Putus Asa Bukanlah Sebuah Pilihan
Jurnalis : Ivon (Tzu Chi Lampung), Fotografer : Ivon (Tzu Chi Lampung)Setelah menunggu waktu yang cukup lama, akhirnya Jumadi menjalani operasi ke Rumah Sakit Cicendo atas rekomendasi Yayasan Buddha Tzu Chi Lampung.
Berawal dari rasa
sakit di mata, muncul butiran seperti nasi putih hingga mulai memerah dan bengkak. Bahkan, mata terlihat
hampir keluar. Ya, itu adalah tumor mata yang diderita oleh Jumadi (62), asal desa Wawasan, Kecamatan Tanjungsari Lampung Selatan.
Perkenalannya dengan
Yayasan Buddha Tzu Chi Lampung,
Suparti, istri Jumadi
menjelaskan bahwa ia mengenal dari salah satu tetangganya. “Saya kenal dengan
Yayasan Buddha Tzu Chi dari Pak Suroso, tetangga saya. Karena beliau ini orang yang sering bawa orang-orang
sakit untuk mengantar pengobatan ke rumah sakit di Lampung,” kata Suparti.
Sebelum mengajukan
bantuan kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Lampung, Jumadi sempat mengalami urat
kejepit cukup lama.“Dulu itu pernah jatuh di kamar mandi dan bapak terkena urat
kejepit. Jadi ngobatin urat
kejepitnya dulu dan matanya belakangan,” jelas sang istri.
Istri Jumadi, Suparti bersyukur akhirnya ada uluran tangan yang meringankan derita sang suami selama tiga tahun terakhir ini.
Setelah mengobati
urat kejepit yang dideritanya, Jumadi dan istri mencoba kembali membawa ke beberapa
rumah sakit di Lampung, namun dokter tidak sanggup dan merekomendasikan untuk
dibawa ke Bandung, di RS Mata Cicendo Bandung. Tapi karena keterbatasan biaya,
Jumadi menahan rasa sakit itu. “Dulu bapak itu sudah putus asa karena sudah ke sana ke sini masih belum bisa diobati. Ditambah jatuh dari kamar mandi dan kena urat kejepit itu,” tambah Suparti.
Tak hanya putus asa
karena bingung dengan biaya pengobatan, tapi juga karena sakit tumor mata yang
diderita Jumadi sudah hampir tiga tahun bersarang. Ini membuat Jumadi
harus menahan sakit setiap hari. “Keluhannya ya sakit, tiap hari sakit. Tapi memang yang kanan saja, yang kiri tidak apa-apa,” ungkap Jumadi.
Setelah menunggu
waktu yang cukup lama, akhirnya Jumadi menjalani operasi ke Rumah Sakit Cicendo
atas rekomendasi Yayasan Buddha Tzu Chi Lampung. Pada tanggal 23 Febuari 2018, Jumadi melakukan
operasi yang ditangani oleh dr. Rangga, Sp.M, dengan didampingi sang istri dan
Neni, relawan dari rumah singgah IZI (Inisiatif Zakat Indonesia).
Sakit yang dirasakan Jumadi pun kini sudah berkurang pascaoperasi.
Saat ini Jumadi tinggal
menjalani kontrol pascaoperasi. Dokter Rumah Sakit Cicendo juga memberikan
surat pengantar bagi Jumadi untuk melakukan kontrol di Lampung sehingga
tidak perlu mengeluarkan biaya terlalu banyak.
“Saya senang,
berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu
Chi karena sudah
dibantu pengobatan ke Bandung, biaya makan sampai transportasi. Harapannya semoga nanti akan
semakin banyak orang yang dibantu dan Tzu Chi semakin jaya,” ungkap pria berbadan besar ini.
“Tanpa adanya
penderitaan, tentu tidak mampu memahami makna sejati dari kegembiraan, tetapi
yang terpenting adalah tahu bagaimana merubah penderitaan menjadi kegembiraan”
(Kata Perenungan Master Cheng Yen).
Demikian juga dengan penyakit yang dialami oleh seseorang, kadang sakit membuat
orang memkanai arti hidup, dan berusaha untuk sembuh adalah suatu keharusan,
itulah sebabnya ‘Putus Asa Bukanlah
Sebuah Pilihan’.
Editor: Khusnul Khotimah
Artikel Terkait
Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-145 di Palembang: Kolaborasi Bersama untuk Kesehatan Masyarakat
11 November 2024Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-145 di RSUD Siti Fatimah Palembang telah melayani operasi kepada 201 pasien penderita katarak, pterygium, hernia, bibir sumbing, dan bedah minor.
Bantuan Untuk Warga Mekar Jaya, Kabupaten Lampung Timur
21 Maret 2018Baksos Kesehatan Tzu Chi ke-5 di Kepulauan Nias: Kembali Melihat Terangnya Dunia
19 Mei 2016Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Cabang Medan bekerjasama dengan Rumah Sakit Stella Maris, kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, berbagi cinta kasih kepada masyarakat di kepulauan Nias Selatan melalui kegiatan Bakti Sosial Pemeriksaan THT, Kulit, Gigi dan operasi katarak, pada tanggal 5-7 Mei 2016.