Puncak Sebuah Bantuan
Jurnalis : Himawan Susanto, Fotografer : Himawan SusantoStephen Huang, penasihat Tzu Chi Internasional menyerahkan nota kesepakatan dan pemahaman penyerahan tiga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi yang berada di Aceh kepada Bupati Aceh Barat yang diwakilkan oleh Sekretaris Daerah, Panta Putesyam. |
| |
Di sela-sela pelatihan relawan dan pengurus tahun 2009, acara penyerahan pun dilakukan. Siang itu, bertempat di Aula RSKB Cinta Kasih Tzu Chi Jakarta, 13 Desember 2009, para peserta pelatihan dan pengurus Tzu Chi menjadi saksi sebuah momentum bersejarah bagi para warga perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Aceh. Kesempurnaan itu Telah Hadir Nazariah naik ke atas panggung dan mengutarakan rasa syukurnya. Saat itu, ia pun bercerita bagaimana awalnya bertemu dengan relawan Tzu Chi. “Di hari kedua setelah tsunami, (saya) kembali ke Lamjame. Di sana (saya) melihat suami dan anak sudah meninggal,” kenangnya. Maka ia pun pergi dan tinggal sementara di Manaseh. Disanalah ia bertemu dengan relawan Tzu Chi yang lantas mengajaknya untuk tinggal di Janto. Selama di Janto, ia tinggal di dalam tenda sementara yang didirikan oleh Tzu Chi. “Pernah ada hujan, badai, dan angin topan,” kenangnya lagi. Selain itu, berbagai kendala pernah dirasakannya, namun berkat dukungan dari Rojak dan Aida (relawan Tzu Chi-red) yang selalu mendukung, semua itu berhasil diatasi. “Apa yang dijanjikan Tzu Chi kepada kami berupa rumah kini telah terwujud. Menjadi milik kami,” ungkapnya haru dan bahagia.
Ket : - Kuntoro Mangkusubroto, mantan Ketua Badan Rekonstruksi & Rehabilitasi Aceh (BRR) berharap agar warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi di Panteriek, Neuhen, dan Meulaboh Nanggroe Aceh Darusalam, yang telah mendapatkan sertifikat rumah, bisa menjaga rumah tersebut. (kiri) Bukan Memberi Rumah, tapi Kehidupan Ia mengetahui betul perubahan yang terjadi di Panteriek karena kebetulan supir pribadinya saat di Aceh tinggal di sana. ”Jadi ada kesempatan yang berharga bagi tiga tempat itu. Mari kita tutup buku lama dan buka buku yang baru. Thank you so much Buddha Tzu Chi,” ujarnya. Sementara itu, di sesi pertama Bachtiar Chamsyah, mantan Menteri Sosial Kabinet Indonesia Bersatu sudah terlebih dahulu mengatakan, banyak hal yang sudah pemerintah dan Tzu Chi lakukan untuk Aceh. ”Saya hanya membantu saja. Betapa dunia hari ini telah berubah. Bagi mereka yang berlebih, ada rasa untuk membantu mereka yang susah,” pungkasnya. Di kesempatan itu, ia juga berdoa semoga Tzu Chi akan tetap dapat memberikan dharma bakti kemanusiaanya untuk menolong sesama manusia yang sedang kesusahan.
Ket : - Ungkapan penuh syukur terus meluncur dari sharing yang disampaikan oleh warga dari Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Aceh. (kiri). Berusaha Sekuat Tenaga Menjaga Ia pun lantas bercerita, sebelum masuk ke dalam ruangan acara. Ia sempat diajak oleh Aida Angkasa melihat-lihat buku di stan Jing Si. Di situ, ia lalu membeli sebuah buku. Sekilas dibaca, luar biasa pepatah, kata-kata, dan pesan-pesan yang disampaikan di dalamnya. ”Pesan-pesan yang disampaikan itu memperbesar keyakinan hidup saya mengapa semua (para peserta pelatihan-red) bisa berkumpul bersama hari ini untuk sama-sama menyebarkan cinta kasih kepada seluruh umat manusia tanpa memandang perbedaan agama, kaya miskin, semua sama,” tandasnya.”Semua relawan Tzu Chi memakai seragam yang sama. Tidak ada perbedaan,” tambahnya kagum. Maka ia pun lantas berkata, ”Saya rasa semua warga masyarakat Aceh tidak tahu bagaimana lagi mengucapkan terima kasih. Karenanya kami berdoa dan berharap Tzu Chi dapat terus mengembangkan dan menyebarkan kasih sayangnya kepada seluruh umat manusia.”
Ket : - Kuntoro Mangkusubroto, Sugianto Kusuma, dan Hj. Illiza Sa'aduddin Jamal menyerahkan sertifikat rumah kepada 6 orang warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Aceh. (kiri). Di akhir acara, Stephen Huang yang hari itu mewakili Master Cheng Yen mengucapkan terima kasih dan rasa syukur kepada seluruh insan yang telah bersumbangsih membantu penanggulangan bencana di Aceh. ”Lima tahun lalu saya bersama Sugianto Kusuma, dan Bachtiar Chamsyah kaget dengan keadaan di sana. Jika 5 tahun lalu banyak keluar air mata, hari ini banyak keceriaan dan kebahagiaan yang tampak. Semua itu sudah berlalu,” paparnya. Walau Stephen Huang tidak mengerti kata-kata yang disampaikan, namun ia berkata dapat merasakan rasa syukur yang terjadi. Mengakhiri acara, ia pun menutupnya dengan mengatakan bahwa, ”Relawan Tzu Chi lah yang harus berterima kasih karena dengan adanya anda (para penerima bantuan), kita bisa memiliki kesempatan melakukan kebajikan.”
| ||
Artikel Terkait
Kegiatan yang Bermanfaat bagi Ibu dan Anak
10 Desember 2018Donor Darah dan Tuang Celengan di Sekolah Ehipassiko
24 November 2016Cegah Penyakit Dengan Baksos Degeneratif
13 Juni 2022Sebanyak 360 warga lansia di Kelurahan Warung Muncang, Kota Bandung senang dapat memeriksakan diri dalam Baksos Kesehatan Degeneratif yang diadakan Tzu Chi Bandung pada 5 Juni 2022 di SDN 011 Cibuntu, Kota Bandung.