Ramah Tamah Calon Relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun

Jurnalis : Paulina (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun), Fotografer : Abdul Rahim, Beverly Clara, Calvin (Tzu Chi Tanjung Balai Karimun)

Para peserta pelatihan relawan baru dengan fokus dan antusias menyimak tiap rangkaian acara yang dibawakan dengan ceria oleh Fitri selaku pembawa acara dan Listania selaku pembawa permainan.

Minggu, 15 Oktober 2023, Tzu Chi Tanjung Balai Karimun mengadakan ramah-tamah calon relawan Tzu Chi, mengenal lebih dekat Master Cheng Yen, Visi Misi Tzu Chi, dan Budaya Humanis Tzu Chi. Kegiatan dimulai pukul 09.30 WIB, diawali dengan penghormatan kepada Tuhan Yang Maha Esa, Buddha, dan Master Cheng Yen, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan sepuluh sila Tzu Chi.

Selanjutnya, calon relawan diminta untuk menenangkan hati dan pikiran mendengar Lentera Kehidupan Master Cheng Yen (ceramah Master Cheng Yen) dengan tajuk “Membentangkan Cinta Kasih ke Seluruh Dunia dengan Tindakan Nyata.” Dalam Lentera Kehidupan Master Cheng Yen terdapat inti sari berupa: himpunan dana kecil telah memberikan manfaat di seluruh dunia, perkembangan teknologi juga dapat mempermudah seseorang menyebarkan Dharma melalui satu ketukan jari, dan setelah menyebarkan Dharma hendaknya melakukan tindakan nyata untuk membawa manfaat kepada semua makhluk.

Riuh canda tawa oleh para peserta saat permainan “oper semut” berlangsung, relawan baru berusaha mengingat nama-nama relawan.

Seorang relawan sedang bersiap memberitahu ciri yang dimiliki sejumlah pemain pada saat bermain permainan “angin bertiup”.

Ada pepatah yang mengatakan “tidak kenal maka tidak sayang”, agar saling mengenal satu sama lain dan mencairkan suasana, kegiatan pun memasuki sesi games. Para hadirin duduk membentuk lingkaran. Permainan pertama adalah permainan mengoper semut, cara bermainnya adalah pemain yang menerima boneka semut perlu mengenalkan diri dan menyebutkan nama pemberi boneka semut, termasuk pemberi sebelumnya, maka dari itu, pemain yang mendapat giliran paling terakhir harus menyebutkan nama dari seluruh pemain. Setelah satu putaran permainan pertama, partisipan pun menjadi saling mengenal satu sama lain.

Lanjut dengan permainan kedua yang berjudul “Angin Bertiup” pada saat tim pelayanan mengatakan “angin bertiup” maka partisipan menjawab “tiup kemana” dan tim pelayanan pun akan menyebutkan satu ciri yang dimiliki sejumlah partisipan. Bagi partisipan yang merasa memiliki ciri yang disebutkan, ia harus berdiri dan bertukar tempat dengan yang lainnya, dan bagi yang tidak mendapat tempat duduk akan menjadi pembawa permainan angin bertiup. Game ini bertujuan untuk saling memperhatikan sesama.

Sukmawati selaku ketua harian Tzu Chi Tanjung Balai Karimun membawakan materi pengenalan Tzu Chi beserta sharing kasus yang ditangani Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Permainan pun usai dan dilanjutkan pemaparan materi perkenalan Tzu Chi oleh ketua harian Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun, Sukmawati. Ia menjelaskan secara singkat mengenai sejarah Tzu Chi, visi dan misi Tzu Chi, budaya humanis Tzu Chi dan sharing kasus yang telah ditangani Tzu Chi Tanjung Balai Karimun serta syarat pengajuan permohonan bantuan Pengobatan maupun bantuan Jangka Panjang.

“Jangan merasa tidak memiliki potensi, Master Cheng Yen mengatakan setiap orang memiliki potensi yang tidak terhingga. Seperti peralatan makan, masing-masing memiliki fungsi tersendiri, begitu juga dengan kita, menjadi relawan Tzu Chi bukan berarti bisa semua hal, tetapi kita belajar,” terang Sukmawati.

Erman, sedang menyebut nama-nama para peserta permainan pada saat permainan “oper semut” berlangsung.

Erman (39) salah satu calon relawan telah beberapa kali mengikuti kegiatan kebaktian Tzu Chi merasakan kehangatan saat pertama kali mengikuti kegiatan ramah-tamah calon relawan Tzu Chi. “Saya merasa sepemahaman Dharma dengan Tzu Chi, saya bersedia mengikuti kegiatan jika memiliki waktu, terkadang kala saya memiliki urusan kerja diluar kota, tetapi jika memang memiliki waktu yang senggang saya akan hadir,” ucap Erman.

“Tanpa saya sadari ternyata banyak orang yang saya kenal ikut kegiatan Tzu Chi, dan benar setelah mengikuti kegiatan ini saya menjadi tahu bahwa Tzu Chi dapat membawa manfaat yang baik kepada diri kita, lebih tepatnya banyak melakukan praktik Dharma, karna saya sendiri sering mengikuti dan menyebarkan dharma,” imbuh Erman.

Sabina, sedang berbagi cerita mengenai awal mula ia mengenal Tzu Chi dalam sesi sharing peserta.

Memiliki pendapat yang sama, Sabina (59) salah satu sukarelawan yang telah lama mengenal Tzu Chi pun menganggap bahwa Tzu Chi merupakan tempat di mana dapat menolong sesama. “Abang saya dan teman saya pernah dibantu pengobatannya, Tzu Chi melakukan tindakan nyata kepada orang yang membutuhkan. Meski tidak dapat menjadi relawan tetap, tetapi di kala saya dihubungi dan bisa, saya akan hadir, dikarenakan saya bekerja menjadi baby sitter di beberapa tempat, maka saya tidak sering berada di Karimun, tetapi kalau di Karimun dan rumah telah saya urus, saya akan menghadiri kegiatan Tzu Chi,” ungkap Sabina penuh sukacita.

Kegiatan dihadiri oleh 33 relawan dan calon relawan pun berakhir pada pukul 11.30 WIB, dengan sharing dan doa bersama. Seperti yang tertuang pada Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Sertakan saya dalam perbuatan baik, jangan libatkan saya dalam perbuatan jahat.” Kegiatan ini bertujuan untuk mengajak lebih banyak relawan untuk menghimpun berkah dan menciptakan berkah yang lebih besar.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Jodoh Baik Kevin dan Amanda Menjadi Relawan Tzu Chi

Jodoh Baik Kevin dan Amanda Menjadi Relawan Tzu Chi

23 Mei 2022

Berawal dari jalinan jodoh yang tidak diduga, Kevin dan Amanda terkesan dan tertarik hingga akhirnya bergabung menjadi relawan Tzu Chi.

Mengenal Lebih Dekat Lewat Sosialisasi Calon Relawan Tzu Chi

Mengenal Lebih Dekat Lewat Sosialisasi Calon Relawan Tzu Chi

15 November 2024

Jodoh baik menghampiri para masyarakat yang ingin mengenal Tzu Chi lebih dalam melalui kegiatan sosialisasi. Bertempat di di Aula Jing Si, Batam, sosialisasi ini diikuti oleh 13 calon relawan.

Kembali ke Tekad Awal

Kembali ke Tekad Awal

25 Juli 2014

Tzu Chi Palembang pun memiliki program bahwa setiap hari kamis diawal bulan akan selalu diadakan sosialisasi dengan tema yang berbeda. Ini dilakukan agar insan Tzu Chi yang baru bergabung dapat mengetahui hal-hal apa saja yang telah dilakukan oleh Tzu Chi Palembang sekaligus membangkitkan rasa cinta kasih dan peduli terhadap sesama, sehingga bisa bersama-sama menjadi barisan Tzu Chi yang solid dalam menyebarkan benih-benih kebajikan.

Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -