Raih Beasiswa Kuliah, Jovanka dan Derick Siap Menimba Ilmu di Taiwan

Jurnalis : Khusnul Khotimah, Fotografer : Khusnul Khotimah

Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi di Cengkareng, Jakarta Barat tak henti menelurkan berbagai prestasi gemilang. Baru-baru ini dua siswa dari unit SMA meraih beasiswa kuliah di kampus ternama di Taiwan. Jovanka Thania mendapat beasiswa di National Donghwa University, sementara Derick Ferdinand di Kun Shan University of Science and Technology. Keduanya sama-sama mengambil jurusan Manajemen Bisnis Administrasi.

Rasa syukur dan sukacita pun dirasakan keduanya. Ditemui di Perpustakaan Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Rabu 3 Agustus 2022, mereka mengatakan beasiswa ini merupakan sebuah berkat yang besar dari Tuhan. Jika tak ada halangan, Derick akan berangkat pada pertengahan Agustus, adapun Jovanka di akhir Agustus 2022 ini.

Meraih beasiswa kuliah di luar negeri merupakan impian besar Jovanka. Sejak mengirimkan berbagai persyaratan ke National Donghwa University, seperti hasil raport dari kelas 10-12, study plan, dan autobiografi, semuanya dalam Bahasa Mandarin, Jovanka tak berhenti merapal doa.

“Saat melihat pengumuman, kaget sekaligus senang karena memang menunggu sekali,” katanya dengan mata yang berbinar-binar.

Bagi Jovanka setiap siswa memiliki kesempatan yang sama untuk meraih beasiswa asal rajin mencari informasi, terus berusaha dengan sungguh-sungguh.

Jovanka yang ketika SMA mengambil jurusan IPS ini sangat tertarik dengan bisnis. Jovanka bercita-cita menjadi seorang entrepreneur di bidang yang menjadi kebutuhan utama masyarakat. Ia juga ingin dapat menciptakan lapangan pekerjaan.

“Biar bisa membantu perekonomian orang-orang. Jadi kita bisa mengurangi pengangguran,” katanya.

Kedua orang tua Jovanka sangat mendukungnya. Begitu juga dukungan dari sekolah. Jovanka mengatakan, guru-guru dan kepala sekolah sangat membantu seperti penerjemahan raport dalam Bahasa Mandarin, juga memberikan surat rekomendasi kepada kampus.

“Lingkungan sekolah sangat mendukung buat murid-murid untuk semangat belajar. Saya mengucapkan terima kasih untuk bantuannya. Untuk guru-gurunya yang sudah mendidik saya dari SD sampai sekarang sudah lulus. Semoga sekolah ini semakin maju, dan terus bisa menciptakan murid-murid yang berprestasi,” pungkasnya.

Mulanya sang ibu keberatan Derick kuliah di luar negeri karena ia adalah anak tunggal, namun melihat kemauan kuat Derick untuk belajar serta lebih mandiri, Derick pun akhirnya mengantongi restu untuk berkuliah di luar negeri.

Sementara itu, beasiswa dari Kun Shan University of Science and Technology diraih Derick dengan penuh perjuangan di tengah kesibukannya di sekolah. Derick benar-benar memanfaatkan waktu luang sebaik-baiknya.

“Benar-benar saya selama di SMA terutama, sibuknya bukan main. Ada tugas, ada project, KTI, ada ujian juga, jadi benar-benar selama ada waktu luang itu, saya enggak buat santai-santai. Saya pakai untuk kerjakan sebisa mungkin apa yang bisa saya kerjakan dulu untuk saya kirim buat beasiswa ini,” kata Derick yang bersekolah di Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi sejak SMP.

Derick aktif di OSIS sejak di bangku SMP, yang mana ia menjadi anggota program toastmasters, dan saat kelas 8, ia menjadi ketuanya. Saat naik SMA, ia jadi anggota sarana dan prasarana. Dan terakhir jadi ketua sarana dan prasarana di OSIS.

Derick tahu tentang Kun Shan University of Science and Technology saat baru naik kelas 12. Saat itu di sekolah ada ada seminar tentang universitas, kebetulan pihak dari Kun Shan University of Science and Technology sempat menyampaikan presentasi secara daring. Dari situ Derick langsung tertarik, apalagi melihat lingkungannya, fasilitasnya, termasuk fasilitas olahraga yang mana Derick juga sangat tertarik dengan bidang olahraga. Ditambah lagi banyak yang bilang bahwa Kun Shan University of Science and Technology adalah kampus yang bagus.

Lalu apa yang membuat Derick terus termotivasi untuk maju? “Melihat keluarga, orang tua sudah bekerja dengan sangat keras untuk membiayai saya sekolah,” ujarnya.

Derick sangat berterima kasih dengan dukungan yang diberikan pihak sekolah, di antaranya membantunya menerjemahkan autobiografi, study plan, kemudian surat rekomendasi, serta semua catatan prestasi-nya, dan itu ditandatangani oleh para guru.

“Untuk pihak sekolah tentunya terima kasih banyak sudah mendukung Derick selama belajar di sekolah ini. Banyak sekali dukungan yang diberikan guru-guru untuk prestasi Derick selama ini sehingga bisa diterima di universitas di luar negeri,” tutur Derick.

Bu Rina, Guru BK di SMA Cinta Kasih Tzu Chi, sangat bahagia melihat Jovanka dan Derick meraih impian mereka yakni mendapatkan beasiswa kuliah di luar negeri.

Bagi Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, beasiswa kuliah merupakan sebuah kebutuhan bagi anak didiknya. Rina Maharani Yoniton selaku Guru BK (Bimbingan Konseling) di SMA Cinta Kasih Tzu Chi berupaya mencari beasiswa yang ditawarkan dari kampus-kampus manapun atau dari jalur manapun. Ia kemudian menyeleksi mana sekiranya yang cocok untuk murid-muridnya lalu kemudian membagikannya kepada mereka.

“Kami tanamakan ke anak-anak untuk mempunyai motivasi belajar yang tinggi karena kesuksesan bukan dari kami sebagai gurunya, tapi itu semua dari anak-anaknya. Mereka harus mengerti bahwa masa depan mereka adalah mereka sendiri yang harus meniti dan meraihnya. Kami tinggal membantu,” kata Guru BK di SMA Cinta Kasih Tzu Chi ini.

Jika beasiswa datang dari universitas yang berbahasa Mandarin, Bu Rina biasanya bekerja sama dengan Lao Shi Adi, koordinator Bahasa Mandarin di Sekolah Cinta Kasih untuk menjembatani sekolah dengan universitas tersebut. Tak hanya itu, Lao Shi Adi juga akan memberikan tambahan pelajaran Bahasa Mandarin di luar jam sekolah.

Bu Rina sangat bangga dengan raihan prestasi Jovanka dan Derick. Keduanya bersemangat untuk menuntut ilmu melalui jalur beasiswa yang meringankan orang tua mereka.

“Saya berpesan untuk Derick dan Jovanka, untuk terus semangat meniti karir kalian, mencapai cita-cita dan menjadi orang sukses kelak. Jangan lupa di sana untuk terus menjaga diri, bisa memilah hal yang baik dan tidak baik. Jika menemukan hal yang tidak baik, ya dihindari. Kalau misalnya mereka membutuhkan apa-apa, misalnya butuh untuk bercerita, saya terus ada buat mereka,” pungkas Bu Rina.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Giat Berprestasi

Giat Berprestasi

22 Agustus 2012 Kegiatan pada hari itu adalah Gathering Anak Asuh dan Gan En Hu, sebanyak 38 orang anak asuh dan 34 gan en hu terlihat memadati kedua ruangan di lantai 1. Para relawan yang bertugas pun cukup sibuk berkoordinasi satu sama lain demi memberikan pelayanan yang terbaik untuk para penerima bantuan.
Terus Berprestasi Saat Pandemi, Enam Siswa SMA Cinta Kasih Masuk PTN Ternama

Terus Berprestasi Saat Pandemi, Enam Siswa SMA Cinta Kasih Masuk PTN Ternama

24 Agustus 2021

Kondisi pandemi tidak menyurutkan semangat para siswa Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi untuk tetap berprestasi. Di tahun ajaran baru ini, ada enam siswa SMA Cinta Kasih Tzu Chi yang berhasil masuk ke universitas negeri unggulan.

Menciptakan Generasi Muda yang Berprestasi Tanpa Rokok

Menciptakan Generasi Muda yang Berprestasi Tanpa Rokok

17 Oktober 2023

Kelas budi pekerti relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara 1 mengadakan talkshow yang mengangkat tentang bahayanya merokok dan edukasi tentang jenis-jenis rokok.

Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -