Puji Syukur Ibu Sri
Jurnalis : Ivon (Tzu Chi Lampung), Fotografer : Ivon (Tzu Chi Lampung)Selain bantuan pengobatan, setiap bulannya Sri Wahyuni (kanan) menerima beras dan kebutuhan dapur lainnya. Ia sangat bersyukur dengan bantuan yang diterimanya selama ini.
Sri Wahyuni adalah salah satu pasien Tzu Chi Lampung yang terkena kanker serviks. Ia seoramg ibu rumah tangga, sementara suaminya bekerja sebagai tukang ojek. “Awalnya saya kenal Tzu Chi waktu saya sakit ada temen yang bantu pas kebetulan hari itu dia mau ke teluk, sekalian ngomong ke yayasan. Jadi hari Minggunya langsung di survei, ya mungkin itu rejeki saya bisa dibantu Tzu Chi,” ucap ibu enam anak ini.
Sri Wahyuni bersama 12 Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi –red) lainnya datang mengikuti kegiatan pembagian paket untuk Gan En Hu pada Jumat, 19 Januari 2018 yang diadakan di kantor Tzu Chi Lampung. Wanita paruh baya ini sudah satu tahun menjadi pasien Tzu Chi Lampung. “Saya nggak nyangka aja dibantu sebanyak ini, mulai dari di survei, berobat ke sana-sini sampai ke dokter spesialis,” ungkapnya penuh syukur.
Tidak hanya merasa bahagia karena dibantu mengobati penyakit yang dideritanya, Sri juga bersyukur karena dibantu dalam banyak hal. “Saya bersyukur sekali, karena bukan hanya dibantu dari pengobatan saja, tapi juga beras, minyak, gula, dan masih banyak lainnya. Apalagi sekarang sudah mendingan, nggak kayak dulu tiap hari ngerasain sakit,” katanya.
Tzu Chi Lampung mengadakan kegiatan pembagian paket sembako untuk Gan En Hu pada Jumat, 19 Januari 2018 yang diadakan di kantor Tzu Chi Lampung.
Usai pembagian paket sembako, relawan bersama penerima bantuan TzuChi berfoto bersama.
Sri juga ingin membantu orang lain seperti Yayasan Buddha Tzu Chi yang sudah membantunya. Meskipun keinginannya menjadi relawan Tzu Chi masih tertunda karena kesibukan mengurus anak, namun keinginan itu masih terus terpatri. Sri juga mengemban Misi Pelestarian Tzu Chi untuk melindungi bumi yang terus rusak. Ia mengumpulkan barang-barang bekas untuk dijual yang sebagian hasil penjualannya disumbangkan ke Tzu Chi sebagai ungkapan syukurnya.
Seperti yang dalam Kata Perenungan Master Cheng Yen bahwa “Beramal bukanlah hak khusus orang kaya, melainkan wujud kasih sayang semua orang yang penuh ketulusan” hal ini juga dilakukan oleh Sri Wahyuni. Demikianlah insan Tu Chi yang akan terus belajar untuk berbagi kasih kepada sesama tanpa melihat agama, ras, suku, dan budaya.
Editor: Yuliati