk menunggu waktu berbuka, relawan Tzu Chi mengisi acara dengan sharing Gan en Hu, Shou Yu, dan juga drama. Selain relawan, beberapa orang Gan En Hu juga mempersembahkan gerakan isyarat tangan “Satu Keluarga”.
Menjalin Silahturahmi Dengan Buka Bersama

Menjalin Silahturahmi Dengan Buka Bersama

24 Juli 2014

di Tzu Chi terdapat keberagamanan agama tapi sikap saling menghargai tetap tumbuh agar membentuk insan yang harmonis. Memasuki 22 hari puasa, insan Tzu Chi dan warga perumahan cinta kasih akan mengadakan acara buka puasa bersama.

Kehidupan masa lampau seseorang tidak perlu dipermasalahkan, yang terpenting adalah bagaimana ia menjalankan kehidupannya saat ini.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -