Pulang ke Kampung Halaman Batin
Jurnalis : Paulina (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Mie Li, Vincent (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)Sabtu, 9 November 2019, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Gong Xiu (kebaktian) yang diikuti oleh 34 orang relawan.
Setiap tahun relawan Tzu Chi dari berbagai negara di dunia selalu pulang ke halaman batin, Aula Jing Si di Hualien Taiwan, terutama relawan Abu Putih Logo (Calom Komite) yang ingin di lantik oleh Master Cheng Yen untuk menjadi Komite (Tzu Cheng). Pulang ke halaman batin dan bertemu dengan Master Cheng Yen merupakan berkah dan kebahagiaan yang tidak dapat di ungkapkan dengan kata-kata.
Pada saat relawan melakukan pelantikan, relawan harus terlebih dahulu melakukan pelatihan diri yang diadakan di Jing Si Tang Taiwan. Pelatihan diri yang dilakukan memberikan banyak pengalaman serta pelajaran bagi relawan yang mengikutinya. Setelah dilantik oleh Master Cheng Yen dan berikrar untuk berada di jalan Tzu Chi, perasaan semangat yang menggebu-gebu untuk berada di Jalan Tzu Chi pun semakin kuat, keinginan untuk mengajak orang lain untuk menjadi relawan pun semakin meningkat.
Pada tahun 2019 ini, dua orang relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pulang ke halaman batin, dengan tekad yang kuat dan pelatihan diri yang tekun mengemban tanggung jawab sebagai Komite Tzu Chi. Semangat yang masih menggebu-gebu menjadi motivasi untuk mengajak orang lain menjadi relawan baru.
Susi, relawan Komite Tzu Chi menjelaskan tata cara melakukan pradaksina agar para peserta mengetahui dan memahami tata cara melakukannya.
Sabtu, 09 November 2019, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan kegiatan Gong Xiu (kebaktian), yang diikuti oleh 34 orang relawan. Kegiatan diawali dengan pemberian hormat kepada Master Cheng Yen, dilanjutkan dengan pembacaan Sepuluh Sila Tzu Chi, kemudian relawan bersama-sama melakukan pradaksina. Sebelum melakukan pradaksina, Susi relawan komite, menjelaskan tata cara melakukan pradaksina agar relawan mengetahui dan memahami tata cara melakukan pradaksina. Usai melakukan pradaksina, relawan pun memasuki sesi meditasi. Tujuan melaksanakan pradaksina dan meditasi ini adalah untuk menenangkan diri dan batin.
Setelah selesai melakukan pradaksina dan bermeditasi, relawan pun mendengarkan Lentera Kehidupan Master Cheng Yen yang berjudul Mempertahankan Tekad Awal dan Mewarisi Tekad Guru, dimana Master Cheng Yen kembali mengatakan bahwa kita harus mengingat kembali atau jangan lupa pada tahun itu, jangan lupa tekad awal dan jangan lupa orang itu, orang yang dimana telah membawa kita ke jalan Tzu Chi, Master Cheng Yen juga berharap agar kita dapat menjadi mata, telinga, kaki dan tangan beliau di Indonesia dengan memiliki keyakinan dan tekad yang teguh di Jalan Bodhisatwa.
Ru Xin, relawan komite yang menjadi penangggung jawab kegiatan ini menjelaskan kembali makna Tzu Chi dan menjelaskan mengenai isi dari Lentera Kehidupan Master Cheng Yen. Untuk menambah kehangatkan diantara relawan maka para relawan diajak untuk memperagakan gerakan shou yu (isyarat tangan).
Ru Xin, relawan Komite Tzu Chi menjelaskan makna tentang Tzu Chi dan menjelaskan mengenai isi dari tayangan Lentera Kehidupan.
Suasana menjadi hangat ketika memasuki sesi sharing relawan, dimana dua relawan Tzu Chi yang telah pulang dari halaman batin pun menceritakan kembali apa yang mereka dapatkan dari pelatihan di Jing Si Tang Taiwan.
Siu Ing (70), merasa sangat terharu pada saat dapat menjumpai Master Cheng Yen, dikarenakan bertemu secara langsung dengan Master Cheng Yen merupakan cita-cita beliau yang telah lama di impikan. “saya diberitahu untuk ‘Jiayou’ agar dapat menjadi komite,sehingga saya selalu ‘duo yong xin’ pada saat melakukan sesuatu, di Tzu Chi saya mengikuti kegiatan Huan Bao, Fang Shi dan menjadi team Konsumsi pada saat ada kegiatan. Saran saya kepada anak muda sekarang adalah sering-seringlah mendengar ceramah Master Cheng Yen dan ‘duo yong xin’ pada saat melakukan sesuatu agar dapat selalu melakukan kebaikan”,ungkapnya.
Suriati (37), menangis saat melihat Master Cheng Yen karena merasakan kasih sayang dan welas asih seorang guru. Beliau juga seperti masih merasaa berada di suasana halaman batin dan pikiran pun masih teringat akan apa yang didapatkan di sana. “Jadi istilahnya saya seperti telah divisudhi oleh Master, apa yang saya lafalkan seperti ‘Gui Yi Fo,Gui Yi Fa,Gui Yi Seng’ haruslah saya terapkan dan Sepuluh sila Tzu Chi haruslah saya laksanakan. Hal yang saya dapat dari Taiwan harus selalu saya ingat dan terapkan,” jelasnya, ”saya juga ingin melaksanakan pelestarian lingkungan. Semoga saya dan keluarga saya dapat melaksanakan pelestarian lingkungan di rumah sendiri maupun di depo daur ulang, tidak hanya itu kita juga harus berdana dan merangkul hati masyarakat untuk berdana, ‘berdana bukanlah hak milik orang kaya’ asal ada niat berdana,sedikit pun bolehlah untuk di danakan”, Tambahnya.
Siu Ing (70), merasa sangat terharu pada saat dapat menjumpai Master Cheng Yen, karena bertemu Master Cheng Yen merupakan cita-citanya sejak lama. Begitu pula dengan Suriati (37), yang menangis saat melihat Master Cheng Yen karena merasakan kasih sayang dan welas asih seorang guru.
Master Cheng Yen selalu menggenggam kesempatan untuk melantik para relawan. Master Cheng Yen mengatakan bahwa kita tidak hanya menggalang donasi, tetapi yang terpenting adalah menyucikan hati manusia agar masyarakat dapat harmonis dan dunia menjadi damai, sehingga sangat penting untuk tidak lupa akan tahun itu dan selalu mengingat tekad dan ikrar yang telah dibangkitkan sejak awal.
Kegiatan diakhiri dengan doa dan penghormatan kepada Master Cheng Yen. Seperti salah satu Kata Perenungan Master Cheng Yen yang mengatakan, “Orang yang berani memikul tanggung jawab memiliki tenaga yang berlimpah karena mereka melakukannya dengan sukacita serta mampu mengubah tekanan menjadi panggilan jiwa.” Semoga para relawan selalu mengingat tekad dan ikrar yang telah dibangkitkan serta berusaha untuk selalu berada di jalan Bodhisatwa.
Editor: Hadi Pranoto
Artikel Terkait
Memperkokoh Tekad Awal
03 Desember 2014Minggu pagi 30 November 2014, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengawali kegiatan Gong Xiu (kebaktian) yang secara rutin dilaksanakan sebulan sekali. Kali ini kegiatan Gong Xiu dikemas berbeda dengan bulan yang lalu agar relawan tidak merasa bosan dan jenuh seperti kegiatan sebelumnya.
Mencatat Sejarah Melalui Tulisan
02 November 2021Untuk meningkatkan kompetensi relawan dalam menulis artikel, tim Zhen Shan Mei Tzu Chi Batam mengadakan Gong Xiu (Belajar Bersama) pada tanggal 29 Oktober 2021.
Menggenggam Niat Baik
03 September 2014Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun pada hari Minggu 31 Agustus 2014 mengadakan Gong Xiu (kebaktian bersama) dan pelatihan relawan baru. Tujuan kegiatan ini agar dapat membuka hati relawan yang hadir bisa menentukan tujuan hidup mereka agar bisa bermanfaat bagi semua makhluk.